Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Setelah Ratu Wulla Caleg DPR NTT, Mundur Lagi Tina Peraih Suara Terbanyak Sultra, Penyebab Terungkap

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim menanggapi mundurnya caleg DPR, Tina Nur Alam.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Setelah Ratu Wulla Caleg DPR NTT, Mundur Lagi Tina peraih suara terbanyak Sultra. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sudah dua kader partai Nasdem peraih suara terbanyak di pemilihan legislatif (pileg) 2024 mengundurkan diri.

Setelah caleg terpilih Nasdem dari dapil Nusa Tenggara Timur (NTT) II, Ratu Ngadu Bonu Wulla, kini peraih suara tebanyak di Sulawesi Tenggara (Sultra) Tina Nur Alam, juga mundur.

Alasan keduanya mengundurkan diri sebelum dilantik hingga kini masih misteri.

Keduanya hanya menyampaikan mengikuti perintah partai.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim menanggapi mundurnya caleg DPR, Tina Nur Alam.

Tina mundur setelah menjadi pihak terkait dalam gugatan yang diajukan oleh rekan separtainya sendiri, yakni Ali Mazi.

Adapun Ali merupakan mantan Gubernur Sultra.

Tina pun menyatakan mundur sebagai caleg dan pihak terkait dalam sidang perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Itu pembicaraan di antara mereka, kita tidak ikut-ikut. Tanya saja ke mereka masing-masing," ujar Hermawi saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Selasa (14/5/2024) malam.

Hermawi menyampaikan, Tina dan Ali Mazi sama-sama merupakan kader Nasdem.

Sehingga, kata dia, jika sudah ada kesepakatan di antara keduanya, hasilnya disampaikan kepada Nasdem pusat.

Hanya saja, Hermawi tidak menjelaskan lebih jauh perihal kesepakatan tersebut.

"Mereka kan sesama caleg, sama-sama kader Nasdem. Biasanya setelah ada hasilnya disampaikan ke partai," kata dia. 

Adapun kejadian serupa juga terjadi pada sesama kader Partai Nasdem sebelumnya.

Caleg terpilih Nasdem dari dapil Nusa Tenggara Timur (NTT) II, Ratu Ngadu Bonu Wulla yang perolehan suaranya mengalahkan mantan Gubernur NTT Viktor Laiskodat mundur.

Berhubung Ratu Wulla mengundurkan diri, Viktor Laiskodat memiliki peluang melenggang ke Senayan sebagai caleg terpilih DPR RI dari Partai Nasdem.

Sebab, Viktor Laiskodat mendapatkan 65.359 suara, di bawah perolehan suara Ratu Wulla yang memperoleh 76.331 suara.

profil Tina Nur Alam Calon Anggota Legistatif (Caleg) DPR RI dari partai Nasdem memilih umndur usai digugat mantan Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi.

Secara mengejutkan, Tina Nur Alam menyatakan mundur sebagai caleg.

Hal ini bermula kala Tina Nur Alam termasyk pihak terkait dalam sidang perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU), di Mahkamah Konstitusi (MK). 

Dalam sidang untuk perkara nomor 11-02-05-28/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024 ini, Tina menjadi pihak terkait atas gugatan yang diajukan oleh rekan separtainya, yaitu eks Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi.

“Sehubungan dengan telah ditetapkannya saya sebagai calon anggota DPR RI yang memperoleh suara terbanyak dari Partai NasDem dapil Sulawesi Tenggara, berdasarkan keputusan KPU Nomor 360 tahun 2024 tentang penetapan hasil pemilihan umum presiden dan wakil presiden, anggota DPR, anggota DPRD, anggota DPD Provinsi, Kabupaten/Kota secara nasional tanggal 20 Maret 2024 atas keputusan tersebut rekan separtai saya saudara Ali Mazi telah mengajukan permohonan PHPU di Mahkamah Konstitusi dengan nomor perkara 11 dan seterusnya,” ucap Tina, di ruang sidang panel I PHPU Legislatif, gedung MK, Jakarta Pusat, Senin (13/5/2024).

Terkait alasan pengunduran dirinya, Tina mengungkapkan, ia mengalami dampak psikologi sosial.

“Dengan melihat perkembangan situasi dan dampak psikologi sosial yang terjadi akibat adanya perselisihan tersebut maka bersama ini saya atas nama Tina Nur Alam menyatakan mengundurkan diri sebagai calon anggota DPR RI yang memperoleh suara terbanyak dari Partai NasDem dalam Pemilu 2024 dapil Sulawesi Tenggara,” tutur Tina.

Dalam persidangan sengketa pemilihan legislatif di Mahkamah Konstitusi (MK), Tina menyampaikan bahwa ia telah mengajukan pengunduran dirinya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia.

Pernyataan Tina disaksikan oleh majelis hakim MK panel I, anggota KPU, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), dan pihak-pihak terkait dari nomor perkara lainnya.

“Surat pengunduran diri secara resmi sudah saya sampaikan ke KPU RI tertanggal 13 Mei 2024,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Tina juga menyatakan, mengundurkan diri sebagai pihak terkait dalam perkara sengketa pileg yang dilayangkan Ali Mazi itu.

“Atas dasar pengunduran diri saya sebagai calon anggota DPR tersebut maka dengan ini saya juga menyampaikan pengunduran diri saya selaku pihak terkait dalam perkara ini,” kata Tina.

Profil Tina Nur Alam

Pada periode 2014-2019 yang lalu, Tina Nur Alam atau Asnawati Hasan terpilih menjadi Anggota DPR-RI melalui Partai Amanat Nasional.

Namun, pada periode 2019-2024, Asnawati Hasan memilih Partai Partai Nasional Demokrat dan berhasil terpilih kembali menjadi Anggota DPR-RI periode 2019-2024 setelah memperoleh 39.076 suara dari dapil Sulawesi Tenggara.

Asnawati Hasan adalah istri dari Gubernur Sulawesi Tenggara, H Nur Alam (2008 s/d sekarang).

Ayah beliau adalah mantan Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tenggara tahun 1966-1970, H. Abdul Hamid Hasan yang juga adalah salah satu pendiri provinsi Sultra.

Menjadi istri Gubernur, Asnawati otomatis menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sultra dan Ketua Dekranasda Provinsi Sultra.

Jabatan di organisasi lain adalah Ketua Himpunan Bahasa Indonesia Provinsi Sultra sejak 2011, Ketua LASQI Provinsi Sultra sejak 2009,Ketua DPW PUAN Provinsi Sultra sejak 2007, Ketua Dewan Kehormatan PERIP Provinsi Sultra (2012-2017), Dewan Pembina BKMT Provinsi Sultra (2012-2017), Ketua Dewan Pertimbangan IKA UNHALU (2009-2013), Ketua LPA Provinsi Sultra dan Ketua BK3S Provinsi Sultra.

Asnawati Hasan pernah bekerja di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sultra sebagai pemasaran wisata, Tata Laksana Setda Provinsi Sultra sebagai Kepala Bagian dan Pertambangan dan Energi BAPPEDA Provinsi Sultra sebagai Kepala Sub Bagian.

Tanda penghargaan yang diperoleh antara lain International Develompent Citra Award dari Programme Consultant Indonesia, Penghargaan Kreasi Karya Terbaik Unggulan Daerah, Kelompok Tekstil (2012), Penghargaan Produk Terbaik (2012) dan Wanita Inspiratif Sultra (2013).

Nama Lengkap: Dra. Hj. TINA NUR ALAM, M.M.
 
Tempat Lahir / Tgl Lahir: Kendari / 23 Maret 1964

Agama: Islam
 
Riwayat Pendidikan

S1 Ilmu Administrasi, Universitas Haluoleo (UNHALU). Tahun: - 1990

S2 Magister Manajemen, Universitas Haluoleo (UNHALU). Tahun: - 2011

SDN 1 Kemaraya. Tahun: 1970 - 1976

SMP 1 Kendari. Tahun: 1976 - 1980

SMAN kendari. Tahun: 1980 - 1983
 
Riwayat Pekerjaan

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov.Sulawesi Tenggara, Sebagai: Kabid Pemasaran. Tahun: 2012 -

SETDA Prov.Sulawesi Tenggara bagian Tatalaksana, Sebagai: KABAG. Tahun: 2009 -

BAPPEDA bagian pertambangan dan Energi Prov.Sulawesi Tenggara, Sebagai: Kasubid. Tahun: 2004 -
 
Riwayat Organisasi

Ketua Tim Penggerak PKK Prov.Sulawesi Tenggara, Sebagai: KETUA. Tahun: 2008 - 2018

Ketua Dekrasnasda Prov.Sulawesi Tenggara, Sebagai: KETUA. Tahun: 2008 - 2018
 
Riwayat Pergerakan

Anggota Komisi III DPR RI - . Tahun: 2016 - 2016

Anggota Komisi IX DPR RI - . Tahun: 2016 - 2018

Anggota DPR RI dari Fraksi PAN - . Tahun: 2014 - 2018

Anggota Komisi VIII DPR RI - . Tahun: 2014 - 2014

Anggota Komisi VI DPR RI - . Tahun: 2014 - 2016
 
Riwayat Penghargaan

Mnggala Karya Kencana, Dari: , Tahun: 2011

Adhikarya Satya Bhakti, Dari: , Tahun: 2009.

Profil Ratu Wulla

Profil Ratu Wulla Ngadu Calon anggota legislatif (caleg) Partai NasDem daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur II mengundurkan diri dari pencalonannya di DPR RI.

Padahal perolehan suara Ratu Wulla Ngadu masuk dalam daftar terbanyak.

Ratu Wulla Ngadu juga terang-terangan menyebut nama Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh setelah mundur.

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari mengatakan pihaknya belum bisa memastikan siapa saja caleg yang akan lolos ke parlemen, baik itu DPR RI, DPRD provinsi maupun DPRD kabupaten/kota.

"Belum kita putuskan yang masih levelnya masih hasil pemilu berupa perolehan suara jadi untuk pemilu anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten kota," kata Hasyim saat ditemui awak media di Kantor KPU RI, Selasa (19/3/2024) malam.

Ratu Wulla Ngadu Peraih Suara Terbanyak Dapil NTT II Mundur, Terang-terangan Sebut Surya Paloh

Pasalnya, kata Hasyim, dalam proses pemilu ini ada tiga tahapan yang harus dilakukan sebelum akhirnya bisa menetapkan perolehan kursi.

Salah satunya, kata dia, harus melalui konfirmasi dari Mahkamah Konstitusi RI (MK) untuk terlebih dahulu mengetahui ada atau tidaknya sengketa hasil pemilu.

"Hasil pemilunya ada tiga, yaitu perolehan suara, kedua setelah mendapatkan konfirmasi dari Mahkamah Konstitusi apakah ada sengketa atau tidak, baru melaju ke tahap ketiga yaitu penetapan perolehan kursi, suara dikonversi menjadi kursi," kata Hasyim.

Setelah adanya penetapan perolehan kursi tersebut, kata Hasyim, selanjutnya ditetapkan siapa caleg yang berhasil lolos ke Senayan.

Adapun caleg yang lolos adalah mereka yang mendapatkan perolehan suara terbanyak.

Sementara itu, dalam persoalan Ratu Wulla ini, Hasyim menyebut belum ada penetapan hingga ke tahap tersebut.

"Dan setelah partai mendapatkan kursi, kemudian siapa calon yang berhak menduduki kursi adalah calon yang memperoleh suara terbanyak di daerah pemilihannya. Jadi, belum sampai ke situ," kata dia.

Sebelumnya, Ratu Ngadu Bonu Wulla yang menjadi caleg dari Partai NasDem nomor urut 5 di Dapil NTT II mengundurkan diri. 

Padahal, ia adalah caleg dengan perolehan suara tertinggi di dapilnya dengan meraup 76.331 suara. 

Surat pengunduran diri itu diberikan oleh saksi dari Partai NasDem kepada KPU RI dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara tingkat nasional di Kantor KPU RI Jakarta, Selasa (12/3/2024). 

"Dalam forum terbuka ini bahwa calon anggota legislatif Partai NasDem nomor urut 5 dapil NTT II menyatakan mengundurkan diri," kata saksi. 

Surat DPP Partai NasDem itu juga sekaligus ditembuskan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI. 

Jika mengikuti aturan, caleg peraih suara tertinggi urutan kedua yang berpotensi bakal maju ke Senayan menggantikan Ratu.

Caleg NasDem tertinggi kedua adalah Viktor Laiskodat yang merupakan eks Gubernur NTT

Ratu Ngadu Bonu Wulla adalah sosok wanita tangguh yang dikenal dengan Ratu Wulla.

Dia adalah istri dari mantan Bupati Sumba Barat Daya, Markus Dairo Talu.

Dari pernikahannya dengan Makus, Ratu Wulla Ngadu dikaruniai empat anak.

Saat ini, Ratu Wulla masih menjadi anggota Komisi IX DPR RI.

Ratu Wulla bertugas sebagai mitra kerja pemerintah dalam bidang kesehatan dan ketenagakerjaan.

Ratu Wulla menjadi perempuan pertama asal Sumba yang lolos menjadi anggota DPR RI.

Ia adalah lulusan Teknik Sipil Universitas Mataram pada 2002.

Selain hanya kuliah, Ratu juga aktif berorganisasi baik intra maupun ekstra kampus.

Ia sempat menjadi pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik Universitas Mataram.

Perjalanan aktivisnya tak berhenti meski telah lulus kuliah.

Ratu membentuk kelompok tenun bagi perempuan di Sumba Barat Daya.

Hasil tenun tersebut terkenal hingga mancanegara.

Ratu juga aktif menjadi Ketua Kadin dan Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Sumba Barat Daya. 

Pengalaman tersebut membawa Ratu meraih penghargaan sebagai Figur of Kartini Award (2016-2017), Women Inspiration Award (2016), Pelopor dan Penggerak Sekolah Ramah Anak (2017), dan The Most Indonesian Leadership Figure (2018).

Selain aktivis, Ratu juga memiliki bisnis di bidang kecantikan sejak 2003.

Ia mendirikan Ratu Salon.

Serta menjadi pimpinan dan pengajar di Lembaga Kursus Kecantikan Ratu sejak 2006.

Ratu kembali menjajal keberuntungannya menduduki kursi DPR RI pada pileg 2024.

Ia maju dari dapil II NTT dari Partai NasDem.

Ratu Wulla Ngaku Dapat Tugas dari Surya Paloh

Ratu Wulla sebenarnya sudah menyegel satu kursi di Senayan.

Ratu Wulla meraih 76.331 suara sah.

Sementara Viktor Bungtilu Laiskodat yang hanya mendapatkan 65.359 suara.

Dikutip dari Kompas.com, Ratu Wulla mengaku mendapatkan tugas lain dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

"Iya benar karena ada penugasan lain dari Ketum Partai NasDem Pak SP (Surya Paloh, red)," kata Ratu singkat.

Pengunduran diri Ratu sebagai calon terpilih ini tentunya membuka jalan bagi Viktor menjadi anggota DPR RI.

Viktor akan menggantikan Ratu sebagai calon terpilih DPR RI dapil NTT II.

Perolehan suara Caleg Partai Nasdem

KPU RI menetapkan perolehan suara Partai NasDem dan Caleg DPR RI Dapil NTT 2 sebagai berikut:

1. Viktor Laiskodat: 65.359 suara

2. Jacki Uly: 10.885 suara

3. Dorma Yulian Loak: 2.179 suara

4. Gidien Mbilijora: 11.170 suara

5. Ratu Ndadu Bonu Wulla: 76.331 suara

6. Agustinus Nahak: 12.348 suara

7. Raymundus Sau Fernandes: 18.629 suara. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved