Abdul Malik: Syahrul Yasin Limpo Tolak Uang Sekardus Saat Jabat Wakil Gubernur Sulsel
Syahrul Yasi Limpo disebutkan pernah menolak uang sekardus ketika masih menjabat Wakil Gubernur Sulsel.
TRIBUN-TIMUR.COM -- Syahrul Yasi Limpo disebutkan pernah menolak uang sekardus ketika masih menjabat Wakil Gubernur Sulsel.
Demikian disampaikan Staf Ahli Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Abdul Malik Faisal saat bersaksi di persidangan Senin (10/6/2024).
Abdul Malik Faisal datang saksi meringankan dalam sidang lanjutan kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi.
Syahrul Yasin Limpo pernah menjabat Wakil Gubernur Sulsel periode 2003-2008 mendampingi Amin Syam.
Abdul Malik Faisal pernah jadi bawahan Syahrul di Pemprov Sulsel.
Dalam persidangan Malik mengaku sudah cukup lama bekerja dengan SYL sebelum menjadi Menteri Pertanian (Mentan).
Malik menuturkan, sejak menjabat di daerah, SYL tidak pernah menerima uang panas dari berbagai pihak.
"Pak Syahrul ini memang tidak main-main proyek, paling dia marah kalau ada orang main proyek," ujar Malik, dalam tayangan langsung Kompas TV, Senin.
Hingga kini, Malik masih mengingat satu pesan SYL kepadanya. Yakni, agar tidak mudah diperdaya oleh uang.
"Ada satu hal, Pak Syahrul pernah bilang begini 'Semua orang itu mau uang, cuma orang gila tidak mau uang. Tapi jangan harga dirimu hilang gara-gara uang, jangan kau terhina gara-gara uang'," ucapnya.
Malik lantas menceritakan momen saat SYL menolak sekardus uang ketika menjabat sebagai Wagub Sulsel.
Ia mengatakan, kala itu ada tamu yang berniat menemui SYL.
"Pada saat itu saya di depan ada tamu bawa kardus. Tiba-tiba saya ditelepon Pak Syahrul, lalu saya masuk. Dia tanya siapa itu di luar. Saya bilang saya tidak tahu tapi mau ketemu sama bapak," papar Malik.
"Terus dia tanya 'Apa itu dibawa kenapa ada bungkusan? Saya bilang saya tidak tahu, saya tidak periksa."
Tak lama berselang, SYL meminta Malik mempersilakan tamu itu masuk ke ruangannya.
Namun setelah bertemu SYL, tamu tersebut meninggalkan kardus berisi uang di dalam ruangan.
"Tidak lama kemudian orang itu keluar tidak bawa bungkusan. Kemudian saya ditelepon lagi, saya masuk," jelasnya.
"Kemudian dia bilang 'Bawa ini, kejar itu orang, sampaikan terima kasih'," imbuhnya menirukan perkataan SYL kala itu.
Malik akhirnya mengembalikan sekardus uang kepada tamu yang bersangkutan.
Dari banyak pengalamannya bersama SYL, Malik mengakui eks Mentan itu memiliki integritas tinggi sebagai pejabat publik.
"Karena sudah terbuka, saya lihat ada uang di dalam kardus itu. Kardusnya kira-kira sebesar kardus Aqua."
"Makanya saya menganggap dia sangat punya integritas, saya bersumpah demi Allah," tandasnya.
SYL Hadirkan 2 Saksi Meringankan
Sebanyak dua saksi meringankan atau a de charge SYL telah memberikan kesaksian dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Senin siang.
Kedua saksi tersebut adalah 2 Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Sulsel bernama Ahmad Malik Faisal dan M Jufri Rahman.
Sebelumnya, pihak SYL juga sempat meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), hingga Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk menjadi saksi meringankan dalam sidang kasus ini.
Namun, Jokowi dan JK menolak permintaan tersebut.
Sementara Airlangga mengaku tidak mendapat surat undangan menjadi saksi meringankan SYL.
Melayat ke Rumah Duka Ibu Fatmawati Rusdi, Deng Ical: Tadi Pagi Ada Agenda Sama Wagub |
![]() |
---|
Andi Sudirman Melayat ke Rumah Duka Ibunda Wakil Gubernur Sulsel di CitraLand Gowa |
![]() |
---|
Kapolda Sulsel dan Ustaz Da'sad Latief Melayat ke Rumah Duka Ibunda Wakil Gubernur Sulsel |
![]() |
---|
Kenapa Sidrap Berhasil Jadi Lumbung Pangan? Bupati Syaharuddin Alrif Paparkan Data Depan Mentan |
![]() |
---|
LBH Pers: Gugatan Rp200 Miliar ke Tempo Jadi Ancaman bagi Kemerdekaan Pers |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.