Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Solar Langka

Antrean Truk Mengular di SPBU Jl Malino Gowa dan Maros, Diduga Gegara Solar Langka di Sulsel

Antrean truk demi mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar terjadi di sejumlah SPBU di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Sayyid/Tribun Gowa
Potret truk antre solar di SPBU Jl Poros Malino, Kecamatan Bontomarannu dan Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulsel, Kamis (13/6/2024)   

TRIBUN-GOWA.COM - Antrean truk demi mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar terjadi di sejumlah SPBU di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (13/6/2024) sore.

Seperti terpantau di SPBU Jl Poros Malino, Kecamatan Bontomarannu, Gowa, Sulsel.

Tampak sejumlah mengular hingga ke jalanan. 

Tak lama setelah itu, truk-truk antre meninggalkan SPBU tersebut.

Dari informasi dihimpun, solar di SPBU Bontomarannu habis.

Salah seorang warga, Haji Unjung mengaku di SPBU Bontomarannu sempat terjadi antrean panjang karena kurangnya solar.

"Iye sempat antre panjang tadi tapi sekarang habis mi solar makanya sudah pergi itu truk," ucapnya 

Antrean pengisian solar terjadi kata dia, sejak siang tadi atau ba'da zhuhur.

"Baru hari ini begini," ujarnya

Pantauan di SPBU Jl Malino Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel, tampal sejumlah truk antre solar.

Antrean di SPBU ini karena diduga solar langka.

Dari informasi dihimpun, solar sempat habis.

Baca juga: Solar Langka di Maros Sulsel, Pertamina Klaim Stok BBM Aman

Namun sekira pukul 16.00 Wita, solar di SPBU ini telah terisi.

Meski demikian, truk-truk ingin mengisi solar terlihat mengantre.

Terlihat polisi mengatur lalu lintas di lokasi tersebut agar tidak menimbulkan macet.

Di Maros Juga Langka

Antrean panjang truk di SPBU Batangase, Jl Poros Maros-Makassar, Bontoa, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (13/6/2024). 
Antrean panjang truk di SPBU Batangase, Jl Poros Maros-Makassar, Bontoa, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (13/6/2024).  (Tribun Timur)

Sopir keluhkan solar langka di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Pantauan Tribun-Timur.com, Kamis (13/6/2024) siang, antrean panjang truk terjadi di SPBU Batangase dan SPBU Ballu-ballu.

Antrean truk bahkan mengular hingga di tepi jalan Poros Maros-Makassar.

Sejumlah sopir nampak menunggu di atas truk, sebagiannya lagi mengecek sesekali ketersediaan solar.

Sopir, Erwin mengatakan sudah sebulan solar sulit didapatkan.

Tak hanya Maros, kelangkaan solar juga terjadi hampir di seluruh daerah lain di Sulsel.

“Harga tetap normal, tapi memang sulit didapat, apalagi di daerah lebih sulit lagi didapat,” katanya.

Ia mengatakan, demi mendapatkan solar dirinya terkadang harus menginap di SPBU.

“Saking sulitnya itu harus antre lama, kadang juga harus menginap di SPBU,” ujarnya

Akibatnya, logistik harus dibawa ke sejumlah daerah ini pun terhambat.

“Ini saja sudah batal mengangkut karena tidak dapat solar, padahal biasanya bisa mengantar sampai Poso, Luwuk Banggai dan lain-lain,” tuturnya.

Sopir lainnya, Syamsul mengeluhkan hal serupa.

Baca juga: DPRD Sulsel Minta Pemerintah-APH Telusuri Kelangkaan Solar Subsidi

Ia menyebutkan jika sebelumnya hanya butuh waktu lima hingga enam jam sampai ke Sulawesi Barat, namun kini harus menempuh waktu lebih lama.

“Karena harus mengantre lama di SPBU, kadang sampai empat jam kadang juga sampai menginap,” terangnya.

Ia pun berharap pemerintah bisa bertindak terkait kelangkaan solar ini.

“Kalau bisa perbanyak stok solarnya supaya sopir tidak kesulitan,” tutupnya.

Pertamina Klaim Stok Aman

Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi mengimbau masyarakat tidak panic buying (pembelian berlebihan).

Imbauan ini dikeluarkan usai antrean panjang truk terlihat di beberapa SPBU di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (13/6/2024).

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan, Pertamina mengupayakan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) berjalan lancar.

Itu untuk mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat dan industri di Sulsel.

Diketahui, saat ini peningkatan aktivitas transportasi dan pertumbuhan kepemilikan kendaraan roda dua dan roda empat hampir di seluruh wilayah terjadi.

Aktivitas industri menggunakan truk pengangkut serta peralatan untuk mengolah membutuhkan BBM terus meningkat.

“Pertamina pun terus melakukan best effort untuk melayani kebutuhan energi bagi seluruh masyarakat dengan terus bekerja sama dan melibatkan stakeholders terkait,” kata Fahrougi, dalam keterangan tertulis ke Tribun-Timur.com.

Fahrougi memaparkan, stok BBM Kamis (13/6/2023) jenis Solar di Integrated Terminal Makassar, Fuel Terminal Parepare dan Fuel Terminal Palopo sebanyak 23 ribu Kilo Liter (KL). 

Selain BBM jenis Solar, Pertamina berupaya menjamin ketersediaan BBM di wilayah Sulsel.

Itu dengan total stok Pertalite 21,2 ribu KL, Pertamax  2,3 ribu KL, Pertadex 466 KL dan Pertamax Turbo 230 KL. 

“Kondisi stok tersebut dalam kondisi stok yang relatif aman,” papar Fahrougi.

Lebih lanjut, Fahrougi meminta masyarakat tidak perlu melakukan pembelian berlebihan.

Sebab, Pertamina mengupayakan stok BBM di SPBU tercukupi.

“Pertamina menyalurkan BBM sesuai dengan kuota diberikan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas),” tambah Fahrougi. (*)

Laporan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved