Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Jatim

KIM Belum Restui Paket Khofifah - Emil Dardak Pilgub Jatim, Posisi Suami Arumi Bachsin Bisa Diganti

Ada empat parpol bergabung yaitu Gerindra, Golkar, Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Editor: Sudirman
Ist
Khofifah Indar Parawansa. Khofifah mengaku masih ingin duet dengan Emil Dardak di Pilgub Jatim. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Koalisi Indonesia Maju (KIM) belum menyetujui duet Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim.

KIM merupakan gabungan pendukung Prabowo Subianto - Emil Dardak.

Ada empat parpol bergabung yaitu Gerindra, Golkar, Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Khofifah Indar Parawansa mengaku masih ingin bersama Emil Dardak di Pilgub Jatim.

Ia mengaku nyaman dengan suami Arumi Bachsin selama memimpin Jawa Timur dalam lima tahun terakhir. 

Hal itu disampaikan Khofifah disela-sela acara Rapat Koordinator Nasional (Rakornas) Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Jumat, (10/5/2024). 

Baca juga: Koalisi Demokrat dan PAN Belum Bersyarat Usung Khofifah - Emil Pilgub Jatim, Golkar - Gerindra Diam

"Saya merasa nyaman dan produktif bersama Mas Emil. Nyaman itu penting bagi partnership di antara kepala daerah dan wakil kepala daerah, produktif jauh lebih penting lagi," kata Khofifah.

Namun sejauh ini, yang baru menyepakati paket duet Khofifah-Emil baru Partai Demokrat.

Ia pun berharap keinginanya itu bisa berjalan lancar dan mendapat restu dari partai politik pendukungnya di pesta demokrasi nanti. 

"Mudah-mudahan ini disepakati oleh partai pengusung, sinyal dari PAN kemudian kami berharap nanti Golkar dan Gerindra sama. Karena yang rekomendasinya sudah sama dengan paket. Mas Emil itu Demokrat," ujarnya.

Meski demikian, Khofifah berterima kasih karena PAN mendukung dirinya untuk maju kembali di Jatim.

"Tentu terima kasih seluruh support dan komitmen dari PAN untuk memberikan Jawa Timur ruang, peluang bagi kami melanjutkan perjuangan di Jawa Timur pada kontestasi November yang akan datang," ujarnya. 

Sementara Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, pihaknya menyerahkan kepada Khofifah untuk menunjuk bakal bakal cawagubnya. 

Zulhas mengatakan, kalau dukungannya kepada Khofifah agar menjadi bakal cagub Jatim 2024 tidak setengah-setengah.

"Saya kalau dukung tidak separo-paro, terserah beliau saja yang terbaik di Jawa Timur buat ibu saja. Terserah ibu Khofifah," ucap Zulhas di acara Rakornas Pilkada PAN di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2024). 

Disisi lain Zulhas menyampaikan, dirinya pun sudah mengenal Khofifah sejak lama.

Bahkan, ia mengenal Ketua Muslimat NU itu sejak masih duduk menjadi anggota Komisi VI DPR RI. 

Dengan demikian Zulhas menambahkan, pihaknya juga telah merekomendasikan dukungan kepada Khofifah sebagai bakal cagub Jawa Timur sejak lama.

Baca juga: Dua Figur Perempuan Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim, Emil Dardak Bisa Disingkirkan

Bahkan kata dia, sempat terjun kampanye sebanyak dua kali mendukung Khofa.

"Bahkan dulu saya kampanye dua kali, pertama dua minggu finalnya sudah dekat-dekat pemilihan, saya satu bulan tidak pulang-pulang," tutur Zulhas. 

"Dan alhamdulillah sekarang di Jawa Timur boleh ditanya, masyarakat Jawa Timur, tanya pada siapapun, Jawa Timur jauh lebih maju, jauh lebih baik, jauh lebih berkembang. Jadi satu proses yang luar biasa," imbuhnya.

PKB Mulai Luluh

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai luluh mengusung Khofifah Indar Parawansa di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur.

PKB mempersilakan Khofifah Indar Parawansa mendaftar.

Ketua PKB Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar mengatakan, Khofifah tak perlu sowan jika ingin mendaftar di PKB.

Melainkan PKB terbuka dalam penjaringan calon gubernur.

"Bukan sowan atau tidak sowan, tapi kita terbuka (penjaringan)," kata Halim dikutip, Rabu (8/5/2024).

Namun Abdul Halim Iskandar tak menjelaskan seberapa besar peluang Khofifah Indar Parawansa diusung di Pilgub Jatim.

Pihaknya tidak akan menutup peluang siapapun dan dari latar belakang apapun.

Setiap kandidat diberikan kesempatan yang sama.

Asalkan mengikuti mekanisme yang telah ditentukan oleh PKB dalam penjaringan Pilkada serentak 2024 ini.

Nantinya, keputusan apapun bakal bergantung dari DPP PKB.

"Seperti yang disampaikan Ketua Umum, bahwa kita tidak boleh menutup peluang siapapun, latar belakang apapun baik agama, budaya tidak masalah," terang Halim.

Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memang mengisyaratkan masih membuka pintu kepada Khofifah Indar Parawansa untuk Pilgub Jatim 2024.

Syaratnya, Ketua Umum Muslimat NU yang juga petahana itu mendaftar dalam rekrutmen terbuka yang dilakukan oleh PKB. 

Politisi yang akrab disapa Cak Imin itu menyebut untuk memberikan rekomendasi, partainya tetap akan memakai skema penjaringan.

Mekanisme serupa juga berlaku untuk Pilkada serentak di tingkat kabupaten/kota. Rekrutmen digelar serentak dan terbuka.

"Kalau Khofifah mendaftar tentu akan kami sambut dengan baik," kata Cak Imin saat dikonfirmasi di Surabaya di sela kegiatan pembekalan bakal calon kepala daerah tingkat Kabupaten/kota dari PKB se-Jawa Timur, Sabtu (4/5/2024).

Pernyataan Cak Imin ini disampaikan sekalipun, PKB sebelumnya melempar sinyal siap menjadi penantang Khofifah sebagai petahana di Pilgub Jatim 2024.

Menurut Cak Imin, siapapun boleh mendaftar di partainya termasuk Khofifah.

Pendaftaran untuk posisi Pilgub masih akan dibuka hingga detik akhir.

Meski membuka pintu, Cak Imin menegaskan belum ada jalinan komunikasi dengan Khofifah.

Di sisi lain, Cak Imin menegaskan pihaknya memiliki banyak kader potensial untuk dimajukan.

Namun, dia kembali menegaskan bakal terbuka jika ada tokoh eksternal yang mendaftar.

"Kami juga terbuka koalisi dengan siapapun," ujar Cak Imin.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyebut komunikasi yang terjalin dengan Khofifah sejauh ini masih sebatas eksekutif legislatif, yakni saat Khofifah masih menjabat sebagai gubernur.

"Tapi, sepanjang pembukaan desk Pilkada belum ada komunikasi," ujar Gus Jazil, sapaan Jazilul Fawaid. 

Perolehan Suara Jawa Timur

1. PKB 4.517.228 suara (27 kursi)

2. PDI-P 3.735.865 suara (21 kursi)

3. Partai Gerindra 3.589.052 suara (21 kursi)

4. Partai Golkar 2.314.685 suara (15 kursi)

5. Partai Demokrat 1.872.353 suara (11 kursi)

6. Partai Nasdem 1.820.211 suara (10 kursi)

7. PAN 1.319.563 suara (5 kursi)

8. PKS 1.307.657 suara (5 kursi)

9. PPP 978.008 suara (4 kursi)

10. PSI 551.051 suara. (1 kursi)

Berikut jadwal tahapan Pilkada 2024:

27 Februari-16 November 2024: Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan;

24 April-31 Mei 2024: Penyerahan daftar penduduk potensial pemilih;

5 Mei-19 Agustus 2024: Pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan;

31 Mei-23 September 2024: Pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;

24-26 Agustus 2024: Pengumuman pendaftaran pasangan calon;

27-29 Agustus 2024: Pendaftaran pasangan calon;

27 Agustus-21 September 2024: Penelitian persyaratan calon;

22 September 2024: Penetapan pasangan calon;

25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye;

27 November 2024: pelaksanaan Pemungutan suara;

27 November-16 Desember 2024: Penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara.

 

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved