Ekonom Unismuh Makassar Ungkap Waspada PHK Massal karena Pelemahan Rupiah
Muttalib mengatakan, tingkat inflasi yang tinggi di Indonesia yang menyebabkan nilai rupiah menurun.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengamat Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Dr Abdul Muttalib menyebut beberapa penyebab pelemahan Rupiah.
Seperti diketahui, kisaran nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika saat ini yakni Rp16.400-an.
Muttalib mengatakan, tingkat inflasi yang tinggi di Indonesia yang menyebabkan nilai rupiah menurun.
“Inflasi yang tinggi berarti harga-harga barang dan jasa meningkat, sehingga nilai rupiah relative terhadap dollar Amerika menurun,” katanya, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Selasa (18/6/2024).
Faktor berikutnya yakni kebijakan moneter yang tidak efektif dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Menurut Muttalib, jika kebijakan moneter tidak dapat mengendalikan inflasi, maka nilai rupiah dapat menurun.
Selain itu, kondisi ekonomi global yang tidak stabil, seperti perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah.
“Kebijakan fiskal yang tidak seimbang dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah. Jika kebijakan fiskal tidak dapat mengendalikan defisit anggaran, maka nilai rupiah dapat menurun,” jelas Wakil Dekan 3 FEB Unismuh Makassar tersebut.
Muttalib menjelaskan, ketika nilai tukar Rupiah terus menurun, ada beberapa ketakutan yang patut diwaspadai.
Salah satunya kenaikan harga barang dan jasa dapat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat.
“Kenaikan biaya hidup dapat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki penghasilan tetap,” jelasnya.
Selain itu, kenaikan biaya impor yang dapat mempengaruhi harga barang impor, sehingga dapat mempengaruhi harga barang domestik.
Lebih parahnya adalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal.
Muttalib menilai, kondisi ini dapat terjadi jika perusahaan tidak dapat menghadapi biaya yang meningkat akibat kenaikan harga barang dan jasa.
Namun, kata dia, PHK massa tidak harus terjadi jika nilai tukar rupiah terus menurun.
“PHK massa dapat terjadi jika perusahaan tidak dapat menghadapi biaya yang meningkat akibat kenaikan harga barang dan jasa,” katanya.
Oleh karena itu, Muttalib menilai perlu adanya kebijakan yang efektif untuk mengendalikan inflasi dan biaya hidup agar PHK massa tidak terjadi.
Serunya Anak-anak Lomba 17 Agustusan di Independence Day with Honda PCX |
![]() |
---|
3 Penyebab Utama Aki Motor Cepat Soak dan Cara Mencegahnya |
![]() |
---|
80 Bikers Honda Stylo 160 Ramaikan HUT ke-80 RI dengan Convoy Merdeka |
![]() |
---|
Perayaan HUT GMTD ke-27 Berbagi ke Panti Asuhan Sekitar Tanjung Bunga |
![]() |
---|
Camat Panakkukang: Ketua RT/RW Harus Aktif Bantu Warga Dapat KIS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.