Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Inflasi Sulsel

BBM, Ikan Cakalang, hingga Emas Jadi Biang Kerok Inflasi Sulsel di Juli 2023

Adapun komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Juli 2023, antara lain Bahan Bakar Minyak (BBM), beras, telur ayam ras, rokok kretek filter.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Sukmawati Ibrahim
DOK PRIBADI
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Aryanto, dalam konferensi pers Berita Resmi Statistik melalui YouTube BPS Sulsel, Selasa (1/8/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pada Juli 2023, terjadi inflasi year on year (yoy) gabungan lima kota di Sulawesi Selatan (Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare, dan Palopo) sebesar 3,34 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,06. 

Dari lima kota IHK di Sulsel, inflasi yoy tertinggi terjadi di Palopo sebesar 3,64 persen dengan IHK sebesar 115,29.

Sedangkan inflasi yoy terendah terjadi di Watampone sebesar 1,68 persen dengan IHK sebesar 114,29.

Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Aryanto, dalam konferensi pers Berita Resmi Statistik melalui YouTube BPS Sulsel, Selasa (1/8/2023).

Adapun komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Juli 2023, antara lain Bahan Bakar Minyak (BBM), beras, telur ayam ras, rokok kretek filter.

Kemudian ikan cakalang atau ikan sisik, udang basah, tarif kendaraan roda 2 online, bawang putih, angkutan dalam kota, dan emas perhiasan.

Aryanto memaparkan bahwa pada Juli, gabungan lima kota IHK terjadi inflasi secara month to month (mtm) sebesar 0,06 persen. 

Baca juga: Cek Harga Emas Hari Ini Selasa 1 Agustus, Ada Logam Mulia Antam dan USB

Baca juga: Harga Emas 24 Karat Keluaran USB Hari Ini 1 Agustus 2023, Pecahan 0,5 gram Rp 559 Ribu

Inflasi, kata dia, terjadi karena adanya peningkatan indeks harga pada kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,17 persen.

Kemudian kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen.

Lalu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,20 persen.

“Kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen; kelompok transportasi sebesar 0,43 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen,” paparnya.

Lanjut, kelompok rekreasi, budaya dan olahraga sebesar 0,40 persen dan kelompok pendidikan sebesar 1,07 persen. 

Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,19 persen.

Serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,03 persen. 

“Sementara itu, kelompok penyediaan makanan dan minuman tidak mengalami perubahan indeks harga,” jelas Aryanto.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved