Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun HIS

Pilu Nurul Faidil Ibu Hamil di Bulukumba Sulsel, Suami Meninggal Kini Tanggung Utang RS Rp118 Juta

Saenal merupakan korban penikaman, kini meninggalkan utang biaya pengobatan rumah sakit yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Hasriyani Latif
ist
Nurul Faidil, ibu hamil asal Kassimpureng, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) memeluk suaminya yang terbuur kaku. 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Kisah pilu dialami oleh Nurul Faidil, ibu hamil asal Kassimpureng, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Nurul Faidil merupakan istri Saenal (32) korban penikaman.

Suaminya telah meninggal, kini ia harus menanggung utang rumah sakit hingga ratusan juta rupiah.

Pada 10 Maret 2024, jelang Maghrib, Saenal ditikam oleh orang tak dikenal (OTK).

Ada empat tikaman yang mengenai tubuhnya.

Baca juga: Cerita Bang Jack Anggota Tim Jatanras Makassar Dibikin Gelisah dengan Tagar Percuma Lapor Polisi

Pipi kiri, perut sebelah kiri, lengan kanan, dan paha kanan.

Ia pun dilarikan ke RSUD Bulukumba.

Dengan status pasien umum, Saenal dioperasi akibat luka diderintanya.

Tiga hari kemudian Saenal dirujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo karena didiagnosa infeksi usus.

Ia status rawat inap pertama di RS Wahidin.

Tagihan Saenal mencapai angka Rp43 juta. 

Kemudian dihari kedua, tagihan pasien Saenal yang berstatus pasien umum Rp62 juta.

Pulang ke Bulukumba, Saenal keluar masuk RSUD Bulukumba karena luka bekas operasi yang ada di area perutnya tak kunjung sembuh.

Ia lantas dilarikan lagi ke RS Wahidin.

Saenal sempat berjuang di ruang perawatan ICU RS Wahidin Sudirohusodo selama lima hari.

Sebelum dinyatakan meninggal pada 3 Juni 2024.

Selama lima hari itu, tagihan rumah sakitnya mencapai puluhan juta.

"Total tagihan almarhum suami saya di RS Wahidin Sudirohusodo adalah Rp118 juta," kata Nurul Faidil, kepada TribunBulukumba.com, Rabu (5/6/2024).

Baca juga: Kisah Ziaul Haq, 15 Tahun Ngajar di Pulau Laiya Pangkep Sulsel, Internet dan Listrik Serba Terbatas

Nurul tak tahu harus bagaimana membayar tagihan tersebut.

Ia tak bisa meminta bantuan keluarga suami karena suaminya merupakan anak tunggal.

Mertuanya juga telah tiada.

Semasa hidup suaminya juga bekerja sebagai buruh serabutan sehingga tak punya simpanan.

Bebannya makin berat sebab ia hanya seorang ibu rumah tangga (IRT).

Sementara ada empat anak yang harus dipenuhi kebutuhannya.

Ditambah lagi, ia hamil lima bulan sehingga sulit untuk bekerja.

Rumah yang ditempatinya saat ini merupakan peninggalan mertua.

Nurul Faidil hanya bisa pasrah dan mengharap uluran tangan dari para dermawan.

Bagi Tribuners yang ingin membantu, donasi bisa disalurkan langsung ke Baznas Bbulukumba atau menghubungi Koordintaor Relawan Sosial Mandiri Bulukumba, Andika DM (A. A. Karim) di nomor telepon 085242496423.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved