Kisah Pedagang Bakso
Kisah Daeng Nyampa Pedagang Bakso Keliling asal Takalar Sulsel, Kantongi Untung Rp700 Ribu Per Hari
Harga bakso Daeng Nyampa dibanderol Rp10 ribu per mangkok, isinya pentol atau bakso bulat, tahu, kerupuk, dan lontong.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Namanya Daeng Nyampa (57), pedagang bakso asal Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Di usia yang tak lagi muda Daeng Nyampa semangat jualan dari pukul 09.00 wita hingga 20.30 wita.
Ayah tiga anak ini mangkal di seputaran Jl Sultan Alauddin, Kecamatan Tamalate, Makassar, Sulsel.
Harga bakso Daeng Nyampa dibanderol Rp10 ribu per mangkok, isinya pentol atau bakso bulat, tahu, kerupuk, dan lontong.
Sehari terjual sampai 150 hingga 160 porsi.
Artinya, ia bisa meraup Rp1,5 juta sampai dengan Rp1,6 juta setiap harinya.
Bermodal Rp900 ribu, Daeng Nyampa meraup untung kisaran Rp600 ribu sampai Rp700 ribu per hari.
Baca juga: Tukang Sol Sepatu di Perempatan Jalan Bulo-bulo Timur Sinjai Ikut Kecipratan Rezeki Lebaran
Mangkal setiap hari, bakso Daeng Nyampa yang identik dengan gerobak cokelat ini cukup dinantikan pembeli.
Salah satunya Muchsin salah satu pembeli ditemui jurnalis tribun-timur.com, Sabtu (1/6/2024).
Ia mengaku beberapa kali mencicipi bakso Daeng Nyampa yang khas dengan bumbu kacangnya.
"Murah meriah, apalagi kuahnya yang khas dengan bumbu kacang," katanya.
Sebagai kepala keluarga, tentu jalan Daeng Nyampa tak selalu mulus.
Lima tahun terakhir menjual bakso ia kerap menghadapi berbagai cobaan.
Namun hidup harus tetap jalan dan ia butuh penghasilan untuk membiayai keluarganya.
"Sudah lima tahun saya jualan bakso begini nak," ucap Daeng Nyampa dihampiri saat melayani pembeli depan warkop Nassami, Jl Sultan Alauddin, Sabtu (1/6/2024) sore.
Sebelumnya, Daeng Nyampa jualan es keliling. Ia mengaku senang berjualan karena bisa bertemu dengan banyak orang setiap hari.
"Kalau saya berhenti bekerja, tidak ada aktivitas, kalau tetap jualan kan lebih sehat juga," ucapnya tersenyum.
Tak hanya jualan, Daeng Nyampa ini ternyata punya sawah.
Saat musim tanam ia pulang ke Takalar yang berjarak sekira 40 kilometer dari Kota Makassar.
"Paling sekitar satu-dua Minggu di kampung habis tanam atau panen, baru kembali lagi di Makassar," ungkapnya.
Di Kota Daeng julukan Makassar, Daeng Nyampa tinggal di rumah kontakan di Jl Mannuruki. Di sana ia meracik dagangan yang akan dijajakan setiap harinya. (*)
Tragis! Ibu Hamil 8 Bulan Dianiaya Suami Gegara Ditegur Nonton Video Porno |
![]() |
---|
Munafri Arifuddin Gaungkan Makassar Merdeka dari Sampah |
![]() |
---|
Sosok Prof Leny Nofianti, Rektor UIN Suska Riau Tak Tahu Ada Gudang Ganja di Kampusnya |
![]() |
---|
BPOM Peringati HUT ke-80 RI dengan Donor Darah dan 1.000 Paket Makanan Gratis |
![]() |
---|
Prabowo Umumkan Rekor, Cadangan Beras RI Tembus 4 Juta Ton |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.