Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polemik W Super Club Makassar

Pemprov Sulsel Janji Kaji Ulang Izin W Super Club Makassar, Hotman Paris Minta Maaf

Melalui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Muh Arafah menjelaskan Langkah terkini Pemprov Sulsel atas polemik W Super Club Makassar.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Alfian
ist
W Super Club Makassar milik Hotman Paris ditolak kehadirannya oleh Muhammadiyah. 

Dia dianggap merendahkan warga Makassar dan mengajak melakukan hal-hal terlarang.

Hotman Paris kemudian menyampaikan permohonan maaf melalui video.

"Saya Hotman Paris dengan ini menyatakan pernyataan maaf sebesar-besarnya apabila ada ketersinggungan akibat kata-kata saya pada waktu peresmian W Superclub di Makassar yang saya mengajak para wanita untuk berdansa."

"Saya tidak ada maksud apa pun untuk melecehkan wanita-wanita Makassar atau wanita-wanita Bugis dan sekali lagi saya mengucapkan pernyataan maaf sebesar-besarnya apabila perkataan saya itu menimbulkan ketersinggungan bagi pihak-pihak terkait."

"Sekali lagi saya sangat mencintai rakyat Indonesia, termasuk rakyat Makassar dan di Makassar saya pada waktu datang, 7 jam menghabiskan waktu untuk memberikan bantuan hukum kepada para pengais keadilan yang semuanya adalah warga Makassar. Sekali lagi saya minta maaf."

Demikian pernyataan Hotman Paris.

Hotman Paris bukanlah pemilik tunggal W Superclub.

Kelab malam itu sebenarnya dikelola HW Group atau HWG, kelompok usaha dengan fokus bisnis yang bergerak di bidang gaya hidup (lifestyle) dan memiliki jaringan usaha yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Bisnis hiburannya melingkupi restoran, rub, kelab malam, hingga acara musik.

Sampai saat ini, HWG memiliki 8 jenama kelab malam dan bar, seperti Rocca Osteria & Bar, Helen's Live Bar, Gold Dragon Bar, Golden Tiger Club, W Superclub, Pentagon Club, Phoenix Gastro Bar, hingga Atlas Beach Fest.

Hampir semua jenamanya memiliki beberapa cabang di Indonesia, mulai dari Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Makassar, Medan, Pekanbaru, Bali dan kota-kota lainnya.

HW Group didirikan pada 2014 oleh Eka Setia Wijaya dan Ivan Tanjaya.

Awalnya, mereka berdua mendirikan restoran nasi goreng dengan nama "Kedai Opa" pada tahun 2014, namun usaha tersebut hanya bertahan tiga bulan saja.

Setelah kegagalan bisnis tersebut, Ivan dan Eka mendirikan ulang usahanya dengan format restoran dengan live music.

Nama Holywings dipakai karena terinspirasi dari nama restoran steik bernama "Holycow".

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved