Harga Bawang Merah di Pasar Pabaeng-baeng Makassar Mendadak Naik, Ada Apa?

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Harga bawang merah di Pasar Pa'baeng-baeng, Jl Sultan Alauddin, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, naik.

Kenaikan harga dipicu menurunnya pasokan dari daerah sentra penghasil bawang merah, Kabupaten Enrekang.

Terlebih, dalam banjir bandang yang melanda tujuh kabupaten di Sulsel, Enrekang salah satunya.

Kenaikan harga pun disinyalir merupakan dampak bencana banjir dan longsor yang melanda Enrekang.
 
"Naik harga bawang merah. Saya beli perkilonya itu Rp37 ribu. Jadi saya jual seharga Rp45 ribu perkilonya," kata salah satu pedagang bernama Yunar saat ditemui, Kamis (9/5/2024) sore.

Yunar menyebut, bawang merah dijualnya itu, merupakan bawang dari Kabupaten Enrekang.

"(Rata-rata) bawang dari Enrekang ini. Mungkin efek banjir juga ini jadi naik harganya," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang bawang grosiran di pasar yang sama, Herlina (54) menyebut, harga bawang beberapa hari terakhir masih cenderung normal.

Pasalnya, stok bawang yang dijualnya masih stok lama atau sebelum Kabupaten Enrekang dilanda banjir.

"Sementara belum, nanti mungkin kalau berkelanjutan banjirnya di sana, pasti berpengaruh, apalagi kalau satu pekan kedepannya," ujar Herlina.

Namun demikian, Herlina tidak menampik beberapa pedagang menjual dengan harga yang lebih tinggi dari sebelumnya.

"Ini stok dari dua Minggu lalu, sebelumnya banjir. Harganya, Rp38 perkilogram. Kalau eceran Rp45 perkilogram," lanjut Herlina sambil memilah-milah bawangnya.

Herlina yang juga pedagang asal Enrekang mengaku, khusus di kiosnya, hanya menjual dengan harga grosir kepada pedagang lainnya. 

"Saya menjual ke pedagang, grosir. Ini rata-rata dari Enrekang," tuturnya.

Sementara untuk harga bawang putih, lanjut Herlina masih normal Rp 38 ribu per kilogram.(*)