Inflasi Sulsel
Bawang Merah Sumbang 0,08 Persen Inflasi di Sulsel
Komoditas bawang merah bertahan di 10 besar komoditas penyumbang inflasi di Sulsel.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bawang merah umumnya menjadi salah satu penyumbang inflasi.
Termasuk di Sulsel, Bawang merah juga penyumbang angka inflasi di April - Mei 2024.
Komoditas bawang merah bertahan di 10 besar komoditas penyumbang inflasi di Sulsel.
Pada bulan April, bawang merah menyumbang 0,06 persen inflasi.
Sementara di bulan Mei, bawang merah naik sedikit ke angka 0,08 persen.
Baca juga: Momen Idul Adha Rawan Pantik Inflasi, Tiga Komoditi Ini Wajib Dipantau Pemprov Sulsel
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Aryanto memprediksi bawang merah akan keluar dari daftar 10 besar penyumbang inflasi.
Pasalnya, ketersediaan bawang merah mulai terdongkrak Juni ini.
Para petani bawang merah di Enrekang sudah mulai panen.
"Kalau bulan lalu (penyumbang inflasi) bawang merah tapi kelihatannya bawang merah sudah ada panen di Enrekang," jelas Aryanto, Senin (10/6/2024).
"Berkah juga di Sulsel ada sentra produksi bawang di Enrekang. Kalau bawang merah naik (Bulan lalu), sekarang panen ya semoga bisa tercukupi kebutuhan masyarakat," katanya.
Dengan memasuki musim panen di sektor pertanian, BPS Sulsel memprediksi angka inflasi bisa terkendali.
Kini, kendali berada ditangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.
Utamanya dalam mengawal pergerakan harga dan kebutuhan di pasaran.
Laporan Inflasi Sulsel Mei 2024
Sulsel mengalami deflasi secara month to month (m-to-m) atau bulan ke bulan sebesar 0,10 persen pada Mei 2024.
Sementara secara year on year (y-on-y) atau tahun ke tahun, Sulsel mengalami inflasi sebesar 2,42 persen.
Sedangkan inflasi tahun kalender atau Mei 2024 terhadap Desember 2023 tercatat 1,10 persen.
Aryanto memaparkan, jika dilihat dari kelompok pengeluaran bulan ke bulan, ada beberapa yang memberikan andil inflasi bulan ke bulan.
Baca juga: Pj Gubernur Prof Zudan Target Tekan Inflasi Sulsel hingga 1,9 persen
Seperti perawatan pribadi dan jasa lainnya yang memberikan andil 0,09 persen.
Sedangkan yang mengalami deflasi yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,18 persen, dan transportasi andil 0,02 persen.
“Jadi kalau kita lihat deflasi bulan Mei 2024 secara month to month adalah kelompok bahan makanan, minuman, dan tembakau, dengan andil 0,18 persen, dengan penyumbang utama deflasi beras, tomat, daging ayam ras, dan telur ayam ras,” kata Aryanto.
Aryanto juga memaparkan inflasi antar wilayah cakupan IHK Mei 2024 di Sulsel.
Meliputi Bulukumba deflasi -0,06 persen, Watampone -0,01 persen, Wajo -0,06 persen, Sidenreng Rappang -0,84 persen.
Kemudian Luwu Timur deflasi -0,25 persen, Makassar -0,06 persen, dan Palopo -0,21 persen.
Serta Parepare, satu-satunya wilayah cakupan IHK yang mengalami inflasi 0,32 persen.(*)
Evaluasi 3 Bulan, Prof Zudan Sukses Turunkan Inflasi Sulsel |
![]() |
---|
Sulsel Inflasi 0,73 Persen Desember 2023, Makassar Tertinggi Parepare Terendah |
![]() |
---|
Inflasi Sulsel 2,79 Persen November 2023, Kenaikan Harga Beras Penyumbang Terbesar |
![]() |
---|
BBM, Ikan Cakalang, hingga Emas Jadi Biang Kerok Inflasi Sulsel di Juli 2023 |
![]() |
---|
Daftar 10 Komoditas Jadi Biang Kerok Inflasi Sulsel Juni 2023, Telur Ayam Ras Termasuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.