Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bendungan Pamukkulu Takalar

Bendungan Pamukkulu Takalar Diklaim Bisa Bantu Petani 3 Kali Tanam Padi Setahun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Pamukkulu di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Jumat (5/7/2024) siang..

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun Timur
Peresmian Bendungan Pamukkulu oleh Presiden Joko Widodo, Jumat (5/7/2024) siang 

TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR - Presiden Joko Widodo alias Jokowi baru saja Bendungan Pamukkulu di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Jumat (5/7/2024) siang.

Bendungan Pamukkulu akhirnya selesai dikerjakan.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang Suryadarma menyebut, bendungan ini sangat membantu masyarakat nantinya.

Utamanya dalam memastikan pasokan air bagi lahan pertanian.

Saat ini, Sulsel memang tengah dihadapkan dengan tantangan perubahan iklim.

Kekeringan jadi ancaman terdekat sektor pertanian.

Padahal Sulsel merupakan lumbung pangan nasional.

Suryadarma menjelaskan, Bendungan Pamukkulu bisa menjaga suplai air di musim kemarau.

Sehingga produksi lahan pertanian masyarakat tetap terjaga.

Bahkan petani bisa menanam sampai 3 kali meski di musim kemarau.

"Saat musim kemarau air yang ditampung bisa dilepas ke sungai, di sungai ada bendung, kemudian bisa dialiri ke persawahan dengan harapan nanti bisa 3 kali tanam," jelas Suryadarma.

Baca juga: Jokowi Tinjau 84 Pompa Air Pemberian Mentan di Bantaeng Sulsel

Indeks pertanaman petani sebutnya bisa mencapai 250 persen.

Pada masa tanam pertama dan kedua bisa 100 persen di lahan sekitar 6 ribu hektar.

Kemudian pada masa tanam ketiga bisa 50 persen

"Nanti Padi, Padi, Palawija dengan indeks pertanaman 250 persen. Musim tanam satu itu 100 persen 6.188 Ha, musim tanam dua juga padi 100 persen," jelas Suryadarma.

"Nah musim tanam ketiga karena airnya mulai rendah hanya 50 persen dari 6 ribuan itu, hanya 3 ribuan hektar ditanam," lanjutnya.

Di sisi lain, pengisian air juga sudah berlangsung.

Progresnya kini sudah mencapai 18 persen.

"Sudah dari 19 April (mulai pengisian) baru 18 persen terisi," jelas Suryadarma.
Suryadarma menyebut pengisian air bersumber dari hujan.

Sehingga lambannnya pengisian diakibatkan curah hujan rendah.

Selama ini, curah hujan di wilayah bendungan terhitung rendah.

"Karena curah hujan kurang. Dari hujan aja, tunggu hujan," lanjutnya.

Hal ini menurutnya diluar perkiraan BBWS Pompengan-Jeneberang.
Sebab elevasi air pada bendungan harusnya sudah diangka 116 pada Juni 2024 ini.

"Prediksi kita di Juni dielevasi 116 cuma karena curah hujan kurang baru di elevasi 110 akibatnya volume tampungan baru 18,5 persen. Idealnya itu di 70 persen," katanya. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved