Kabinet Prabowo
4 Sosok Calon Menteri Titipan Jokowi ke Prabowo Versi Refli Harun, Eks Sopir Angkot hingga Akpol 91
Sehingga Jokowi dinilai ingin mempertahankan dan meng-endorse mereka untuk masuk dalam daftar menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.
Erick Thohir semakin tertarik dengan bisnis media.
Pada tahun 2001, Erick Thohir mengakuisisi harian Republika yag kala itu sedang didera krisis keuangan dan berada di ambang kebangkrutan.
Karena minim pengalaman di dunia media, Erick Thohir kemudian berguru pada Jakob Oetama, pendiri harian Kompas dan Dahlan Iskan, pemilik Jawa Pos.
Erick Thohir menjabat sebagai Presiden Direktur PT Mahaka Media sampai 30 Juni 2008.
Kemudian ia diangkat menjadi komisaris utama sejak Juni 2010 sampai saat ini.
Pada tahun itu juga, PT Mahaka Group miliknya kemudian membeli Harian Indonesia yang diterbitkan ulang dengan nama Sin Chew-Harian Indonesia dengan konten editorial dan pengelolaan dari Sin Chew Media Corporation Berhad yang basisnya ada di Kuala Lumpur, Malaysia.
Sin Chew-Harian Indonesia kemudian dikelola secara independent oleh PT Emas Dua Ribu, mitra perusahaan Mahaka Media.
Saat itu, Erick Thohir juga menjabat sebagai Ketua Komite Konten dan Industri untuk Kamar Dagang Undustri (KADIN).
Hingga 2009, Mahaka Group semakin berkembang di dunia media dengan menguasai majalah a+, Parents Indonesia, dan Golf Digest.
Untuk bisnis media surat kabar, Mahaka Group juga memiliki Sin Chew Indonesia dan Republika.
Di bidang pertelevisian, Grup Mahaka memiliki JakTV dan di stasiun radio memiliki GEN 98,7 FM, Prambors FM, Delta FM, serta FeMela radio.
Erick Thohir juga menjadi Presiden Direktur VIVA Grup dan Beyond Media. Ia juga mengembangkan bisnisnya ke dunia periklanan, jual beli tiket, serta desain situs web.
Erick Thohir juga merupakan pendiri organisasi amal “Darma Bakti Mahaka Faoundation”.
Erick Thohir juga bermain di bisnis olah raga. Erick Thohir didapuk sebagai Ketua Umum Perbasi pada tahun 2006 sampai 2010.
Tidak hanya di dalam negeri, Erick Thohir juga ditunjuk sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia – Tenggara (SEABA) pada tahun 2006 sampai 2014.
Kecintaannya terhadap bola basket juga akhirnya membuat Erick Thohir mendirikan klub bola basket Mahaka Satria Muda Jakarta dan Mahaputri Jakarta.
Di dunia sepak bola, Erick Thohir juga merupakan Wakil Komisaris Persib Bandung.
Pada tahun 2012, Erick Thohir dipercaya sebagai Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade London.
Tak puas berkarier di dunia olah raga dalam negeri, pada tahun 2012 bersama Levien, Erick Thohir menjadi pemegang saham mayoritas klub sepak bola DC United di Amerika Serikat.
Erick Thohir juga sempat membeli saham dari tim basket Philadelphia 76ers.
Namun pada Agustus 2008, Erick Thohir melepas semua sahamnya di DC United.
Nama Erick Thohir semakin menjadi sorotan ketika ia membeli saham Inter Milan dengan kepemilikan 70 persen dari pemilik sebelumnya, Massimo Moratti senilai 350 juta Euro atau setara Rp 5,3 triliun pada tahun 2013.
Kepemilikan saham di Inter Milan membuatnya masuk ke daftar pengusaha negara berkembang yang berhasil mengakuisisi klub sepak bola yang populer di mata dunia.
Bahkan pada 15 November 2013, Erick Thohir resmi menjabat presiden klub menggantikan Massimo Morrati yang telah menjabat selama 18 tahun.
Namun Suning Grup, perusahaan asal Tiongkok kemudian membeli kepemilikan saham mayoritas Inter Milan dari Erick Thohir.
Kendati demikian, Erick Thohir masih memiliki saham di sana sebesar 30 persen dan tetap menjabat sebagai presiden klub.
Kariernya di dunia olah raga membuat Erick Thohir dipercaya menjadi Ketua Umum Inasgoc yang kemudian sukses menyelenggarakan Asian Games 2018.
Selepas sukses menggelar Asian Games 2018, kedekatan Erick Thohir dengan Presiden Joko Widodo terus berlanjut.
Erick Thohir kemudian ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) untuk Pemilu Presiden 2019.
Pemilihan Erick Thohir sebagai Ketua TKN bahkan diumukan langsung oleh Joko Widodo dalam konferensi pres di Posko Cemara, pusat pemenangan Jokowi-Ma’ruf pada 7 September 2018.
Dikutip dari Kompas.com, salah satu alasan Joko Widodo memilih Erick Thohir adalah karena ia dianggap telah sukses menyelenggarakan Asian Games 2018.
Profil Bahlia Lahadalia

Bahlil Lahadalia adalah Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), yang lahir di Maluku Utara.
Sebelumnya, Bahlil Lahadalia termasuk dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat.
Setelah memiliki berbagai pengalaman dalam organisasi dan pekerjaan, Bahlil memutuskan mendirikan perusahaan sendiri.
Dikutip dari Situs Kementerian Investasi/BKPM, Bahlil Lahadalia membuka peluang untuk membuka usaha di Papua.
Ia memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai perusahaan induk.
Pernah jadi Kondektur
Jauh sebelum menduduki jabatannya saat ini, Bahlia pernah menjadi kondektur hingga sopir angkot.
Dikutip dari TribunnewsWiki.com, ia memiliki sifat mandiri sejak Sekolah Dasar (SD).
Saat itu, Bahlil membantu keluarganya.
Diketahui, ayahnya saat itu merupakan seorang kuli bangunan, sedangkan sang ibu bekerja sebagai buruh cuci.
Bahkan saat duduk di bangku perkuliahan, Bahlil juga bekerja sebagai marketing asuransi.
Ia juga pernah menjadi pegawai kontrak Sucofindo.
Selesai kuliah, Bahlil Lahadalia dan temannya membangun perusahaan.
Dimulai dari perusahaan konsultan keuangan dan teknologi informasi (TI).
Adapun peran Bahlil di perusahaan tersebut, adalah menjadi direktur wilayah Papua.
Hingga Bahlil Lahadalia memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan tersebut.
Ketua HIPMI periode 2015-2019
Pada 2015, Bahlil ditugaskan menjadi Ketua HIPMI periode 2015-2019.
Ia juga memimpin delegasi perdagangan bagi pengusaha muda ke Jepang pada 2016 dan ke Eropa pada 2018 (HIPMI-Europe Trade Mission 2018).
Pendidikan Bahlil Lahadalia
Semasa kecil, Bahlil Lahadalia mengenyam pendidikan di Maluku.
Ia sekolah di SD N 1 Seram Timur dan SMP N 1 Seram Timur.
Sebelum pindah ke Fakfak, Bahlil melanjutkan sekolah di SMA YAPIS Fakfak.
Lantas, Bahlil menempuh pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura, Papua.
Di bangku kuliah, Bahlil Lahadalia juga dikenal sebagai aktivis.
Pada semester tiga, Bahlil Lahadalia menjadi ketua senat mahasiswa.
Bahkan, ia masuk penjara beberapa kali karena terlibat demo pada 1997-1998.
Kini, Namanya Disorot usai Akui Pertama Kali Usulkan Jabatan Presiden 3 Periode
Bahlil Lahadalia, menyatakan dirinyalah yang mengusulkan perpanjangan jabatan presiden.
Menurutnya, perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode dinilai tepat karena melihat kondisi bangsa dalam menghadapi pandemi.
"Itu adalah ide dalam menanggapi hasil survei Burhanuddin Muhtadi di era pandemi. Kalau ide saya itu bagus silakan diikuti yang penting secara konstitusional. Tapi kalau tidak ya jangan dikembangkan, jangan dilakukan," katanya.
Lebih lanjut, Bahlil justru mempertanyakan isu perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode kembali digaungkan.
Padahal, isu tersebut tidak ada kaitannya dengan kata 'Pak Lurah'.
"Nah sekarang sudah terjadi, sudah berlalu, kok masih ada ya yang bicara bahwa 3 periode itu dari seseorang."
"Jadi teman teman kalau ada yang salah tentang isu penundaan pemilu itu salah saya, Bahlil Lahadalia. Bukan siapa-siapa," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, Sekretaris Jenderal (Sekjen), PDIP Hasto Kristiyanto, turut mengomentari soal isu permintaan jabatan presiden tiga periode.
Ia membenarkan, adanya permintaan penambahan masa jabatan Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden tiga periode.
Hasto mengatakan, awalnya seorang menteri di kabinet Presiden Jokowi mendorong adanya penambahan masa jabatan presiden itu.
Bahkan, Hasto mengaku sempat bertemu menteri tersebut dan mendapat informasi jika benar ada permintaan jabatan presiden tiga periode.
Menteri tersebut, kata Hasto, menyatakan sikap-sikap ketua umum partai yang mendorong presiden tiga periode atas permintaan 'Pak Lurah'.
"Sebelumnya saya bertemu dengan menteri tersebut dan dikonfirmasi bahwa sikap-sikap ketua umum beberapa partai yang menyuarakan itu, saat itu dikatakan, ya sebagai permintaan Pak Lurah," kata Hasto saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (27/10/2023).
Hanya saja, Hasto enggan mengungkapkan siapa sosok menteri di kabinet Presiden Jokowi yang dimaksud.
"Ini bisa dikroscek, saya pertanggung jawabkan secara politik hukum dan juga di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, di hadapan rakyat Indonesia, bahwa itu memang ada melalui pihak-pihak lain yang kemudian disuarakan ke PDIP," ungkap Hasto.
Namun saat itu, Hasto menyatakan, PDIP menolak permintaan tersebut dan berkomitmen untuk taat pada konstitusi.
Profil Pratikno
Pratikno dipercaya Jokowi sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dalam kabinetnya dua periode 2014-2024.
Sebelum diangkat menjadi Mensesneg pada 2014 lalu, Pratikno dikenal sebagai seorang akademisi. Ia merupakan Rektor ke-14 Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menjabat tahun 2012.

Laki-laki kelahiran Bojonegoro 13 Februari 1962 itu juga tercatat pernah menjadi Wakil Dekan Bidang Akademik FISIP UGM 2001-2004.
Kemudian menjadi Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UGM pada 2008-2012 sebelum diangkat sebagai Rektor UGM yang ke-14.
Sejak 2003 hingga saati ini, masih tercatat sebagai direktur dan pengajar di Program Pascasarjana Prodi Ilmu Politik Konsentrasi Politik Lokal dan Otonomi Daerah di UGM.
Pratikno mempunyai rekam jejak panjang di UGM. Latar belakang pendidikan Pratikno erat dengan ilmu politik dan pemerintahan.
Pratikno juga menjadi moderator debat capres tahun 2009. Kemudian sebagai tim seleksi anggota KPU RI dan Bawaslu RI.
- Nama: Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc.,
- Lahir: Bojonegoro, 13 Februari 1962.
- Agama: Islam
- Istri: Siti Faridah
- Anak 3: Anisa Firdia Hanum (sudah menikah), Hilda Mutia Hanum, dan Gita Nadia Hanum.
Pendidikan :
- SMP Bojonegoro (1970-an)
- SMA di Kota Bojonegoro (1980)
- Sarjana di Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol Universitas Gadjah Mada (1985)
- Master di Development Administration, Birmingham University, Inggris (1990)
- Doktor di Political Science, Flinders University, Australia (1997)
- Profesor di Political Science, Universitas Gadjah Mada (2008)
Karier:
- Pendiri lembaga swadaya masyarakat, Ademos Indonesia (1990-an)
- Dosen di Fisipol Universitas Gadjah Mada (1986-2019)
- Wakil Dekan bidang akademik Fisipol Universitas Gadjah Mada (2001-2004)
- Dekan Fisipol Universitas Gadjah Mada (2008-2012)
- Rektor Universitas Gadjah Mada (2012-2014).
- Mensesneg Presiden Jokowi (2014-2024).
Profil Listyo Sigit Prabowo
Listyo Sigit Prabowo resmi menjabat sebagai Kepala Kepolisian RI (Kapolri) menggantikan Jenderal Idham Azis.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Listyo Sigit di Istana Negara pada Rabu (27/1/2021) pagi.
Jokowi juga menaikkan pangkat Listyo Sigit dari bintang tiga atau komisaris jenderal menjadi bintang empat atau jenderal berdasarkan Keppres Nomor 7 Polri Tahun 2021 tentang Kenaikan Pangkat dalam Golongan Perwira Tinggi Polri.
Karier Moncer di Korps Bhayangkara
Karier Listyo Sigit di kepolisian hingga kini akhirnya menempati posisi puncak, terbilang moncer untuk rekan seangkatannya.
Listyo Sigit lahir di Ambon, Maluku pada 5 Mei 1969.
Ia merupakan alumni Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1991.

Selepas dari Akpol, Listyo Sigit bertugas di Polres Tangerang dengan pangkat Letnan Dua (Letda).
Pada 1998, ia telah menjadi Kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi (Kapuskodalops) di Polres Tangerang dan berpangkat Kapten atau setara dengan Ajun Komisaris Polisi (AKP).
Kareirnya terus naik hingga menjabat Kapolres Pati pada 2009.
Tak lama, ia dipindah menjadi Kapolres Sukoharjo pada 2010 lalu menjadi Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang.
Pada 2011, Listyo Sigit menjabat sebagai Kapolresta Solo.
Saat itu, Jokowi masih menjadi Wali Kota Solo.
Kemudian, pada 2012, saat Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta, Listyo Sigit dirotasi ke Jakarta untuk menjabat sebagai Asubdit II Dit Tipdum Bareskrim Polri.
Setelah itu, Listyo Sigit Prabowo bertugas di Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara.
Hubungan Listyo Sigit dengan Jokowi kembali dekat saat Jokowi menjabat Presiden RI dimana Listyo Sigit menjadi ajudannya pada 2014.
Listyo Sigit kemudian menjabat sebagai Kapolda Banten pada 2016, Kadiv Propam pada 2018, dan Kabareskrim pada 2019.
Rekam Jejak Listyo Sigit Semasa Bertugas di Solo
Dikutip dari TribunJateng, Listyo Sigit menjabat sebagai Kapolresta Solo selama 9 bulan mulai April 2011 hingga Februari 2012.
Ipda Joko Agus Prawono yang pernah menjadi ajudan Listyo Sigit semasa menjabat Kapolresta Solo, membeberkan sepak terjang Listyo Sigit.
Di masa itu, Listyo Sigit punya slogan loyalitas tanpa batas.
Perwira Pertama (Pama) yang saat ini menjabat sebagai Kanit Provost Polresta Solo ini menuturkan, Listyo merupakan sosok pemimpin yang santun, berwibawa, dan tegas.
"Beliau sosok pemimpin yang tidak sungkan memberikan apresiasi kepada anggota yang menurut beliau pantas," ungkapnya, Rabu (21/1/2021).
Apresiasi itu, lanjut dia, Listyo tekankan baik secara langsung maupun lewat apel.
"Anggota masuk dan bertugas saja, itu sudah mendapat apresiasi tersendiri dari beliau," ucapnya.
Menurut Joko, bentuk loyalitas yang diberikan Listyo tidak hanya diberikan kepada internal satuan, namun juga ketika melayani masyarakat Kota Solo.
Dia mengungkapkan, Listyo merupakan pribadi yang tidak kenal capek.
Bagaimana tidak, hampir 24 jam digunakan Listyo untuk menjamin keamanan dan kenyamanan Kota Bengawan.
"Bapak itu bangun pagi jam 06.00, kemudian sarapan berangkat ke kantor."
"Kalau tidak ada rapat di luar kantor bersama Forkompimda, biasanya Bapak full di kantor," jelasnya.
Dia menambahkan, setelah pulang dari kantor, lalu ke Rumdin (Rumah Dinas), Listyo tidak berdiam diri.
"Bapak mandi, ganti baju, setelah itu Bapak muter, patroli."
"Kalau Solo belum tidur, Bapak belum tidur. Paling cepat beliau tidur jam 03.00 pagi, kadang jam 03.30. Beliau ingin memastikan tidak ada gangguan kamtibmas," ujar dia. (*)
Kabinet Prabowo
calon menteri
menteri titipan Jokowi
Prabowo Subianto
Jokowi
Bahlil Lahadalia
Erick Thohir
Pratikno
Listyo Sigit Prabowo
Akpol 1991
Refly Harun
Daftar Nama 31 Alumni Universitas Indonesia Gabung Kabinet Merah Putih, Terbanyak FEB Disusul FISIP |
![]() |
---|
Erick Thohir, Bahlil Lahadalia Hingga Rosan Roeslani Menteri Terkaya di Kabinet Prabowo |
![]() |
---|
Sosok Enam Peraih Adhi Makayasa Kabinet Prabowo Subianto, Dua Polri dan Empat TNI |
![]() |
---|
Sosok Mayjen R Sidharta Wisnu Gubernur Akmil, Tuan Rumah Ospek Menteri dan Wamen Kabinet Merah Putih |
![]() |
---|
Agenda Giring Ganesha, Yovie Widianto dan Raffi Ahmad Setelah Dilantik Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.