Nasib Mardiono Setelah PPP Keluar Senayan, Partai Kakbah Segera Agendakan Muktamar

TRIBUN-TIMUR.COM -- Nasib Muhammad Mardiono setelah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) keluar dari DPR RI Senayan periode 2024-2029.

Partai berlambang Kakbah itu dipastikan keluar dari Senayan mulai September 2024 mendatang.

Hal itu dikarenakan PPP gagal memenuhi ambang batas 4 persen suara parlemen di Pemilu 2024.

Sejumlah kader yang sempat mengamankan kursi dipastikan gagal melenggang ke Senayan.

Lantas bagaimana nasib Mardiono sebagai Plt Ketua Umum DPP PPP?

Mardiono sebelumnya menggantikan Suharso Monoarfa yang dicopot.

Adapun Suharso Monoarfa sebelumnya terpilih dalam Muktamar 2020 di Kota Makassar.

Agenda Muktamar untuk pergantian pimpinan PPP disebut bakal berlangsung pada 2025.

Hal tersebut sebagaimana dikatakan Sekretaris Majelis Pakar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Fernita Jubahar Amirsyah.

"Muktamar sepakat diselenggarakan sesuai periode AD/ART yaitu tahun 2025. Hal ini menepis seluruh isu atau dorongan muktamar dipercepat,” ujar Fernita dalam keterangannya, Selasa (18/6/2024).

Fernita menjelaskan bahwa mekanisme pergantian pimpinan PPP tidak boleh dilakukan sembarangan.

Fernita mengatakan muktamar harus dimulai dengan rangkaian rapat pimpinan nasional (rapimnas) hingga musyawarah kerja nasional (mukernas).

"Sebelumnya lagi harus rapat pengurus harian DPP untuk menentukan mukernas atau rapimnas tersebut,” ujar Fernita.

Dia juga mengingatkan agar PPP solid di bawah kepemimpinan Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono. 

Pasalnya, dia menilai soliditas menjadi salah satu langkah yang harus ditempuh supaya PPP bisa bekerja optimal menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.