Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Waspada! Skincare Ilegal Beredar di Makassar Bikin Ketergantungan 'Sehari Tidak Pakai Langsung Flek'

Saat ini terdapat 28 skincare ilegal dengan bahan berbahaya yang beredar luas di Makassar, seperti RDL Whitening Treatment, krim temulawak.

Editor: Hasriyani Latif
Shutterstock
Ilustrasi Kosmetik - Ada 28 skincare ilegal dengan bahan berbahaya beredar di Makassar dan bikin ketergantungan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengingatkan para perempuan agar hati-hati menggunkan produk perawatan kulit (skincare).

Pasalnya, saat ini terdapat 28 skincare ilegal dengan bahan berbahaya.

Beberapa di antaranya, yakni RDL Whitening Treatment (day and night cream), Premium day cream, Esther (whitening cream), Temulawak cream (krim pencerah), Tabita (cream night, daily cream, facial shop).

Kemudian Xi xiu (eye shadow dan blusher), HTDH 01 GEl, NRL, HTD OS GEL, Natural 99, HQ5 T0,1 CI Cr Pot 10 gram hingga Colagen plus (day dan night cream).

Produk skincare di atas telah beredar luas di Makassar.

Baca juga: Guardian Luncurkan Produk Trending 3.0, Produk Skincare, Kosmetik dan Parfum

Pute (20) dan Nunu, warga Makassar, menceritakan pengalamannya menggunakan NRL dan Temulawak cream.

Sekitar tiga bulan, Pute rajin merawat diri dengan produk kecantikan tersebut.

Berawal dari mulut ke mulut, Pute mulai mengenal ragam produk NRL.

Begitu pula dengan Nunu.

Tertarik mendengar cerita tersebut, Pute akhirnya mulai membeli dua paket produknya.

Apalagi Pute melihat penjualan skincare merk ini begitu tinggi.

Reseller tempatnya beli, disebut Pute sering kehabisan stok.

Pute merogoh kocek hingga sekitar Rp 150 ribu untuk satu paketnya.

"Paketnya kak itu krim siang dan malam, toner serta cuci muka. Belinya di reseller gitu, ada toko kosmetik yang dipinggir jalan," kata Pute kepada Tribun, Sabtu (11/5/2024).

"Paketnya itu ada yang mencerahkan, ada juga paket untuk hilangkan jerawat," lanjutnya

Sementara, Nunu membeli Temulawak cream di toko kosmetik pasar tradisional.

Baca juga: BBPOM Ajak Beauty Enthusiast Pahami Persyaratan Kosmetik

“Saya beli di pasar, ada toko kecantikan. Saya tertarik karena fungsinya mencerahkan wajah,” kata.

Bermodal Rp10 ribu saja, Nunu mencoba krim pencerah wajah itu.

“Saya beli murah sekali harganya Rp10 ribu. Kecil sekali. Dijual bebas, banyak yang beli biasanya,” ujar Nunu.

Pute rutin menggunakan produk kecantikan ini setiap harinya.

Kala siang membalurkan krim siang sebelum beraktivitas.

Begitu juga pakai krim malam jelang terlelap kala malam hari.

Produk toner serta sabun cuci muka tak luput digunakan Pute.

Aktivitas hariannya dilalui dengan balutan produk kecantikan tersebut.

Nunu rutin mengoleskan krim tersebut di kulitnya selama 3 bulan.

Mengenakan krim pun menjadi rutinitasnya sebelum terlelap di malam hari.

Ternyata ada alasan Nunu pakai di malam hari. Sebab, penggunaan krim ini ada aturan khususnya.

“Aturannya tidak boleh terkena sinar matahari, karena kalau kena itu bisa jadi flek. Makanya saya pakai biasa sebelum tidur malam," jelas alumni PTN di Makassar ini.

Selama digunakan, kulit Nunu terasa cerah.

Jerawat yang kerap muncul di wajah juga menghilang.

Namun, kulitnya dirasa sedikit lebih berminyak.

"Selama dipakai memang terasa mencerahkan dan hilangkan jerawat. Cuma malam biasa saya pakai. Kalau efek mungkin cuma tambah berminyak saja," jelas Nunu.

Nunu tak menampik setiap orang memiliki kulit yang berbeda-beda.

Sehingga dirinya tidak bisa menganggap produk tersebut berbahaya pada dirinya.

"Inikan efeknya di saya, karena beda-beda tiap kulitnya orang," kata Nunu.

Efek samping

Mulanya, Pute mengaku hasil pemakaian NRL begitu instan.

"Skincare itu jangka satu minggu langsung putih kulit, bersih gitu," jelas Pute.

Namun perlahan, skincare tersebut berefek pada wajahnya.

Efek muncul ketika tidak menggunakan produk tersebut, meskipun hanya sehari.

Pute pun merasa janggal sebab produk ini membuatnya ketergantungan.

Kemudian itu baru dirasakan setelah menggunakan produk kecantikan ini.

"Kalau sehari tidak dipakai muncul jerawat atau flek hitam. Itu instan muncul. Jadinya seperti ketergantungan langsung," kata mahasiswi di Makassar ini.

Baca juga: BBPOM Makassar Temukan 32 Kasus Obat, Kosmetik dan Suplemen Kesehatan Ilegal, Kerugian Rp1,9 Miliar

Namun ketika digunakan lagi, maka cerah wajah langsung nampak secara instan.

Hingga akhirnya, Pute mengaku kini sudah berhenti menggunakan produk tersebut.

Efek ketergantungan dan pengaruh ke wajah secara instan pikirnya tak sehat untuk kulit.

Meski begitu Pute mengingatkan efek jenis kulit juga berpengaruh, bukan hanya merk skincare.

Sehingga menurutnya, tingkat kecocokan konsumen dan produk juga harus dilihat.

"Kalau skincare kan tergantung kulitnya orang juga ya. Ada yang cocok, ada yang tidak. Nah mungkin saya termasuk tidak cocok," katanya.

"Makanya saya sudah beralih ke produk lain yang lebih cocok untuk kulit saya," lanjutnya.

Berhenti

Pute pun menyarankan masyarakat lebih selektif lagi menggunakan produk kecantikan.

Tak cuma memperhatikan label BPOM, tapi masyarakat disebutnya harus teliti melihat bahan baku.

"Sarannya sih lebih perhatikan bahan bakunya dari apa saja. Jangan cuma melihat BPOM saja. Karena setiap kulit orang berbeda-beda. Ada yang cocok, ada juga yang tidak cocok," katanya.

Saat ini, Nunu mengaku sudah tidak menggunakan produk tersebut.

Apalagi sudah mengetahui produk tersebut masuk dalam daftar mengandung bahan berbahaya.

"Berhenti pakai karena saya rasa sudah cerah sih," lanjutnya.

Dirinya tetap mengimbau masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih produk skincare.

Memilahnya bisa dengan melihat BPOM, kandungan bahan sampai pada review pihak yang pernah menggunakan.

“Lebih selektif saja sih. Lihat dari beberapa sisi. Jangan hanya karena murah, langsung tergiur dengan fungsinya. Perlu diingat juga setiap orang punya kulit berbeda. Jadi ada yang cocok, ada juga yang tidak,” ujarnya.(fqh/zis)

33 Persen Klinik Gunakan Produk Berbahaya

BPOM menemukan sebanyak 33 persen klinik kecantikan tidak memenuhi ketentuan.

Artinya ada 239 dari 731 klinik kecantikan melanggar.

Setidaknya ada lima temuan terbesar dari klinik kecantikan sehingga ditetapkan tidak memenuhi ketentuan.

Pertama produk tanpa izin edar.

Kedua, produk kosmetik mengandung bahan berbahaya atau dilarang.

Berikutnya, produk yang sudah kedaluwarsa.

Keempat, skincare beretiket biru di klinik kecantikan dan kelima injeksi kecantikan.

"Produk yang diaplikasikan seperti obat, tujuannya untuk estetika ini kita temukan. Ini yang lazim terjadi pelanggaran di klinik kecantikan," ujar Direktur Pengawasan Kosmetik BPOM, Irwan saat acara Kick Off Kampanye Nasional Waspada Skincare Beretiket Biru yang Tidak Sesuai Ketentuan, Senin (6/5/2024).

Lebih lanjut, Irwan menyebut pelanggaran di klinik kecantikan terus meningkat setiap tahunnya.

Bahkan pada tahun 2023 sudah mencapai sepertiga dari temuan BPOM saat ini.

"Hal ini yang menyebabkan kita terus melakukan pengawasan lebih intensif kepada klinik kecantikan," kata Irwan.

Terakhir, Irwan mengungkap jika BPOM saat ini melakukan melakukan supervisi agar tidak ada lagi pelanggaran dari klinik kecantikan.

Daftar Skincare Beretiket Biru

1. Dr.dks

2. Glow (krim malam, serum, acne serum, serum flek)

3. Post beauty (serum hyaluronic, cream lipatan, milk cleanser, facial wash, milk cleanser acne, serum mata)

4. Dermaqu night cream

5. Dinara skin care klinik amal husada (sol flek)

Mengandung bahan terlarang

1. RDL Whitening Treament (day and night cream)

2. Premium day cream

3. Esther (whitening cream)

4. Temulawak cream (krim pencerah)

5. Tabita (cream night, daily cream, facial shop)

6. Xi xiu (eye shadow dan blusher)

7. HTDH 01 GEl

8. NRL

9. HTD OS GEL

10. Natural 99

11. HQ5 T0,1 CI Cr Pot 10 gram

12. Colagen plus (day dan night cream)

Injeksi tanpa izin

1. PDRN’S by Bellavita

2. Nab clinic night cream

3. Athena group DNA Salmon

4. Glow skin clinic

5. Glow skin clinic tonner

6. Beauty rossa, blemish acne obat luar

7. PDRN’S by bellavita from salmon sperm injeksi

8. Tabitha skin care facial soap

9. Tabitha skincare smooth lotion

10. Tabitha skincare serum vit C

11.Beauty rossa sabun jerawat.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved