Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prof Zudan Arif Fakrulloh

Pj Gubernur Prof Zudan Target Tekan Inflasi Sulsel hingga 1,9 persen

Prof Zudan menyebut penanganan inflasi merupakan instruksi langsung dari Presiden RI..

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
dok pribadi
Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Inflasi kembali jadi perhatian setiap Penjabat (Pj) Kepala Daerah.

Begitu juga bagi Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof Zudan Arif Fakrulloh.

Prof Zudan menyebut penanganan inflasi merupakan instruksi langsung dari Presiden RI.

Saat ini, laju inflasi di Sulsel disebutnya dalam tren positif.

Angka inflasi Sulsel year-on-year (y-o-y) pada Mei 2024 mampu berada dibawah angka rata-rata nasional

"Presiden melalui Mendagri sangat konsen penurunan laju inflasi, Sulsel alhamdulilah bulan Mei y-oy itu inflasinya 2,6 persen. Terendah nomor 7 se-Indonesia. Ini dilakukan mas Bahtiar dan teman-teman, pak Sekda, PPID, BI, BPS ini bagus sekali," jelas Prof Zudan pada Senin (21/5/2024) malam.

Dari angka tersebut, Prof Zudan masih menargetkan adanya penurunan laju inflasi.

Targetnya bisa tertekan hingga kisaran 1,9 persen sampai 2,1 persen.

"Boleh gak nanti kita turunkan lagi dari 2,6 ke 2,1 atau 1,9 nanti sama para bupati," lanjutnya.

Baca juga: Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Rapat Bareng OPD, Bahas Apa?

Menahan laju inflasi mampu memberikan keuntungan.

Sebab harga bahan pokok di pasar bisa terkendali. 

Namun, menahan laju inflasi juga perlu hari-hati.

Nilai tukar petani, pedagang hingga nelayan harus tetap terjaga.

Jika inflasi rendah lalu nilai tukar rendah maka pelaku usaha yang merasakan kerugian

"Sentimen pasar positif, ketika inflasi turun maka harga akan tergerek turun.  Penting nilai tukar oetani tetap diatas 100," jelas Prof Zudan.

"Sebab kalau inflasi rendah, tapi nilai tujar petani, pedagang nelayan dibawah 100 maka rugi. Harus 105,108, 110," lanjutnya.

Pengelolaan ekonomi Sulsel pun jadi prioritas Prof Zudan.

Tujuannya harga pasar bisa terkendali serta di sisi lain petani hingga pedagang tetap mampu meraup keuntungan. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved