Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

IKN

Curhat Bambang Susantono Setelah Mundur dari Kepala Otorita IKN, Luhut Singgung Aib

Dalam unggahan di akun Instagramnya, Bambang mengawali dengan mengatakan, pembangunan IKN perlu terus didukung bersama-sama.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Bambang Susantono mundur sebagai Kepala Otorita IKN. Bambang Susantono akhirnya buka suara setelah mundur dari jabatan Kepala Otorita IKN. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Bambang Susantono akhirnya buka suara setelah mundur dari jabatan Kepala Otorita IKN.

Pengunduran diri Bambang Susantono sempat menjadi tanda tanya besar. 

Publik penasaran soal masalah yang terjadi di lingkaran pejabat IKN hingga Bambang Susantono mundur.

Bambang Susantono menjelaskan alasan pengunduran dirinya di Instagram.

Dalam unggahan di akun Instagramnya, Bambang mengawali dengan mengatakan, pembangunan IKN perlu terus didukung bersama-sama.

Menurut dia, IKN adalah simbol peradaban baru Indonesia pada 2045, dan cita-cita luhur tersebut harus tetap dijaga hingga terwujud.

Bambang pun mengucapkan selamat bertugas pada Menteri PUPR sebagai pelaksana tugas (Plt) Kepala OIKN dan Wakil Menteri ATR/BPN sebagai Plt Wakil Kepala OIKN.

Meski sudah tidak lagi berada di Otorita IKN, Bambang mengatakan akan terus menyumbangkan tenaga, pemikiran, dan keahlian demi terwujudnya IKN yang hijau, cerdas, tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.

Ia juga menjelaskan bagaimana IKN memiliki konsep Negara Rimba Nusa (Sustainable Forest City), bagaimana IKN menjadi harapan dunia, serta tiga platform penting bagi IKN.

 "Pembangunan IKN yang memiliki konsep Negara Rimba Nusa tidak hanya menjadi harapan Indonesia, tetapi juga harapan dunia untuk model kota masa depan," kata Bambang dikutip dari unggahan di akun Instagramnya, @bambangsusantono, Selasa (4/6/2024).

Oleh karena itu, menurut Bambang, konsistensi terhadap rencana tata ruang dan prinsip-prinsip ESG akan terus dipantau oleh masyarakat Indonesia dan warga global.

Tiga platform penting yang dimaksud adalah peta jalan perubahan iklim, rencana pembangunan kenakeragaman hayati, dan peta jalan untuk sustainable development goals (SDG).

Tiga platform tersebut dinilai Bambang harus menjadi panglima dalam pelaksanaan pembangunan di lapangan.

Setelah itu, ia pun berterima kasih pada semua pihak yang selama ini telah bekerja bahu-membahu, bergandengan tangan dalam membangun apa yang disebut Bambang sebagai "landasan bagi aspirasi mulia ini".

"Saya harapkan 'nusantara adalah kita dan kita adalah nusantara' tetap sama-sama terpatri dalam hati sanubari kita," ujar Bambang.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved