Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Jatim

Tolak Ajakan Prabowo, Ternyata Ini Alasan Khofifah Lebih Pilih Jadi Gubernur Dibanding Menteri

Alasan Khofifah lebih memilih menjadi gubernur karena ingin memajukan dan membuat Jawa Timur lebih hebat.

Editor: Sudirman
DOK TRIBUNNEWS.COM
Mantan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Khofifah Indar Parawansa lebih memilih menjadi gubernur dibanding menteri. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Khofifah Indar Parawansa menolak bergabung kabinet Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Khofifah lebih memilih bertarung di Pilgub Jawa Timur dibanding menjadi menteri Prabowo Subianto.

"Ada tawaran, tapi saya menyampaikan mohon diberi kesempatan untuk kembali memimpin dan menjaga Jawa Timur," ujar Khofifah Indar Parawansa saat halalbihalal Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Sabtu (4/5/2024).

Alasan Khofifah lebih memilih menjadi gubernur karena ingin memajukan dan membuat Jawa Timur lebih hebat.

Salah satu program yang digagas Khofifah Indar Parawansa di Jawa Timur ialah program sekolah taruna.

Lewat program sekolah taruna bisa menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Baca juga: Nasdem Gagas Koalisi Besar Lawan Khofifah di Pilgub Jatim, Parpol Pemenang Pemilu Potensi Gabung

Program sekolah taruna tersebut bekerja sama dengan tiga matra Tentara Nasional Indonesia (TNI), yakni Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Kepolisian RI.

Ia mengalokasikan 20 persen kuota siswa sekolah taruna untuk warga di luar Jatim.

“Untuk non Jatim kita beri porsi 20 persen, yang (porsi) lain adalah untuk masyarakat Jatim karena untuk sekolah di taruna-taruna itu kedisiplinannya luar biasa, kualitasnya juga Alhamdulillah luar biasa,” kata dia.

“Dan ini banyak sekali yang kemudian tertarik berminat untuk sekolah di 5 SMA taruna yang ada di Jatim," tambahnya.

Jawa Timur, lanjut Khofifah, juga menerima banyak apresiasi saat ia menjabat sebagai gubernur, termasuk penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden Joko Widodo.

"Insyaallah itu prestasi-prestasi yang mudah-mudahan bisa kita tingkatkan kemanfaatannya untuk masyarakat lebih luas, bukan hanya Jawa Timur," ujar dia.

Rencananya, ia akan kembali berduet dengan Emil Dardak, mantan wakil gubernurnya, pada Pilgub Jatim 2024.

Keduanya tengah berusaha mengomunikasikan wacana tersebut kepada partai-partai yang mengusung

"Jadi (saya dan Emil) sama-sama berikhtiar mengomunikasikan dengan partai-partai pengusung. Karena kan saya, Golkar, Gerindra, suaranya lebih besar dari Demokrat, jadi komunikasi sedang dan terus kita lakukan," ujar Khofifah.

Khofifah Didukung 4 Parpol

Empat parpol telah menyatakan dukungan ke Khofifah di Pilgub Jatim.

Keempatnya ialah Partai Demokrat, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Gerindra.

Demokrat, PAN, dan Golkar telah merekomendasikan duet Khofifah dan Emil Dardak di Pilgub Jatim.

Baca juga: PKB Akhirnya Bocorkan Sosok Lawan Khofifah di Pilgub Jatim, Diperkenalkan Pekan Depan

Sementara Gerindra belum merestui Emil Dardak paket Khofifah Indar Parawansa.

Kepastian Golkar mendukung pasangan Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak disampaikan Airlangga Hartarto, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (17/5/2024).

Surat rekomendasi itu diberikan langsung kepada Khofifah dan Emil Dardak.

Acara itu juga dihadiri oleh Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar.

"Kita sudah mengeluarkan surat keputusan untuk mengusung Ibu Khofifah dan Mas Emil sebagai calon gubernur Jawa Timur dan wakil gubernur," kata Airlangga.

Airlangga mengatakan, nantinya pasangan Khofifah-Emil akan diusung oleh Koalisi Indonesia maju.

Yakni, partai Golkar, PAN, Gerindra, dan Demokrat.

Ia menuturkan bahwa koalisi keempat parpol itu memiliki suara di Jawa Timur sebesar 52 persen.

Dengan begitu, Khofifah-Emil sudah bisa melaju sebagai pasangan petahana. 

"Kami sudah komunikasi dengan Koalisi Indonesia maju yang seluruhnya punya calon yang sama. Jadi kalau kita lihat di Jawa Timur koalisi Indonesia maju ini punya 52 persen. Jadi cukup, tapi kalau yang lain mau ikut boleh," ungkapnya.

Airlangga menilai Khofifah-Emil  sebagai pasangan calon petahana sudah berhasil membangun Jawa Timur selama 5 tahun terakhir.

Keduanya, pun diminta melanjutkan untuk membenahi kemiskinan di daerah tersebut.

"Kita tidak ingin pasangan yang sangat bekerja sama baik memajukan Jawa Timur menurunkan kemiskinan ekstrim penanganan khusus yang baik jadi proven leadership untuk di Jawa Timur akan terus," pungkasnya.

Perolehan Suara Jawa Timur

1. PKB 4.517.228 suara (27 kursi)

2. PDI-P 3.735.865 suara (21 kursi)

3. Partai Gerindra 3.589.052 suara (21 kursi)

4. Partai Golkar 2.314.685 suara (15 kursi)

5. Partai Demokrat 1.872.353 suara (11 kursi)

6. Partai Nasdem 1.820.211 suara (10 kursi)

7. PAN 1.319.563 suara (5 kursi)

8. PKS 1.307.657 suara (5 kursi)

9. PPP 978.008 suara (4 kursi)

10. PSI 551.051 suara. (1 kursi)

Berikut jadwal tahapan Pilkada 2024:

27 Februari-16 November 2024: Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan;

24 April-31 Mei 2024: Penyerahan daftar penduduk potensial pemilih;

5 Mei-19 Agustus 2024: Pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan;

31 Mei-23 September 2024: Pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;

24-26 Agustus 2024: Pengumuman pendaftaran pasangan calon;

27-29 Agustus 2024: Pendaftaran pasangan calon;

27 Agustus-21 September 2024: Penelitian persyaratan calon;

22 September 2024: Penetapan pasangan calon;

25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye;

27 November 2024: pelaksanaan Pemungutan suara;

27 November-16 Desember 2024: Penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved