Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Jakarta

Anies Baswedan Istikharah Sebelum Turun Kelas ke Pilkada Jakarta, PKS Ragu, Kerabat Sebut Berisiko

Anies Baswedan akan 'turun kelas' kembali ke Pemilihan Gubernur DKI Jakarta setelah kalah di Pilpres 2024.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Anies Baswedan menghadiri acara Konsolidasi Saksi dan Apel Pemenangan AMIN dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta di Lapangan Utama Buperta Cibubur, Sabtu (23/12/2023). Eks Gubernur DKI Jakarta petahana, Anies Baswedan mulai mempertimbangkan kembali maju di Pilkada DKI Jakarta 2024. PKS pun memberikan tanggapan mengenai rencana Anies tersebut. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan calon Presiden RI, Anies Baswedan mempertimbangkan kembali maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Anies Baswedan akan 'turun kelas' kembali ke Pemilihan Gubernur DKI Jakarta setelah kalah di Pilpres 2024.

Sebelumnya, kerabat Anies Baswedan tak setuju jika Anies turun kelas.

Jika Anies kalah di Pigub Jakarta, resikonya besar.

Eks Gubernur DKI Jakarta petahana itu mulai mempertimbangkan kembali maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.

PKS pun memberikan tanggapan mengenai rencana Anies tersebut.

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menyampaikan partainya menghormati Anies yang ingin kembali maju menjadi Gubernur Jakarta.

Langkah tersebut merupakan hak dari Anies.

Namun, Mardani tidak menampik PKS masih ingin mengusung kader sendiri untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.

Di saat yang bersamaan, PKS juga masih mencermati langkah Anies tersebut.

"Tentu hak Mas Anies karena memang baru 1 periode jadi kalau beliau mau maju monggo. 

PKS sendiri dengan banyak pertimbangan tentu ingin mengajukan kader, tapi politik itu dinamis dan sampai saat ini sih kami mencermati," kata Mardani saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2024).

Menurut Mardani, Pilkada Jakarta merupakan daerah yang spesial. Apalagi, Jakarta kini bukan lagi sebagai ibu kota negara, melainkan sebagai daerah khusus.

"Karena memang pilkada DKI sekarang ini agak spesial bukan lagi daerah khusus ibu kota tapi daerah khusus jakarta karena itu kita lagi nyari yang betul-betul fokus urus Jakarta," ungkapnya.

Lebih lanjut, Mardani menyampaikan nama yang akan maju di Pilkada Jakarta masih digodok oleh internal PKS.

Ia menyampaikan nama itu tidak akan lama lagi diumumkan dalam waktu dekat.

"Masih digodok mudah-mudahan dalam waktu dekat akan segera ada pengumuman," pungkasnya.

Sebelumnya, Anies Baswedan mulai membuka peluang maju di Pilkada Jakarta 2024 dengan mempertimbangkan segala yang ada. 

Hal itu dikatakan Anies setelah mendapat dukungan dari warga agar maju di Pilkada Jakarta 2024 saat menghadiri acara silaturahmi dan halal bihalal dengan PKL dan Warga Kampung Jaringan Rakyat Miskin Kota di Kampung Marlina, Minggu (19/5/2024).

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan dirinya sedang mempertimbangkan secara serius tawaran yang datang kepadanya menuju kursi orang nomor satu di Jakarta. 

Awalnya perwakilan dari Jaringan Rakyat Miskin Kota, Sugiarti, menyatakan dukungannya agar Anies maju lagi di Pilkada Jakarta.

"Kami siap dukung penuh untuk memenangkannya," seru Sugiarti.

Setelahnya giliran Anies yang menyampaikan sambutannya dan merespons desakan yang ada kepadanya tersebut.

Eks calon presiden tersebut mengaku sudah mendapatkan tawaran dari sejumlah partai politik untuk maju pada Pilkada Jakarta 2024 dan sedang mempertimbangkannya.

"Saya ngomong sama bapak/ibu, memang saya mendapatkan undangan dari parpol-parpol, ditawarkan, diminta untuk dicalonkan jadi gubernur. Saat ini saya sedang mempertimbangkan. Apakah kembali atau tidak," ujar Anies.

"Kembali," kata warga.

"Kami sedang pertimbangkan ya. Serius nimbang, kembali apa enggak ya. Kembali apa enggak? Kembali ke Jakarta?" tanya Anies.

"Kita masih butuh Pak Anies," jawab warga lagi.

"Itulah yang sedang dipertimbangkan," ucap Anies.

Setelahnya, warga meneriakkan 'maju' kepada Anies. Anies menyebut dirinya harus beristikharah terlebih dahulu.

"Jadi baiknya bagaimana nih?" tanya Anies.

"Maju," teriak warga.

"Ya saya nanti insyaallah saya istikharah lagi," imbuh Anies.

Istikharah adalah salat sunah yang dikerjakan untuk meminta petunjuk Allah oleh mereka yang berada di antara beberapa pilihan dan merasa ragu-ragu untuk memilih atau saat akan memutuskan sesuatu hal.

Kerabat: Bisa Game Over

Kabar soal Anies Baswedan bakal diusung di Pemilihan Gubernur Jakarta tak mendapat dukungan dari kerabat dekat.

Setelah kabar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (PDIP), kini Anies Baswedan vs Sudirman Said diisukan bakal duel di Pemilihan gubernur Jakarta 2024.

Kedua tokoh tersebut berkolaborasi pada Pilpres 2024.

Sudirman Said adalah Ketua Timnas AMIN. Sementara Anies Baswedan adalah calon Presiden.

Timnas AMIN adalah gerbong politik Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Dulu, Sudirman Said adalah relawan sekarang punya kans jadi lawan Anies Baswedan.

Isu ketertarikan Sudirman Said ikut kontestasi Pilkada Jakarta 2024 mencuat sejak lama.

Belum lagi PKS yang getol promosikan kadernya sendiri di Pilkada Jakarta 2024.

Belakangan, kerabat Anies Baswedan muncul dan tak setuju dengan pencalonan di Pilkada Jakarta.

Anies dinilai sudah tidak cocok maju dalam perhelatan pemilihan gubernur Jakarta, pada Pilkada Serentak 2024.

Sebab, sosok Anies kini sudah menjadi tokoh nasional lantaran telah mengikuti Pilpres 2024 sebagai capres.

"Selain Pak Anies sudah jadi tokoh nasional, Pak Anies jelas punya masa depan politik di Pilpres 2029, riskan kalau menggunakan Jakarta yang sedang transisi sebagai panggung semata," ujar Koordinator Jaringan AMIN Muda, Ahmad Jilul QF, kepada wartawan Selasa (14/5/2024).

Apalagi, lanjut dia, di Pilpres 2024 kemarin Anies kalah di Jakarta dari presidem terpilih Prabowo Subianto.

Meski tipis, ada potensi kalah yang akan justru rawan untuk masa depan politik Anies Baswedan.

"Kalau kalah di Pilkada Jakarta, Pak Anies Baswedan bisa game over, kami sebagai relawan tak mau itu terjadi," ujarnya. 

Maka, jika dari Jakarta yang dicari sekadar panggung atau sorotan media, menurut Jilul Anies tak perlu maju di Jakarta.

Sebab relawan pemenangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024 itu, meyakini Anies bisa membuat panggung sendiri dengan manghadirkan kebaruan dalam politik nasional.

Untuk diketahui, dalam Pilpres 2024, Anies menghadirkan panggung gagasan bernama Desak Anies di mana untuk pertama kalinya anak muda bisa bertanya bahkan mendebat seorang capres secara terbuka di hadapan media. 

Maka menurut Jilul, bukan hal sulit bagi Anies Baswedan untuk selalu relevan di politik nasional meski tak lagi jadi Gubernur Jakarta.

“Pak Anies misal bisa membuat shadow cabinet, praktek yang lazim di Eropa.

Ada banyak pakar handal di samping beliau yang bisa jadi menteri bayangan yang bisa mengkritik jalannya pemerintahan jika buruk, atau mengpresiasi jika baik.

Dipimpin Pak Anies, pakar seperti Tom Lembong, Refli Harun, Hamdan Zoelva, Bambang Widjojanto, Sulfikar Amir dan sebagainya bisa jadi kabinet bayangan itu,” ucap Jilul.

Butuh Pemimpin Teknokrat

Lebih lanjit menurut Jilul, Gubernur Jakarta ke depan harus bisa mengawal masa transisi Jakarta, dari status Ibu Kota Negara menjadi daerah khusus.

"Maka Gubernur Jakarta ke depan harus punya komitmen mengawal transisi, kita tidak tahu berapa lama masa transisi akan berlangsung, yang jelas dia jangan punya orientasi di Pilpres 2029 ingin segera beranjak dari Jakarta," ujar Jilul.

Selain itu, Jilul menyebut profil pemimpin Jakarta ke depan haruslah seorang teknokrat yang memahami detail persoalan dengan baik serta bisa mengedepankan profesionalitas.

Bukan seorang politisi yang hanya berorientasi pada kekuasaan dan menjadikan Jakarta hanya sebagai panggung bahkan batu loncatan untuk naik ke kontestasi politik nasional.

"Tantangan Jakarta sebagai Ibu Kota dengan sebagai pusat ekonomi tentu berbeda, tak bisa sembarang orang jadi Gubernur, harus teknokrat yang punya visi dan pemahaman ekonomi yang baik," pungkasnya. 

4 Kader PDIP penantang Anies di Pilkada

Inilah empat kader Gerindra disiapkan maju calon Gubernur DKI Jakarta di pilkada serentak 2024.

Gerindra adalah pemenang Pilkada DKI Jakarta 2017.

Saat itu partai bentukan Prabowo Subianto itu berkoalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Anies-Sandi keluar sebagai pemenang mengalahkan Ahok-Djarot, dan Agus Arifin Nu'mang-Silvy.

Kini Gerindra menyiapkan empat kader terbaik.

Empat kader Gerindra itu berpeluang jadi penantang petahana Anies Baswedan.

Adapun empat kader Gerindra itu antara lain Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta  Ahmad Riza Patria.

Ahmad Riza Patria adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2020-2022 mendampingi Anies Baswedan.

Kedua ada nama Sekretaris DPD Gerindra DKI Rani Maulani.

Ketiga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono, dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.

Budi dan Saraswati merupakan keponakan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Nama-nama itu disampaikan Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Ahmad Ariza Patria pada acara Halal Bihalal DPD Gerindra DKI Jakarta di Tavia Heritage Hotel, Kamis (9/5/2024).

“Kita usulkan dari DKI, empat nama satu Mba Sara, dua Mas Budi Djiwandono, tiga Mba Rani Maulani, empat saya Ahmad Riza Patria,” kata Ahmad Riza Patria.

Ahmad Riza Patria menyebut DPD Gerindra DKI Jakarta akan patuh terhadap keputusan pimpinan partai terkait siapa yang akan diusung.

Dia memastikan pihaknya akan berjuang memenangkan cagub yang akan diusung di Pilkada DKI Jakarta 2024.

“Gerindra banyak kader-kader bukan cuma empat yang saya sampaikan, banyak kader-kader yang siap untuk menjadi gubernur maupun wakil gubernur dan kita siap memenangkannya,” ujarnya.

Nasdem Tetap Prioritaskan Anies Baswedan Calon Gubernur DKI Jakarta

Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya mengatakan, partainya telah menyiapkan sejumlah nama untuk diusung di Pilgub DKI Jakarta.

Willy mengungkapkan, dari nama-nama yang ada, Anies Baswedan merupakan top priority atau prioritas utama untuk diusung NasDem di kontestasi kepala daerah untuk Jakarta itu.

"Ya, prioritas Mas Anies. Top priority. Yang kedua ada Ahmad Sahroni, ada Wibi Andrino. Habis itu yang lain-lain kita lihat nanti," ungkap Willy, saat menghadiri Halal Bihalal dan Tasyakuran Milad Partai Keadilan Sejahtera ke-22, di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (27/4/2024).

Ia menyampaikan, tawaran telah diberikan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh kepada Anies.

Namun, katanya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih butuh waktu untuk mendalami situasi politik yang ada saat ini.

"Tetapi setidak-tidaknya NasDem siap kalau Mas Anies maju. Toh, kalau tidak maju juga siap. Alternatif yang sudah kita coba lakukan," ucapnya.

Willy menuturkan, partainya siap menerima segala keputusan dari Anies Baswedan soal maju kembali di Pilgub DKI.

Menurutnya, NasDem mendukung Anies yang dinilai sebagai aset politik, baik di Jakarta maupun di tingkat nasional.

Sebagai informasi, NasDem bersama PKS dan PKB mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.

Sebelumnya, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsyi menyampaikan, partainya tengah bersiap-siap untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, khususnya di DKI Jakarta.

Aboe mengatakan, partainya akan mengusahakan untuk mengusung figur dari internal PKS untuk maju di Pilgub DKI.

"Ya rencana di Jakarta kita nanti usahakan dari internal PKS. Adalah nanti," ucap Aboe, saat menghadiri acara Halal Bihalal dan Milad PKS ke-22, di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (27/4/2024).

Saat ditanya wartawan terkait figur-figur yang telah disiapkan PKS untuk maju di Pilgub DKI, Aboe menyebutkan beberapa nama.

Di antara nama-nama tersebut, yakni Wakil Ketua Majelis Syura PKS Mohamad Sohibul Iman, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

"Bisa ada beberapa nama, ada Sohibul Iman, ada Pak Syaikhu, ada Pak Mardani, bisa," sebutnya.

Terkait Anies Baswedan, kata Aboe, PKS menyatakan saat ini mantan Gubernur DKI Jakarta itu telah menjadi tokoh nasional.

"Kasih kesempatan sekarang, Anies mengantarkan PKS untuk jadi (menang di Jakarta)," ungkapnya.

Namun demikian, Aboe menilai, dinamika politik masih berkembang.

Sementara itu, untuk koalisi di Pilkada 2024, Aboe menyampaikan, PKS akan merangkul semua partai.

"Semua (berpeluang jadi koalisi di Pilkada 2024). Karena kita nomor satu di anggota DPRD kita paling tinggi, kita akan berusaha merangkul. Tetapi kalau mereka udah ada calon kan enggak mungkin."

Berikut Jadwal Tahapan Pilkada 2024:

27 Februari-16 November 2024: Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan;

24 April-31 Mei 2024: Penyerahan daftar penduduk potensial pemilih;

5 Mei-19 Agustus 2024: Pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan;

31 Mei-23 September 2024: Pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;

24-26 Agustus 2024: Pengumuman pendaftaran pasangan calon;

27-29 Agustus 2024: Pendaftaran pasangan calon;

27 Agustus-21 September 2024: Penelitian persyaratan calon;

22 September 2024: Penetapan pasangan calon;

25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye;

27 November 2024: pelaksanaan Pemungutan suara;

27 November-16 Desember 2024: Penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved