Ajak Ibu Pengajian Berbisnis, Hasniati Sabet Juara 1 Penyuluh Agama Islam Award Tingkat Sulsel
Prestasi ini tak lepas dari kegigihan Hasniati membina pemberdayaan ekonomi umat di bawah naungan UMKM Khadijah Al Kubra.
TRIBUN-TIMUR,MAKASSAR - Hasniati SS MAg, Penyuluh Agama Islam di Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan berhasil menyabet juara 1 Penyuluh Agama Islam PAI) Award tingkat provinsi tahun 2024 kategori Pemberdayaan Ekonomi Umat.
Wanita 44 tahun ini juga sebelumnya menjadi juara 1 penyuluh teladan tingkat Provinsi pada 2021 lalu.
Prestasi ini tak lepas dari kegigihan Hasniati membina pemberdayaan ekonomi umat di bawah naungan UMKM Khadijah Al Kubra.
Hasniati bukan hanya jago sebagai seorang Dai’ah/Mubalighah, tapi 3 tahun terakhir penyuluh Kemenang Makassar ini aktif mendampingi UMKM.
Lulusan UIN Alauddin Makassar ini berhasil memberdayakan ibu-ibu pengajian menjadi lebih produktif melalui bisnis rumah tangga.
"Pada prinsipnya Penyuluh Agama Islam itu memiliki 4 tugas dan fungsi utama, yaitu fungsi informasi, edukasi, konsultasi dan advokasi. Makanya penyuluh tidak terbatas hanya pada bimbingan Agama semata, namun juga berperan pada peningkatan ekonomi anggota majelis taklim melalui pemberdayaan Ekonomi Umat," ujarnya kepada Tribun Timur, Sabtu (8/6/2024).
Lanjut Hasni, ilmu bisnis yang dimilikinya berasal dari pengalamannya sebagai seorang yang pernah terjun di dunia bisnis.
Apalagi menurutnya, peluang bisnis saat ini sangat menjanjikan dengan modal usaha tanpa bunga yang bisa diperoleh dengan mudah melalui peran penyuluh agama.
Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan sosial media, Hasniati berhasil mengubah persepsi banyak orang bahwa penyuluh agama hanya banyak berteori tanpa memberi solusi.
Dia juga berpendapat, ibu-ibu Majelis Taklim seyogyanya bukan hanya bisa mengeja ayat suci, akan tetapi juga mampu merealisasi pesan hikmah yang mendalam dari apa yang di bacanya.
Hasni mencontohkan, para anggota Majelis Taklim Khadijah Al Kubra kini sangat bersemangat dan termotivasi dalam menjalankan usaha mereka. Bisnisnya pun macam-macam dari berjualan makanan, pakaian dan produk home industri lainnya.
"Hari–harinya meraka sekarang dihiasi obrolan bisnis, money and money. Bukan lagi gosip, ghibah atau pembicaraan lain yang tidak ada manfaatnya," bebernya.
Alumni pondok pesantren al-Junaidiyah Biru Kabupaten Bone ini membocorkan trik agar ide-idenya bisa diterima masyarakat khususnya ibu-ibu pengajian.
"Low profile. Murah senyum kepada siapa saja, bergaul dengan semua strata sosial dan menghargai pendapat orang lain," ujar mahasiswi S3 Ilmu Alqur’an dan Tafsir ini. (*)
Buka Puasa Bersama Majelis Taklim Riballa Bhayangkara Barombong Gowa, Bagi Berkah di Bulan Ramadan |
![]() |
---|
Legasi Firman Hamid Pagarra di Bapenda Makassar: Susun Strategi PAD Rp2 T, Danny Pomanto Nangis Haru |
![]() |
---|
Ninuk Triyanti Zudan Kukuhkan Majelis Taklim OPD Pemprov Sulsel di Peringatan Hari Ibu ke-96 |
![]() |
---|
Nurlinda Mursalim Laekkeng Dilantik Jadi Ketua Majelis Taklim PPs UMI, Dirangkaikan Buka Bersama |
![]() |
---|
Mahfud MD Tak Minta Jemaah Pilih Ganjar saat Hadiri Pengajian Majelis Taklim, Punya Permintaan Lain |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.