Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2024

Demi Marwah Golkar, Nurdin Halid Tantang Taufan Pawe Bersikap Soal Pilgub Sulsel

Nurdin Halid menantang Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe menyatakan sikap ke publik maju atau tidak Pemilihan Gubernur Sulsel 2024.

Editor: Ari Maryadi
Tribun Timur
Wakil Ketua Umum DPP Golkar AM Nurdin Halid dan Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe. 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Wakil Ketua Umum DPP Golkar AM Nurdin Halid menantang Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe menyatakan sikap ke publik maju atau tidak Pemilihan Gubernur Sulsel 2024.

Taufan Pawe terpilih anggota DPR RI periode 2024-2029.

Di sisi lain, Taufan Pawe menerima surat tugas bakal calon Gubernur Sulsel dari DPP Golkar.

Nurdin Halid menilai, Ketua DPD I Golkar Sulsel harus maju calon Gubernur demi menjaga marwah partai.

Ia mencontohkan tradisi beringin rindang selalu mengusung calon Gubernur Sulsel di tiga Pilgub Sulsel terakhir.

"Pak Taufan Pawe kalau ingin menjaga prestasi dan marwah Partai Golkar, maka dia harus maju calon Gubernur Sulsel," kata Nurdin Halid kepada wartawan Senin (10/6/2024).

Nurdin Halid mengungkapkan, survei internal Golkar menunjukkan elektabilitas Taufan Pawe terendah dibandingkan 3 kader Golkar yang lainnya yang telah menerima surat tugas.

Ia menilai hal itu dikarenakan Taufan Pawe belum bekerja dan belum pernah sosialisasi maju calon Gubernur Sulsel.

"Saya mendorong saudara Taufan Pawe harus ingin maju, maka harus dari sekarang menyatakan sikap. Kalau sudah menyatakan siakp maka survei elektabilitas saudara Taufan Pawe bisa naik," ujar Nurdin Halid.

"Jadi Pak Taufan Pawe harus bekerja Pilgub Sulsel dari sekarang sehingga elektabilitasnya bisa naik di survei kedua," kata Nurdin Halid.

Mantan Ketua Umum PSSI Itu mengungkapkan, hasil survei pertama DPP Golkar menunjukkan nama Ilham Arief Sirajuddin dan Indah Putri Indriani paling berpeluang mendapatkan rekomendasi beringin rindang.

Adapun nama Adnan Purichta Ichsan dan Taufan Pawe berada di posisi ketiga dan keempat.

"Berdasarkan survei pertama, saudara Aco dan Indah paling berpeluang. DPP Golkar menunggu survei kedua sebelum memutuskan dukungan," kata Nurdin Halid.

Rekam Jejak Golkar Bertarung Pilgub Sulsel

Rekam jejak Partai Golkar bertarung pemilhan umum Gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel).

Pilgub Sulsel 2007 pertama kali memakai sistem pemilihan dengan cara pemilihan langsung oleh rakyat.

Sebelumnya Pilgub Sulsel 2002 dilakukan oleh DPRD Sulsel.

Dalam tiga kali pemilihan langsung Pilgub Sulsel, Golkar sekali menang dan dua kali kalah.

Beringrin rindang selalu mengusung Ketua DPD I maju calon Gubernur Sulsel.

Di Pilgub Sulsel 2007, Golkar mengusung Ketua DPD I Amin Syam maju calon Gubernur Sulsel.

Saat itu Golkar terbelah.

Kader Golkar, Amin Syam dan Syahrul Yasin Limpo baku lawan.

Hasilnya Golkar kalah.

Pasangan Amin Syam-Mansyur Ramli meraih 1.404.910, kalah dari pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang meraih 1.432.572 suara.

Di Pilgub Sulsel 2013, Golkar mengusung Ketua DPD I Syahrul Yasin Limpo.

Saat itu kader Golkar menyatu.

Mereka ditantang Ketua DPD Demokrat Sulsel Ilham Arief Sirajuddin berpasangan Aziz Qahhar Mudzakakr dan Ketua DPD Gerindra Sulsel Rudiyanto Asapa berpasangan Andi Nawir Pasinringi.

Hasilnya usungan Golkar menang.

Pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang meraih 2.251.407 suara.

Unggul atas pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar 1.785.580, dan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi 257.973 suara.

Di Pilgub Sulsel 2018, Golkar mengusung Ketua DPD I AM Nurdin Halid.

Golkar kembali terbelah.

Mantan Bendahara DPD I Golkar Sulsel Ichsan Yasin Limpo maju calon Gubernur berpasangan Ketua DPD II Golkar Luwu Andi Mudzakkar.

Hasil Pilgub Sulsel, Golkar kalah.

Pilgub Sulsel 2018 dimenangkan pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman yang diusung PDIP, PKS, PAN. Pasangan berjuluk Prof Andalan itu meraih 1.867.303.

Unggul atas pasangan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar 1.162.751, pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar meraih 807.330 suara, Agus Arifin Nu'mang-Tanribali Lamo meraih 419.055.

Peta Kekuatan Parpol Jelang Pilgub Sulsel 2024

Peta kekuatan partai politik berubah jelang Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2024 (Pilgub Sulsel).

Partai Nasdem tampil jadi pemenang mengalahkan Golkar.

Nasdem jadi parpol penguasa DPRD Sulsel periode 2024-2029.

Di bawah komando Rusdi Masse, Nasdem meraih 17 kursi DPRD Sulsel.

Wilayah Ajatappareng yakni Sidrap, Pinrang, Enrekang jadi lumbung kursi Nasdem.

Nasdem bisa mengusung sendiri pasangan calon Gubernur calon wakil Gubernur Sulsel tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain.

Golkar jadi pemenang kedua dengan perolehan 14 kursi.

Meski kalah dari Nasdem, Taufan Pawe berhasil menambah kursi Golkar dari 13 menjadi 14 kursi.

Golkar jawara di Dapil VI, Dapil X (Tana Toraja-Toraja Utara), dan Luwu Raya.

Gerindra tampil jadi pemenang ketiga di Sulsel dengan perolehan 13 kursi.

Andi Iwan Darmawan Aras berhasil menambah kursi Gerindra dari 11 kursi menjadi 13 kursi.

Wilayah Bosowa (Bone, Soppeng, Wajo) jadi dapil kemenangan Gerindra.

Partai Parsatuan Pembangunan (PPP) jadi pemenang keempat.

Partai berlambang Kakbah itu meraih 8 kursi DPRD Sulsel.

Imam Fauzan berhasil menambah kursi PPP dari 6 kursi menjadi 8 kursi.

Kelima ditempati Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

PKB mempertahankan perolehan 8 kursi sama seperti Pemilu 2019 lalu.

PKB berhak mendudukkan kadernya jadi Wakil Ketua IV DPRD Sulsel periode 2024-2029.

Posisi keenam dan ketujuh ditempati Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Keduanya masing-masing meraih 7 kursi.

Kedelapan ditempati PDI Perjuangan.

PDI Perjuangan meraih 6 kursi, turun dua kursi dibanding Pemilu 2019 lalu.

PAN meredup di Pemilu 2024.

Partai berlambang matahari terbit itu hanya meraih 4 kursi DPRD Sulsel, turun tiga kursi dibandingkan Pemilu 2019 lalu

Terakhir ditempati Hanura yang meraih satu kursi.

Perolehan kursi DPRD Sulsel Periode 2019-2024

1. Nasdem 17 kursi

2. Golkar 14 kursi

3. Gerindra 13 kursi

4. PPP 8 kursi

5. PKB 8 kursi

6. Demokrat 7 kursi

7. PKS 7 kursi

8. PDI Perjuangan 6 kursi

9. PAN 4 kursi

10. Hanura 1 kursi

Berikut jadwal tahapan Pilkada 2024:

27 Februari-16 November 2024: Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan;

24 April-31 Mei 2024: Penyerahan daftar penduduk potensial pemilih;

5 Mei-19 Agustus 2024: Pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan;

31 Mei-23 September 2024: Pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;

24-26 Agustus 2024: Pengumuman pendaftaran pasangan calon;

27-29 Agustus 2024: Pendaftaran pasangan calon;

27 Agustus-21 September 2024: Penelitian persyaratan calon;

22 September 2024: Penetapan pasangan calon;

25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye;

27 November 2024: pelaksanaan Pemungutan suara;

27 November-16 Desember 2024: Penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara.

Debat akan ada di tahapan 25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye;

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved