Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2024

PPIH Embarkasi Makassar Minta Jemaah Tak Glamor saat Kembali dari Tanah Suci

"Kalau bisa tidak usah beli banyak, karena kalau beli pasti ada konsekuensinya seperti pungutan biaya masuk dan pajak yang lumayan tinggi,"

|
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Suasana Aula Kedatangan jamaah haji di Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar, Selasa (14/5/2024) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar ingatkan agar jemaah haji tidak glamor saat pulang dari ibadah haji.

Hal itu diungkap oleh Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai VI KPPBC TMP B Makassar Suprianto saat memberikan arahan kepada jemaah haji kloter 4 di Aula Mina, Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar, Selasa (14/5/2024).

Ia mengimbau agar jemaah agar tidak membeli emas secara berlebihan, mengingat di tahun sebelumnya terdapat seorang jemaah viral lantaran membeli emas sebanyak hampir 1 Kg.

"Kalau bisa tidak usah beli banyak, karena kalau beli pasti ada konsekuensinya seperti pungutan biaya masuk dan pajak yang lumayan tinggi," kata Suprianto.

Para jemaah juga diminta agar kiranya melaporkan emas yang mereka bawa ke tanah suci.

Hal itu, kata Suprianto, agar petugas tidak mengira emas tersebut berasal dari Arab Saudi.

"Kalau tidak lapor dan ketahuan bawa emas terlalu banyak lalu tidak bisa buktikan barang dari dalam negeri sehingga dianggap itu dibeli dari luar negeri sehingga dikenakan biaya masuk," ujarnya.

Meski begitu, Suprianto tak melarang jemaah untuk membeli perhiasan di tanah suci asalkan mereka mampu membayar biaya pajak masuknya nanti.

"Kita mau agar jemaah fokus ibadah dan tidak perlu bawa oleh-oleh apalagi emas," ungkapnya.

Adapun kata Suprianto, pihaknya memberikan dispensasi kepada jemaah haji yaitu membebaskan biaya masuk dan pajak jika harganya tidak lebih dari 500 USD atau setara dengan Rp7,5 juta.

"Tapi kalau lebih dari itu nanti ada perhitungan biaya masuk dan pajak yaitu biaya masuknya 10 persen, PPNnya 11 persen PPH 10 persen ,lumayan cukup tinggi," kata dia.

Lanjut Suprianto, Bea Cukai akan selalu berada di Asrama Haji Sudiang untuk terus memeriksa barang bawaan para jemaah.

"Kami lakukan pemeriksaan cargo bagasi kalau tidak ada barang terlarang," jelasnya.

"Jadi kami harapkan, fokus ibadah saja. Insya Allah jadi haji mabrur, jangan terlalu banyak pikirkan belanja, oleh-oleh beli saja di Indonesia, karena sajadah kebanyak juga import dari China, Turki, Mesir," tambahnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved