Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Jatim

Pertarungan Terbuka Pilgub Jatim, Khofifah Diprediksi Unggul 66.271 TPS dan Risma 59.607 TPS

PDIP menugaskan Tri Rismaharini melawan Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jawa Timur.

|
Editor: Sudirman
Ist
Khofifah Indar Parawansa dan Tri Rismaharini. Tri Rismaharini akan melawan Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Menteri Sosial Tri Rismaharini akan menjadi penantang Khofifah Indar Parawansa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah menugaskan Tri Rismaharini maju di Pilgub Jatim.

PatraData Dashboard System telah melakukan simulasi berdasarkan pencapaian Pemilu, Pilpres dan dengan dua kandidat utama ini.

Keduanya sama-sama mengantongi popularitas dan elektabilitas yang mumpuni atas pencapaian politik masing-masing.

Baik secara personal maupun partai politik yang berdiri kokoh dibelakang mereka.

Baca juga: Duet Marzuki Mustamar - Risma Terancam Bubar di Pilgub Jatim, Elit PDIP Ogah Risma Jadi Cawagub

Khofifah telah mengantongi tiket maju di Pilgub Jatim.

Ada enam parpol pengusung Khofifah yaitu Demokrat, Gerindra, Golkar, PAN, PSI, dan Partai Gelora.

PPP disebut menjadi partai terakhir mendukung Khofifah Indar Parawansa.

Pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak mengantongi dukungan 56 kursi atau 47 persen perolehan kursi DPRD Provinsi.

Sementara Risma belum mendapat dukungan dari satu parpol maju di Pilgub Jatim.

Namun tidak terlalu sulit untuk memprediksi calon parpol pengusung dan pendukung Risma yakni partainya sendiri, PDI Perjuangan.

Adapun PKB  diperkirakan takkan mendukung Khofifah atas berbagai catatan dan pertimbangan politik kedua pihak terkhusus lagi elit PKB.

Beberapa pengamat memperkirakan PKB akan mengusung jagoannya sendiri pada Pilgub Jatim mendatang atas pencapaian Pileg lalu dimana PKB meraih 27 kursi DPRD Jatim atau 4.517.228 suara atau pemenang Pileg DPRD Provinsi.

Namun popularitas beberapa nama tokoh internal PKB tak cukup kuat menghadapi dua nama besar diatas tadi.

Nama Menteri Desa Halim Iskandar tampak mengemuka untuk diusung PKB sebagai calon gubernur. Namun secara popularitas dan elektabilitas nama Khofifah dan Risma masih diatas Halim.

Maka skenario lain muncul yakni PKB berkoalisi dengan PDIP dengan menyodorkan nama untuk menjadi pasangan Risma.

Jika ini benar terjadi maka akan hadir pertarungan menarik. Secara dukungan koalisi PDIP – PKB jauh melebihi syarat ambang batas kursi mengusung Cagub yakni 24 kursi (20 persen).

Baca juga: Keunggulan Sandiaga Uno Lawan Khofifah di Pilgub Jatim, Punya Kenangan di Markas Risma Pilpres 2019

Potensi koalisi ini menguasai 48 kursi DPRD Provinsi Jatim atau total 41 persen.

Salah satu nama yang potensial diusung oleh PKB menjadi pasangan Risma adalah KH Marzuki Mustamar, mantan Ketua PWNU Jatim.

"Pasangan Risma - Marzuki akan menjadi penantang paling serius pasangan Khofifah - Emil di Pilgub Jatim" Kata Hasmin Aries Pratama Direktur Riset dan Pemenangan, PatraData (29/Juni/2024).

Untuk menakar kekuatan politik kedua tokoh ini, PatraData yang berbasis teknologi big data dan AI (artificial intelligence) melakukan simulasi kekuatan mesin politik masing-masing.

Hasilnya, pasangan Khofifah-Emil unggul tipis atas Risma-Marzuki.

Hasil simulasi ini menunjukkan pasangan Risma-Marzuki diprediksi akan menguasai suara di 59.607 tempat pemungutan suara (TPS) dari total 120.666 pada Pileg Februari 2024 lalu.

Sementara Khofifah-Emil berpotensi menguasai 66.271 TPS. Selisihnya memang tipis namun cukup signifikan untuk menunjukkan kecenderungan dukungan masyarakat.

Simulasi perolehan suara berbasis TPS yang dilakukan PatraData menggunakan teknologi algoritma machine learning dan big data analytics.

Metode ini memungkinkan prediksi preferensi pemilih berdasarkan data historis Pilkada serta pemilu 10 tahun terakhir dan terkhusus lagi dari pileg 2024 yang baru lalu.

"Selain itu, PatraData juga memanfaatkan teknologi pemetaan geospasial untuk memahami distribusi dukungan di berbagai wilayah Jawa Timur, dengan mempertimbangkan potensi dukungan dari partai politik" jelas Hasmin

Risma yang saat ini menjabat sebagai Menteri Sosial jika diusung PDI Perjuangan, PKB diperkirakan akan menguasai 59.607 TPS (zona hijau) yang merupakan basis kuat mereka, 28.730 TPS (zona kuning) atau kompetitif, dan 32.329 TPS (zona merah) atau daerah yang didominasi lawan.

Algoritma PatraData juga menunjukkan mesin politik pasangan Risma-Marzuki akan menguasai berbagai daerah di Jatim.

Di Malang, PDIP – PKB dominan 4.710 TPS dengan penguasaan pada 29 kecamatan namun berisiko di empat kecamatan lainnya.

Di Kabupaten Kediri, koalisi ini menunjukkan kekuatan di 3.103 TPS yang tersebar di 26 kecamatan.

Di Banyuwangi, dominasi koalisi ini kembali mereka pertunjukkan dengan menguasai 2.507 TPS khususnya di 21 kecamatan namun berisiko di empat kecamatan lainnya.

Sementara di Sumenep Madura, koalisi ini menguasai 2.017 TPS di 27 kecamatan dengan dominasi di 22 kecamatan tapi berisiko di lima kecamatan.

Di Trenggalek, koalisi dua pemenang Pileg di Jatim ini menguasai 1.499 TPS, dominan di 13 kecamatan dan hanya berisiko di 1 kecamatan.

Sementara itu, pasangan Khofifah-Emil yang merupakan incumbent, akan mengontrol 66.271 TPS sebagai modal politik koalisi yang mengusungnya.

Lalu, bersaing secara ketat di 26.867 TPS (zona kuning) dan berisiko di 27.528 TPS (zona merah). Pasangan Khofifah-Emil menunjukkan kekuatan politik yang signifikan di berbagai wilayah.

Di Kota Surabaya, misalnya, mereka dominan di 5.658 TPS (zona hijau), di Jember 5.029 TPS, dan di Tuban pada 2.855 TPS.

Pasangan koalisi lima partai pemenang Pilpres ini unggul kokoh di hampir semua kecamatan di kabupaten-kabupaten tersebut.

"Simulasi PatraData ini menunjukkan kompetisi yang sangat ketat antara pasangan Risma-Marzuki dan Khofifah-Emil. Teknologi algoritma dan big data analytics yang kami gunakan untuk memetakan pertarungan ini memiliki akurasi yang sangat tinggi sebab berdasarkan pada pencapaian hasil pemilu terbaru plus pembacaaan perilaku pada pemilu-pemilu sebelumnya ,”papar Hasmin.

Masih tersisa dua partai dengan perolehan suara cukup signifikan pada Pileg lalu belum terdengar arah dukungannya yakni Nasdem dengan perolehan 10 kursi atau 8 persen dan PKS yang meraih 5 kursi DPRD Jatim (4 persen).

Tampaknya, jika pun kedua partai bekas pengusung Capres Anies – Cak Imin ini berkoalisi masih harus membutuhkan dukungan partai lainnya sebab tidak mencukupi ambang batas dukungan yang sebesar 20 persen atau 24 kursi.

Dapat dipastikan pertarungan makin seru jika pada akhirnya kedua partai ini melabuhkan dukungan kepada salah satu kandidat.

Perlu diketahui bahwa analisis peta politik PatraData saat ini menggunakan data TPS Pemilu 2024.

Namun, jumlah TPS pada Pilkada mendatang akan terkoreksi hingga setengah sebab jumlah pemilih per TPS kelak membengkak dari 300 pemilih menjadi 600an pemilih per TPS. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved