Antisipasi Kemarau Panjang, Kapolda Sulsel Bakal Buat 2 Sumur Bor Tiap Kabupaten/Kota
Irjen Pol Andi Rian mengaku telah mendapat data maupun berita terkait dengan beberapa bendungan di Sulsel debit airnya sudah mulai menyusut.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA - Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi mengatakan puncak musim panas dari data BMKG diperkirakan pada Juli sampai Agustus 2024.
Bahkan, kata Andi Rian, ada perkiraan kemarau terjadi hingga akhir tahun 2024.
Dengan hal tersebut, Andi Rian mengajak masyarakat kesadaran kolektif untuk mengantisipasi musim kemarau tersebut.
Apalagi pemerintah yang memiliki otoritas.
Termasuk TNI-Polri untuk mempersiapkan hadapi musim kemarau.
Baca juga: Musim Kemarau, PLN Tambah Pasokan Pembangkit 130 MW di Sulawesi Bagian Selatan
"Kita sudah persiapkan langkah untuk antisipasi menghadapi musim kemarau," katanya.
Andi Rian menyebut untuk mengantisipasi kemarau pihaknya akan membuat sumur bor.
Hal tersebut disampaikan Irjen Pol Andi Irian seusai bakti sosial dalam rangka HUT ke-78 Bhayangkara di Desa Bontolangkasa, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (26/6/2024).
"Kita sudah persiapkan sarana air bersih. Khusus di Sulawesi Selatan kami targetkan dua titik setiap kabupaten/kota sumur bor," ucapnya.
Meski demikian dua sumur bor tersebut dianggap tidak cukup. Sehingga Andi Rian mengajak pemerintah.
"Saya rasa itu tidak cukup, dengan kesempatan ini saya ingatkan ke Bupati sudah siapkan BTT di Gowa ini. Kita mempersiapkan bahwa kemarau ini bukan hanya dua bulan malah kebablasan yang harus kita pertimbangkan," tuturnya.
Irjen Pol Andi Rian mengaku telah mendapat data maupun berita terkait dengan beberapa bendungan di Sulsel debit airnya sudah mulai menyusut.
"Ini yang perlu kita antisipasi supaya kita tidak mengalami kekeringan yang panjang. Oleh karena itu kita perlu buat langkah-langkah antisipatif untuk memitigasi jika prediksi itu benar-benar terjadi sampai akhir tahun 2024," bebernya.
"Nah kalau dari pemerintah daerah mengalokasikan dana untuk bantuan tak terduga khususnya bagi warga terdampak bencana kekeringan," sambungnya.
Menurut Irjen Pol Andi Rian untuk mengantisipasi musim kemarau dibutuhkan kolaborasi bersama pihak. Termasuk pemerintah, TNI-Polri dan menggandeng pengusaha.
"Mudah-mudahan apa yang diperkirakan sumber terkait atau BMKG tidak terjadi di Sulsel," pungkasnya.(*)
Laporan Wartawan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli
1.214 Kasus HIV di Sulsel, Makassar Tertinggi Disusul Gowa dan Palopo, Dinkes: Jaga Hawa Nafsu |
![]() |
---|
1.500 Peserta Meriahkan Jambore Pramuka se-Sulsel di Maros |
![]() |
---|
Wajo Tuan Rumah MQK dan MQKI Internasional 2025, Diikuti 34 Provinsi dan 10 Negara |
![]() |
---|
Bupati Takalar Tinjau Koperasi dan Resmikan Pojok Internet di Galesong Baru |
![]() |
---|
Pengamat K3 Unhas: Bangunan Perkantoran Harus Lindungi Pekerja, Bukan Sekadar Administrasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.