Stikes Kamus Arunika Palopo Sulsel Latih Mitigasi Panyintas Banjir-Longsor Bajo Barat Luwu

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Stikes Kamus Arunika Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) latih mitigasi warga Kecamatan Bajo Barat, Kabupaten Luwu.

Tim KKN Stikes Kamus Arunika membentuk dua desa tanggap bencana pasca banjir-longsor menerjang Kabupaten Luwu, Jumat (3/5/2024).

"Dari sembilan desa masuk di Bajo Barat, kami prioritaskan Bonelemo dan Saronda. Desa ini prioritas tanggap bencana pasca peristiwa banjir bandang dan tanah longsor menerjang," jelas Direktur Stikes Kamus Arunika Palopo, Haeruddin Syafaat, Kamis (6/6/2024).

Pemilihan dua desa itu, kata Haeruddin, lantaran masuk wilayah terdampak serius saat bencana banjir-longsor.

"Dua desa yang memiliki dampak serius saat bencana banjir bandang dan tanah longsor menerjang Luwu. Serta menjadi lokasi rawan bencana banjir dan tanah longsor. Sehingga kita fasilitas dengan pelatihan serta praktikum pertolongan pertama pada kegawatdaruratan terkhsusnya bencana alam," akunya.

Haeruddin mengaku, mahasiswa membuat pelatihan manajemen disaster dan basic life support kepada warga di Kantor Camat Bajo Barat.

"Materi diberikan untuk basic life support seperti memberi pertolongan pertama pada korban. Mulai bagaimana mengecek kondisi korban, melakukan pernapasan buatan, sampai meminta bantuan," tandasnya.

Dirinya berharap, hadirnya desa tanggap bencana bisa menjadi bekal warga jika sewaktu-waktu banjir-longsor kembali menimpa.

"Jadi desa tangguh bencana yang kita bentuk basisnya ancaman, yang ancaman paling besar kita dahulukan, sehingga masyarakatnya tangguh menghadapi bencana. Sarana dan sumber dayanya ada serta tau apa yang mesti dilakukan ketika terjadi bencana," ujarnya. (*)

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana