Wasir, Kapan Harus Operasi?

TRIBUN-TIMUR.COM - Wasir adalah penyakit yang cukup umum terjadi.

Gangguan ini dapat terjadi pada usia remaja, namun lebih rentan terjadi di usia 50 tahun ke atas.

Ada banyak gejala-gejala yang dialami penderita wasir.

Kerap jadi pertanyaan, penderita wasir kapan harus operasi.

Haruskah operasi bagi orang yang terkena wasir?

Dokter Spesialis Bedah dr Muh Rezky Fadly Ilyas menuturkan wasir atau yang biasa disebut ambeien, dalam istilah medis dikenal sebagai hemoroid.

Wasir adalah perubahan patologis yang terjadi pada bantalan mukosa pada anus yang mengakibatkan pelebaran pembuluh darah vena.

Ini bisa menyebabkan pelebaran atau bahkan luka pada vena tersebut.

Biasanya, gejala yang dialami pasien adalah buang air besar (BAB) yang berdarah.

Tanda-tanda awal wasir bisa dibagi menjadi beberapa jenis hemoroid, interna (dalam), eksterna (luar), dan campuran.

Gejala umum yang perlu diperhatikan adalah BAB yang disertai darah, nyeri, atau gatal di area anus.

Dokter yang bertugas di RS Primaya Hertasning Makassar ni menelaskan, ada pembagian grade atau level hemoroid.

Grade 1 Hemoroid ada, tapi tidak keluar dari anus.

Biasanya disertai nyeri ringan atau gatal.

Baca juga: Obat Herbal Wasir dr Zaidul Akbar, Mudah Didapat Pilih Satu dari 3 Bahan Ini Lalu Oles

Grade 2 Hemoroid keluar saat BAB, tapi masuk kembali dengan sendirinya, disertai nyeri atau gatal.

Grade 3 Hemoroid keluar dan harus dimasukkan kembali dengan bantuan jari disertai nyeri dan gatal.

Lalu Grade 4 Hemoroid keluar dan tidak bisa dimasukkan kembali.

Ini disertai nyeri hebat, luka, dan biasanya berdarah.

"Kapan harus operasi tergantung tingkatannya," ujar dr Muh Rezky Fadly Ilyas dalam Podcast Ngobrol Sehat Tribun Timur, Rabu (26/6/2024).

Untuk hemoroid grade 1 dan 2, biasanya bisa ditangani dengan konservatif menggunakan obat-obatan seperti obat anti-nyeri dan antibiotik.

Namun, untuk hemoroid grade 3 dan 4, tindakan operasi diperlukan karena gejalanya lebih parah dan hemoroid sudah tidak bisa masuk kembali dengan sendirinya atau hanya dengan bantuan jari.

"Operasi adalah solusi terbaik untuk hemoroid pada level ini," ujar alumnus Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar ini.

Operasi wasir bisa dilakukan secara konvensional dan juga metode yang lebih canggih, yakni laser.

Metode laser digunakan untuk menghilangkan jaringan hemoroid eksternal. Laser bisa mengikat dan mengecilkan pembuluh darah yang bengkak.

Karena itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda atau gejala wasir agar tidak bertambah parah.

Gejala wasir biasanya mencakup nyeri dan gatal, terutama pada malam hari.

Jika sudah didiamkan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun dan mencapai grade 4, lebih baik segera konsultasikan ke dokter.

"Nyeri dan gatal yang parah, wasir yang tidak bisa masuk kembali, dan BAB bercampur darah adalah tanda-tanda bahwa wasir sudah parah dan perlu penanganan segera," jelasnya.

Hal-hal Kecil Cegah Wasir

Sebagai pekerja kantoran, duduk diam dalam waktu yang lama kerap tak bisa terhindarkan.

Namun, kebiasaan ini rupanya meningkatkan risiko terkena wasir.

Dokter Spesialis Bedah RS Primaya Hertasning, dr Muh Rezky Fadly Ilyas mengatakan ada beberapa faktor risiko seseorang terkena wasir.

Pertama, konstipasi. Jika seseorang BAB hanya dua atau tiga kali dalam seminggu, ini bisa menjadi risiko.

Kedua, mengedan saat BAB, terutama jika dilakukan dengan kuat.

Ketiga, pola hidup tidak sehat, seperti konsumsi makanan rendah serat seperti daging.

Keempat, kehamilan di mana perubahan hormon dapat memicu hemoroid.

Kelima, faktor usia, dan aktivitas berat atau terlalu lama duduk, seperti pekerja kantoran yang duduk berjam-jam di depan komputer.

Duduk lama, lanjutnya, kerap tak disadari pekerja kantoran.

"Jadi disarankan untuk berdiri setiap 30-40 menit selama sekitar 30 detik sebelum duduk Kembali," ujar dr Muh Rezky.

Berdiri sembari meregangkan otot setiap duduk 30 menit, kata dia, bisa mengurangi tekanan pada vena di anus yang dapat menyebabkan pelebaran.

Baca juga: Tokcer! Obat Herbal Ambeien dr Zaidul Akbar Cukup Oles dengan Bahan Ini

Sementara untuk ibu hamil memang berisiko terkena hemoroid atau wasir, terutama saat melahirkan.

Saat melahirkan, tekanan intraabdomen meningkat, menyebabkan pembuluh darah vena di anus melebar.

"Ini bisa menyebabkan hemoroid yang menetap setelah melahirkan," ujarnya.

Dokter Muh Rezky juga menyarankan untuk melakukan hal-hal kecil mencegah wasir.

Menurutnya, luangkan waktu untuk berolahraga yang tidak terlalu intens.

Olahraga ringan sangat baik untuk tubuh.

Kemudian perhatikan pola makan, terutama bagi mahasiswa dan pekerja yang cenderung makan apa saja yang tersedia tanpa memperhatikan kandungan seratnya.

Makanan yang rendah serat bisa meningkatkan risiko wasir.

Sebaliknya, pola makan yang tinggi serat sangat dianjurkan untuk mencegah wasir.

Konsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, dan beras merah dapat membantu memperlancar Buang Air Besar (BAB).

Jika banyak makan daging, sebaiknya selingi dengan makanan tinggi serat.

Hindari mengonsumsi daging setiap hari, terutama jeroan, karena rendah serat dan bisa meningkatkan risiko wasir.

"Misalnya, setelah satu hari makan daging, selingi dengan sayuran atau buah-buahan selama dua hari berikutnya," tuturnya.

Adapun makanan tinggi serat bisa didapat dari buah-buahan dan sayur-sayuran.

Namun lebih baik buahnya dimakan langsung ketimbang dijus.

"Buah-buahan dan sayuran yang dijus tetap memiliki serat, namun kandungan seratnya bisa berkurang dibandingkan jika dikonsumsi utuh," jelasnya.

Banyak minum air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik juga efektif mencegah wasir.

Orang yang bekerja terlalu lama dan minum air dalam jumlah sedikit setiap hari lebih rentan terkena hemoroid.

Jadi, sangat penting untuk minum air yang cukup setiap hari untuk membantu mencegah kondisi ini.

(Tribun-Timur.com/Hasriyani Latif)