Busrah Abdullah Kembali Ramaikan Pilwali Makassar 2024, Harap Rekomendasi PDIP

TRIBUN-TIMUR-COM.MAKASSAR - Bakal Calon Wali Kota Makassar, Busrah Abdullah menjalani fit and proper test di Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Sulawesi Selatan. 

Busrah Abdullah datang bersama timnya di Sekretariat DPD PDI Perjuangan Sulsel, Jl Gunung Bawakaraeng, Minggu (9/6/2024). 

Busrah menjalani fit and proper tes usai giliran Indira Yusuf Ismail. 

Ia berhadapan dengan panitia penjaringan PDI Perjuangan Sulsel selama 30 menit. 

Proses dan tahapan ini kata Busrah menjadi bentuk keseriusannya dalam pemilihan Wali Kota Makassar 2024-2029.

"Tadi ada beberapa pertanyaan, termasuk soal visi misi kita di pemilihan wali kota," kata Busrah Abdullah. 

Mantan Anggota DPRD Kota Makassar dua periode ini berharap mengantongi rekomendasi partai milik Megawati Soekarno Putri tersebut. 

Menurutnya, secara personal, ia cukup kenal dengan kader-kader PDIP. Baik di tingkat Kota Makassar maupun di level Provinsi Sulawesi Selatan. 

"Alhamdulillah, begitu akrab karena kami memang saling mengenal. Saya paham kader-kader PDIP. Saya bukan baru kali ini berdiskusi. Sudah sering. Alhamdulillah, olehnya itu, dengan sudah tadi diwawancarai oleh tim, yang berjalan dengan baik. Dan saya berharap, DPP PDIP Pusat memberikan rekomendasi," ucap Busrah. 

Secara garis besar, Busrah berharap bisa diusung setidaknya 3 partai politik.

Sebab, hanya 5 partai yang didaftarkan oleh Busrah agar bisa masuk gelanggang politik. 

"Ya saya berharap (diusung) termasuk PDIP, PKB, dan ya pastinya PAN. Karena saya kader PAN dan pendiri PAN di Kota Makassar dan Sulawesi Selatan," kata Busrah. 

Ia pun membeberkan, akan melanjutkan perjalanan politik demi berburu tiket parpol. 

Rencananya, Busrah akan ke Jakarta besok untuk menjalani fit and proper test di DPP PKB. 

Ditanya perihal siapa yang akan diajak bergandengan di perhelatan politik nanti, Busrah tak mau komentar banyak.

Menurutnya, saat ini, dirinya fokus 'mencuri hati' pemilik partai politik agar bisa diberi jalan untuk maju. 

"Karena kita tidak bisa bicara pasangan ketika belum jelas partainya. Partai yang menentukan dulu. Jadi ini tahap pertama, kita selesaikan dulu, baru kita bicara pasangan," tegasnya. (*)