Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gawat! Bulukumba Darurat HIV/AIDS, 23 Orang Terjangkit Sejak Januari 2024

Faktanya, pria penyuka sesama jenis atau homoseksual mendominasi kasus HIV/AIDS di daerah tersebut.

Editor: Saldy Irawan
dok Tribun
Kasus HIV/AIDS di Bulukumba 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba, Sulsel melaporkan 23 orang terjangkit HIV/AIDS selama periode Januari-Mei 2024.

Faktanya, pria penyuka sesama jenis atau homoseksual mendominasi kasus HIV/AIDS di daerah tersebut.

"Saat ini, penyumbang terbanyak HIV/AIDS di Bulukumba bukan lagi wanita pekerja, melainkan laki-laki suka laki-laki.

Angkanya lebih dari 60 persen, banyak sekali," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulukumba dr Muhammad Amrullah, Selasa (2/7/2024).

Baca juga: Balap Liar di Bulukumba Sulsel, 80 Motor Ditahan Sejak Januari hingga Juni 2024

Fenomena ini menjadi perhatian serius Dinkes Bulukumba, karena dikhawatirkan telah merambah kalangan muda.

"Kasus ini perlu diwaspadai karena sudah merambah generasi muda, seperti anak SMA dan SMP," ujar Amrullah.

Meskipun data menunjukkan penurunan jumlah kasus HIV/AIDS dalam tiga tahun terakhir (64 kasus pada 2022, 57 pada 2023, dan 23 kasus hingga Mei 2024), Amrullah menegaskan bahwa hal ini bukan berarti penyebarannya menurun.

"Penurunan jumlah kasus yang ditemukan bukan patokan. Semakin banyak kasus ditemukan, menunjukkan keberhasilan kita.

HIV/AIDS seperti fenomena gunung es, di mana yang terlihat hanya ujungnya, tapi di bawahnya bisa jadi banyak yang tidak terdeteksi," tuturnya.

"Semakin banyak ditemukan, itu menunjukkan bahwa kita bekerja. Supaya makin banyak orang dengan HIV/AIDS yang diobati agar tidak menular ke mana-mana. Kalau sedikit kasus, itu kegagalan karena HIV/AIDS adalah penyakit menular," imbuhnya.

Upaya pencegahan dan edukasi terus dilakukan Dinkes Bulukumba, dengan turun langsung menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan deteksi dan penanganan kasus demi mencegah penularan yang lebih luas.

"Kita selalu melakukan edukasi, skrining, dan pemeriksaan ke tempat-tempat yang berpotensi menularkan HIV/AIDS. Kita memotivasi orang untuk memeriksakan diri," jelas Amrullah.

Masyarakat tidak perlu khawatir untuk memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan. Kerahasiaan pasien terjamin dan pengobatannya gratis, baik di rumah sakit maupun puskesmas.

"Kalau ada yang ditemukan, kita obati. Obat HIV/AIDS gratis di rumah sakit dan puskesmas," Amrullah menambahkan.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved