Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

7 Jenderal Dampingi Mentan Andi Amran Sulaiman Bagikan Bantuan Rp 410 M dan Pupuk Rp 2,5 T

Menteri Pertanian RI atau Mentan, Andi Amran Sulaiman membagikan paket bantuan senilai Rp 410 miliar dan pupuk subsidi senilai Rp 2,5 triliun.

|
Editor: Edi Sumardi
YOUTUBE.COM/SULSELPROV
Menteri Pertanian RI atau Mentan, Andi Amran Sulaiman pidato di sela penyerahan paket bantuan di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan ( Sulsel ), Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Sulsel, Senin (27/5/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Menteri Pertanian RI atau Mentan, Andi Amran Sulaiman membagikan paket bantuan senilai Rp 410 miliar dan pupuk subsidi senilai Rp 2,5 triliun.

Seremoni penyerahan paket bantuan berlangsung di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan ( Sulsel ), Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Sulsel, Senin (27/5/2024).

Andi Amran Sulaiman datang ke kantor gubernur bersama dengan 7 jenderal dari TNI dan Polri.

Mereka adalah Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letjen Tandyo Budi Revita, Aster Panglima TNI Mayjen Novy Helmy Prasetya, Irjen Kementan Komjen Setyo Budiyanto, Asisten Khusus Menteri Pertahanan Bidang Ketahanan Pangan Letjen (Purn) Ida Bagus Purwalaksana, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun, Danrem 141/Toddopuli Brigjen TNI Sugeng Hartono, dan Pangkoopsau II Marsekal Muda TNI Budhi Achmadi.

Mereka disambut Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrullah.

Di acara itu, hadir pula sejumlah Pj bupati dan bupati di daerah penerima bantuan.

Bantuan senilai Rp 410 miliar itu berupa bantuan pertanian pascabanjir dan program reguler pertanian.

Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Sulsel.

Bantuan mencakup benih hortikultura, perkebunan, pupuk, dan alat mekanisasi pertanian (alsintan) dengan nilai lebih dari Rp 365 miliar.

Bantuan untuk bencana alam senilai Rp 48,3 miliar menyasar Luwu, Enrekang, Sidrap, Wajo, Bone, Pinrang, dan Sinjai.
 
"Melalui bantuan ini, kami ingin daerah-daerah yang terkena musibah segera pulih dan Sulawesi Selatan semakin maju," kata Andi Amran Sulaiman dalam siaran pers Kementan.
 
Kakak dari mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman itu berharap bantuan ini dapat meringankan beban korban sehingga mereka dapat bangkit kembali dan memperkuat perekonomian Sulsel yang sempat terganggu akibat bencana.

“Bencana di Sulsel ini harus kita hadapi bersama, karena satu petani yang terkena bencana adalah musibah kita bersama. Maka yang terdampak ini akan kita beri bibit, benih, traktor, dan pupuk gratis,” katanya.
 
Kehadirannya Andi Arman Sulaiman di Sulsel diakui karena perintah langsung dari Presiden Jokowi.

“Saya mendapat penugasan khusus dari Bapak Presiden untuk menyelesaikan seluruh permasalahan pertanian di daerah, khususnya petani yang terdampak bencana alam,” ujar dia.
 
Sebanyak 60 truk berisi bantuan diberangkatkan dari pelataran Kantor Gubernur Sulawesi Selatan untuk disalurkan ke wilayah terdampak bencana.

Mentan berharap semua pihak saling mendukung, memperkuat, bersinergi, dan mewujudkan semangat persaudaraan dalam memulihkan kondisi di area terdampak bencana.

Sebelumnya, banjir besar disertai tanah longsor menerjang enam kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada awal Mei. 

Banjir di Sulawesi Selatan membuat sedikitnya 14 orang meninggal dunia, sejumlah orang hilang dan masih dalam pencarian, dan ribuan warga mengungsi.

Ada enam kabupaten yang dilanda banjir dan tanah longsor di Sulsel, yakni Luwu, Wajo, Enrekang, Sidrap, Pinrang, dan Sinjai.

Banjir dan tanah longsor tersebut terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi dan berdurasi panjang mengguyur kawasan tersebut, sejak Kamis (2/4/2024) malam. 

Bencana pada awal Mei 2024 ini terparah di Luwu, dengan ketinggian air sampai lebih dari empat meter. 

Tiga kecamatan yang terdampak banjir Luwu adalah Latimojong, Suli, dan Belopa.

Di sisi lain, jalur penghubung Wajo dengan Luwu, Sidrap, dan Enrekang juga terendam banjir di wilayah Siwa-kera.

“Informasi terkait korban jiwa masih kami data. Ada info enam warga tertimbun di Luwu dan ada pula yang hanyut karena rumah mereka terbawa air,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Selawesi Selatan Amson Padolo, Jumat.

“Di Enrekang, jalur yang menghubungkan Enrekang dengan Sidrap, Pinrang, dan Toraja masih lumpuh karena jalan tertutup material longsoran dengan ketinggian hingga lebih dari 4 meter,” sambung dia.

Dilansir dari Antara, berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), per Sabtu (4/5/2024), jumlah korban meninggal sebanyak 14 orang. 

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, 14 korban meninggal berasal dari 13 kecamatan yang dilanda banjir dan tanah longsor di Luwu.

Ke-13 kecamatan tersebut terdiri dari Suli, Latimojong, Suli Barat, Ponrang Selatan, Ponrang, Bupon, Larompong, Larompong Selatan, Bajo, Bajo Barat, Kamanre, Belopa, dan Belopa Utara.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved