Longsor Susulan Hambat Pembangunan Jembatan Bailey Penghubung 6 Desa di Luwu Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Akses penghubung enam desa di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan masih terputus.

Sebab, jembatan penghubung dari Desa Kadundung, Kecamatan Latimojong putus tersapu banjir bandang.

Hingga hari kesembilan pasca bencana, Balai Pengelolaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Sulsel masih sibuk memobilisasi bahan jembatan bailey.

Jembatan bailey dibuat untuk menghubungkan akses jalan antar desa di atas sungai selebar 29,2 meter.

"Untuk jembatan bailey, kita sudah mobilisasi bailey dan bronjong. Ini akan membuka akses enam desa yang ada di Latimojong," kata Muhammad Rizki PPK 2.2 PJN Sulsel, Sabtu (11/5/2024).

Baca juga: 9 Hari Pasca Banjir, Warga Bonelemo Luwu Sulsel Gotong Royong Bangun Rumah

Kata Rizki, pembangunan jembatan bailey memakan waktu hingga sembilan hari ke depan.

"Kalau tidak ada halangan 20 Mei. Karena kendala saat ini yang kami temui adalah cuaca dan banyaknya longsor susulan," bebernya.

Sebanyak tujuh alat berat dikerahkan untuk membuka material longsor yang menutup badan jalan.

Saat ini ada empat titik longsor selama perjalan menuju Desa Kadundung tempat pembuatan jembatan bailey.

"Diketahui ada empat titik longsor yang terjadi, sehingga ke depan bisa memperlancar akses mobilisasi untuk membuat jembatan bailey," jelasnya.

Pantauan Tribunluwu.com, selama jembatan penghubung terputus, warga mengirimkan bantuan logistik dengan gondola.

Satu kali penyeberangan, gondola itu dapat menampung beban sebanyak 150 kilogram.

Sedangkan warga, menggunakan jembatan darurat dengan titian kayu sebagai pijakan.(*)

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana