Pilkada DKI Jakarta
'Ngga Bisa' Reaksi Mengejutkan Ahok Soal Wacana Berpasangan Anies di Pilkada DKI Jakarta
Reaksi mengejutkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menanggapi wacana berpasangan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024.
TRIBUN-TIMUR.COM -- Reaksi mengejutkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menanggapi wacana berpasangan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Wacana yang berkembang, nama Ahok mencuat sebagai calon 02 DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan.
Ahok pernah jadi lawan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
Saat itu Ahok berstatus sebagai petahana.
Ia menggandeng Djarot Saiful Hidayat.
Sementara Anies Baswedan menggandeng Sandiaga Salahuddin Uno.
Setelah dulu jadi lawan, kini mencuat wacana mendorong Ahok jadi kawan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut wacana duet dirinya dengan Anies Baswedan mustahil terwujud di Pilkada Jakarta 2024.
Pasalnya ada aturan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) melarang seseorang yang pernah menjadi Gubernur mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur pada daerah pemilihan yang sama.
"Pertama saya katakan, secara aturan KPU nggak bisa gubernur jadi wakil segala macam," kata Ahok saat ditemui selepas acara ‘Ask Ahok Anything’ di Heart Space, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (22/6/2024).
Aturan KPU yang disebut Ahok merujuk pada Pasal 7 ayat (2) huruf o UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.
Pasal tersebut berbunyi: 'belum pernah menjabat sebagai Gubernur untuk calon Wakil Gubernur, atau Bupati/Walikota untuk Calon Wakil Bupati/Calon Wakil Walikota pada daerah yang sama'.
Selain itu, perihal pemilihan sosok kepala daerah merupakan wewenang partai politik untuk memutuskan, dalam hal ini PDIP.
Mantan Komisaris Utama Pertamina ini menyatakan bahwa dirinya hanya sebatas petugas partai. Sehingga ia hanya menunggu arahan dan menjalankan penugasan yang diberikan.
"Anda harus tanya ke DPP, bukan ke saya. Kan saya hanya petugas partai untuk menjalankan sesuai partai didirikan," ungkapnya.
Airlangga Pikir-pikir Usung Ridwan Kamil di Jabar atau Tantang Anies di DKI Jakarta
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto masih pikir-pikir mengusung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta atau Pilkada Jawa Barat.
Nama Ridwan Kamil meramaikan bursa calon Gubernur DKI Jakarta penantang Anies Baswedan.
Selain itu Ridwan Kamil calon kuat Gubernur Jawa Barat untuk periode kedua.
Ridwan Kamil merupakan kader Golkar.
Sementara itu elite Gerindra menyatakan pengusungan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta bukan harga mati.
Menanggapi hal itu, Airlangga Hartarto hanya memberikan tanggapan yang santai.
Dia mengakui bahwa kader Golkar memang tidak ada matinya.
"Jadi kalau kader Golkar memang tidak ada matinya," kata Airlangga saat ditemui dalam peringatan HUT dan peluncuran buku otografi Theo L Sambuaga di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Sabtu (22/6/2024).
Menko Perekonomian RI itu menyebut nasib Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat masih sedang dievaluasi.
Sebab, keputusan yang diambil harus berdasarkan scientific.
"Kalau di Jawa Barat, kan kita lagi menunggu evaluasi. Semua berbasis scientific dan evaluasi. Golkar pada pilkada yang lalu menang 60 persen adalah basisnya scientific," ungkapnya.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan bahwa salah satu proses scientific yang dimaksudkan adalah melihat trend survei dari Ridwan Kamil.
Nantinya, partai berlambang pohon beringin itu akan melihat tingkat elektabilitas kadernya itu.
"Golkar kemarin mendapat kenaikan di Pileg, basisnya juga scientific. Jadi basis scientific Golkar tidak akan tinggalkan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Eks Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dikabarkan mulai memikirkan ulang keputusan untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
Pasalnya, Eks Gubernur Jawa Barat itu sempat berasumsi Anies Baswedan tidak akan maju lagi di provinsi tersebut.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan partainya tidak masalah jika nantinya Ridwan Kamil memutuskan tidak ingin maju di Pilkada Jakarta.
"Enggak ada masalah," kata Dasco saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Wakil Ketua DPR RI itu menyampaikan keputusan untuk memajukkan Ridwan Kamil sejatinya datang dari rapat internal koalisi Indonesia maju.
Saat itu, rapat juga dihadiri oleh Golkar.
"Keputusan untuk memajukan Kang Ridwan Kamil pada waktu itu, itu adalah pembicaraan rapat koalisi. Termasuk ada Golkar," ungkapnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua DPR RI itu pun menyoroti belakangan ada perubahan sikap dari Ridwan Kamil maupun Golkar yang enggan memajukkan kadernya di Pilkada Jakarta.
Dia pun menilai hal itu hanya sebagai bagian dinamika politik.
"Nah bahwa kemudian ini ada hal-hal yang mesti dipertimbangkan, ya ini namanya dinamika yang mungkin dinamika yang juga harus dibicarakan. Kita bukan kartu mati harus Pak Ridwan Kamil," pungkasnya.
Zulkifli Hasan Dorong Ridwan Kamil Tantang Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mendorong Ridwan Kamil maju calon Gubernur DKI Jakarta.
Ridwan Kamil berpeluang jadi penantang Anies Baswedan jika maju di Pilkada DKI Jakarta.
Sejatinya elektabilitas Ridwan Kamil tertinggi di Jawa Barat.
Mantan Wali Kota Bandung itu berstatus calon kuat Gubernur Jawa Barat untuk periode kedua.
Meski demikian sejumlah parpol politik mendorong Ridwan Kamil bertarung di DKI Jakarta.
Salah satunya dorong Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan pihaknya masih tetap menginginkan untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
"Jakarta saya waktu itu mengusulkan Ridwan Kamil," kata Zulhas saat ditemui dalam peringatan HUT dan peluncuran buku otografi Theo L Sambuaga di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Sabtu (22/6/2024).
Hingga saat ini, kata Zulhas, pimpinan partai KIM masih belum melakukan pembicaraan mengenai elektabilitas Ridwan Kamil yang kalah dari Anies.
Nantinya, bisa saja ada evaluasi saat pertemuan antara pimpinan partai KIM.
"Memang belum kami belum ketemu lagi. Jadi.. waktu itu sempat Ridwan Kamil tapi perkembangan seperti apa kan belum ketemu lagi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengatakan, awalnya Golkar memang memberikan opsi kepada Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jakarta.
Doli menyebut, ketika itu Golkar mendorong Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jakarta karena memiliki pengalaman dan kemampuannya.
"Makanya kenapa kami waktu itu sebetulnya kan yang pertama kali mengusulkan nama Ridwan kamil di Jakarta kan juga Golkar," kata Doli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Menurutnya, Ridwan Kamil didorong menjadi calon gubernur Jakarta ketika itu karena Anies Baswedan diperkirakan tak akan maju setelah kalah di Pilpres kemarin.
"Waktu itu kan mungkin Ridwan Kamil bersedia karena waktu itu berasumsi bahwa Pak Anies Baswedan tidak akan maju lagi karena sudah jadi capres," ujar Doli.
"Kita juga kan sampai sekarang belum tahu apakah Anies Baswedan memang mau turun kelas dari capres jadi cagub kembali," ucap Doli menambahkan.
Karenanya, Doli menegaskan, saat itu Golkar mendorongnya dan sejumlah billboard dipasang bertuliskan Ridwan Kamil on the way (OTW) Jakarta.
"Membuat hentakan juga sehingga waktu itu elektabilitasnya paling tinggi dibandingg yang lain," ungkapnya.
Namun, kata dia, elektabilitas Ridwan Kamil tersaingi ketika sejumlah nama muncul yang disebut sebagai penantang seperti Anies dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Tetapi begitu sudah mulai ada yang mencalonkan Pak Anies Baswedan lagi kemudian juga ada dimasukkan nama-nama seperti Basuki Tjahaja Purnama gitu ya ternyata elektabilitasnya (Ridwan Kamil) sekarang masih jauh lebih tinggi di Jawa Barat," jelas Doli.
Doli menuturkan, jika dibandingkan dengan Jakarta, tingkat kepuasan publik terhadap Ridwan Kamil masih paling tinggi di Jawa Barat.
"Makanya kita sampai sekarang ini belum memutuskan apa apa, waktunya masih cukup," tuturnya.
(Sumber: Tribunnews.com/Danang Triatmojo)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wacana Duet dengan Anies Baswedan di Pilgub Jakarta, Ahok: Saya Kan Hanya Petugas Partai
Kekayaan Rp 4,8 Triliun, Nadiem Makarim Penantang Baru Anies Baswedan Seniornya di Jakarta |
![]() |
---|
Penyebab Anies Baswedan Berusaha Dijegal Maju di Pilgub DKI Jakarta, 'Kartunya' Mau Dimatikan |
![]() |
---|
Reaksi Tak Terduga Nasdem Soal PKS Paketkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta 2024 |
![]() |
---|
Kader Gerindra Tak Yakin Anies Baswedan Dapat Tiket Maju Calon Gubernur DKI Jakarta |
![]() |
---|
Reaksi Demokrat-Gerindra Soal Peluang Paket Ridwal Kamil-Kader PKS Tantang Anies Baswedan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.