Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2024

Rennu Side Lauma, Guru Ngaji 98 Tahun dari Maros Sulsel Bugar Mengaji di Tempat Alquran Diturunkan

Nenek Rennu Side Lauma duduk di kasur kamar 407 Hotel Al Hassan 113 saat Ishaq Zubaedi Raqib mengais l

Editor: AS Kambie
MCH 2024
TEMAN SEJATI - Jemaah haji Indonesia Kloter 3 UPG, Rennu Side Lauma, mengaji di atas kasus di Kamar 407 Hotel Al Hassan 113, Kwasan Syisyah, Mekah, Arab Saudi, Minggu (2/6/2024). Rennu Side Lauma yang berusia 98 tahun mengaku menjadikan Alquran sebagai teman sejati dan mengaji dalam kamar sebagai aktivitas utamanya di luar sholat selama di Tanah Suci. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Usia 98 tahun bukan masalah bagi Rennu Side Lauma

Jemaah lansia mandiri asal Desa Alatengae, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, itu jadi perbincangan di kalangan jemaah lain dan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi Daker Mekah.

Betapa tidak. Sisa dua tahun lagi seabad. Tapi Rennu Side Lauma masih lincah. Selalu senyum. Dan, nyaris tak pernah henti membaca Alquran.

Rennu Side Lauma ke Tanah Suci bersama Kloter 3 UPG. Kebanyakan jemaah kloter e UPG ini dari Parepare, Maros, dan Barru. 

“Yang bikin hati tersentuh, Nenek Rennu, tinggal dan tidur sekasur dengan Al-Quran yang mulia. Saat kami tanya apakah masih bisa leluasa mengaji, Nenek Rennu langsung mengaji dengan lancar san fasih,” kata Pelaksana MCH 2024 Daker Mekah, Ishaq Zubaedi Raqib, Senin (2/6/2024.

Rennu Side Lauma warga Desa Alatengae, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros akhirnya mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima tahun ini.
Rennu Side Lauma warga Desa Alatengae, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros akhirnya mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima tahun ini. (TRIBUN-TIMUR.COM/NURUL HIDAYAH)

Mulut Ishaq Zubaedi Raqib terkatup di samping Ketua Kloter UPG 3 M Hasyim Usman dan anggota tim kesehatan Hafida Jufri yang mendampingi Tim Daker Mekah berkunjung ke Sektor 1, siang itu.

Ngaji. Itulah aktivitas utama Rennu Side Lauma di Tanah Suci selain sholat. 

“Saya sudah tua. Tak kuat lagi. Jadi saya hanya andalkan ngaji,” kata Rennu Side Lauma dalam Bahasa Bugis.

Nenek Rennu Side Lauma duduk di kasur kamar 407 Hotel Al Hassan 113 saat Ishaq Zubaedi Raqib mengais laman kehidun jemaah itu biwasithathi Hafida Jufri.

Persis namanya, Rennu yang antara lain berarti bahagia. Guru dan pengaji Al-Quran yang sangat aktif. Tidak butuh alat bantu, Ibu Rennu menjadikan kitab suci laksana kawan sejati. Bukan saja jadi teman selama puluhan tahun lebih usianya, tetapi juga selama di Makkah, ia tinggal di kawasan Hira.

Kepada tim Daker Mekah, Rennu Side Lauma berkisah kegiatannya sehari-hari di kampung halaman. 

Janda beranak 5 ini, dikarunia keturunan yang nyaris semua sangat cinta Al-Qur'an.

Salah satu anaknya, seorang tuna netra, Hafidzah, penghafal kelas nasional. Bolak balik Jakarta-Maros, untuk menerima piagam sebagai juara musbaqoh tilawatil qur'an (MTQ) bagi disabilitas. 

Rennu Side Lauma mengajar ngaji dari generasi ke generasi.

Dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya saat berbicara, nenek Rennu Side Lauma bercerita siapa "santri-santri" yang jadi alumni taman mengajinya di kampung. 

"Kapala desa dan orang tuanya juga anaknya adalah murid-murid saya," ujar Rennu Side Lauma tergelak.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved