Jenazah Rusli Korban KKB Papua Disambut Isak Tangis Keluarga di Jeneponto Sulsel
Pantauan Tribun-Timur.com, jenazah sang sopir itu tiba sekitar pukul 19:30 Wita menggunakan mobil Ambulance.
Penulis: Muh. Agung Putra Pratama | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO - Tangis histeris sambut kedatangan jenazah Rusli (40) di kediaman orang tuanya di Dusun Pabaeng-baeng, Desa Kareloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulsel (12/6/ 2024) malam.
Rusli adalah korban keganasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang tewas ditembak dan dibakar di Kopo Timur, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah, Selasa (11/6/2024) sekitar pukul 13:00 Wita.
Pantauan Tribun-Timur.com, jenazah sang sopir itu tiba sekitar pukul 19:30 Wita menggunakan mobil Ambulance.
Suara tangisan pecah saat korban akan diturunkan dari Ambulance.
Bahkan terlihat seorang perempuan jatuh pingsan melihat peti jenazah Rusli dibopong ke dalam rumah.
"Rusli, Rusli, Rusli," terdengar teriakan sedih memanggil nama korban.
Di dalam rumah, tangisan keluarga makin tak terbendung.
Dua anak Rusli, istri, orang tua hingga kerabat dekatnya hanya menagis dan meronta.
Mereka seakan tak percaya bahwa pria yang dikenal pendiam itu meninggal dengan cara tragis.
Berselang 20 menit setelah di senyamkan, jenazah kemudian dibawa ke Masjid untuk di salatkan.
Ratusan warga mengiringi hingga ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat.
Diketahui Jenazah Rusli tiba di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar sekitar pukul 16:00 Wita.
Dari Bandara Sultan Hasanuddin, Rusli kemudian dibawa ke ke rumah pribadinya di BTN Graha Kalegowa, Kabupaten Gowa.
Rusli hanya disemayamkan beberapa saat lalu dibawa ke rumah mertuanya di Desa Bulusibatang, Kecamatan Bontoramba, Jeneponto.
Disana, jenzah Rusli kemudian dibawa ke rumah orang tuanya di Dusun Pabaeng-baeng, Desa Kareloe lalu dikebumikan.
Rusli diduga dibunuh lantaran disangka anggota intel.
"Kemungkinan dikira intel karena model potongan rambutnya (model cepak)," ujar Kepala Dusun Pabaeng-baeng, Hendrik kepada Tribun Timur
Ia mengatakan, fostur Rusli cukup meyakinkan sebab memiliki badan tinggi dan berisi.
Potongan rambut korban bahkan sempat dipuji oleh sang ayah.
"Sempat video call sama bapaknya, bapaknya bilang bagus sekali cukurmu nak," ungkap Hendrik.
Rusli kata Hendrik, baru dua hari memangkas rambutnya sebelum akhirnya dieksekusi KKB.
"Memang model rambutnya sering begitu," tuturnya.
Kronologi Rusli tewas ditembak KKB
Terungkap cerita di balik tewasnya Rusli (40) ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kopo Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah,Selasa (11/6/2024).
Pria kelahiran Dusun Pabaeng-baeng, Desa Kareloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu dieksekusi usai berpapasan dengan rekan sesama sopirnya bernama Emang.
"Emang dan Rusli sempat berlawanan arah (papasan) lalu tidak lama kemudian Rusli (korban) menelpon Emang," kata Kepala Dusun Pabaeng-baeng, Hendrik.
Ia membeberkan, Rusli saat itu membahasakan dirinya sedang terancam.
Bahkan menurut penyampaian Rusli kepada Emang, kata Hendrik, suara ketakutan menghantui korban sesaat sebelum dieksekusi KKB.
"Ancamannya bahwa saya akan dibunuh, itu yang dia bahasakan ke temannya atas nama Emang," jelas Hendrik.
Sebelum berpapasan dengan Emang, salah seorang rekan sopir lainnya bernama Ino bertemu dengan Rusli di salah satu mesin ATM.
Di sana, Ino sempat meminta bantuan kepada Rusli untuk mengecek saldo ATM.
Ino juga melihat dua orang penumpang menaiki mobil korban sebelum berpisah.
"Dua penumpang perempuan menurut teman sopirnya yang lain atas nama Ino, dia bilang saya terakhir ketemu Rusli di BRI," terang Hendrik.
Namun Hendrik tak ingin menyimpulkan apakah dua penumpang tersebut adalah bagian dari KKB.
"Saya kurang tahu apakah perempuan itu bagian daripada KKB atau apa saya tidak tahu, yang jelasnya teleponnya mengatakan saya diancam," tutur Hendrik.
Tak berselang lama setelah pertemuan Ino dan Rusli, insiden tragis itupun terjadi hingga mobil yang dikemudikan korban dibakar.
Rusli bahkan dilaporkan meninggal usai ditembak dan dibakar bersama mobilnya.
Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Agung Putra Pratama
UIM Berdayakan Remaja Jeneponto Lewat Pelatihan Trainer Kit dan Kewirausahaan |
![]() |
---|
Kelurahan Bontotangnga Jeneponto Jadi Laboratorium Masa Depan UMI |
![]() |
---|
UMI Tambah Desa Binaan ke-36 di Jeneponto Usai Resmikan Kampus Baru di Bantaeng |
![]() |
---|
Mapala 45 Unibos Kibarkan Merah Putih Raksasa di Tebing Bossolo Jeneponto |
![]() |
---|
Duet Putri TNI dan Anak Petani Jadi Pembawa Bendera HUT RI di Jeneponto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.