Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Catatkan Capaian Positif, BSI Jadi Bank Syariah Terbaik dan Hery Gunardi Jadi CEO of The Year

Terus mencatatkan capaian positif, kali ini BSI jadi Bank Syariah Terbaik dan Hery Gunardi dinobatkan jadi CEO of The Year

Editor: Content Writer
Istimewa
Terus mencatatkan capaian positif, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dinobatkan jadi Bank Syariah Terbaik dan Hery Gunardi jadi CEO of The Year di ajang Bisnis Indonesia Awards 2024 yang digelar di Raffles Hotel Jakarta, Kamis (13/6/2024). 

Pada penjurian ajang tahun ini, dewan juri menggunakan data-data keuangan dan ditambahkan dua poin yang disesuaikan dengan harapan para stakeholder, yaitu setiap peserta dinilai secara kualitatif dan kuantitatif serta bukan hanya diukur dari performa saat ini, tetapi juga forward looking.

Wimboh menyebut kinerja keuangan yang baik mencerminkan manajemen yang efektif, strategi bisnis yang tepat, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan tantangan global.

“Hal ini sangat penting, terutama di tengah dinamika ekonomi yang semakin kompleks dan kompetitif. Korporasi yang berhasil meraih penghargaan ini telah membuktikan kemampuan mereka dalam menghadapi berbagai tantangan dan tetap berprestasi dengan gemilang,” tutur Wimboh.

Selain Wimboh Santoso, sejumlah nama yang menjadi Dewan Juri Bisnis Indonesia Awards 2024 yakni; Wakil Menteri Keuangan Periode 2014-2019 Mardiasmo. Adapula Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Ekonomi (KSSK) 2008-2009 Raden Pardede, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Periode 2014-2019 Rudiantara, dan Presiden Direktur PT Jurnalindo Aksara Grafika (JAG) Lulu Terianto.

Sementara tema yang diangkat pada Bisnis Indonesia Awards 2024 adalah "Agility in Uncertainty" atau Ketangkasan dalam Ketidakpastian, sangat relevan mengingat dinamika perekonomian global yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Untuk itu diperlukan kemampuan berupa agility bagi korporasi untuk bisa terus relevan dan bertumbuh di era ketidakpastian.

Saat ini kondisi hyperinflation dan suku bunga yang tinggi menjadi tekanan bagi sejumlah negara. Tak hanya itu, ketidakpastian berupa konflik Rusia-Ukraina dan Timur Tengah penting untuk dicermati oleh korporasi.

“Di tengah situasi yang tidak menentu, kemampuan untuk tetap tangkas, adaptif, dan inovatif menjadi kunci keberhasilan bagi setiap perusahaan,” tutup Wimboh. (*)

Baca juga: BSI Ungkap Imbal Hasil Sukuk Mudharabah 6,65 - 6,8 persen Per Tahun

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved