Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banjir Luwu

17 Tiang Listrik Rusak Akibat Longsor di Latimojong Luwu Sulsel

Sejumlah alat berat dikerahkan untuk membuka akses darat yang masih terputus di Kecamatan Latimoong, Luwu, Sulsel.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/MUH SAUKI MAULANA
Personel TNI AU evakuasi korban bencana tanah longsor di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (9/5/2024). Jalur darat dan jaringan listrik hingga kini masih terputus. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Sepekan pasca tanah longsor di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, akses jaringan listrik masih terputus.

Sejumlah tiang listrik penyangga rusak karena bencana hidrometeorologi itu.

Pj Bupati Luwu, Muh Saleh mendata ada 17 tiang listrik yang rusak.

"Inilah kami masih mengharapkan bantuan heli yang lebih besar untuk bisa membawa tiang listrik agar bisa segera menghubungkan lagi arus listrik," jelasnya, Kamis (9/5/2024).

Sejumlah alat berat dikerahkan untuk membuka akses darat yang masih terputus.

Baca juga: 27 Korban Selamat dari Longsor Latimojong Luwu Dievakuasi Helikopter Polri dan BNPB 8 Mei

"Sampai hari ini dari 12 desa, yang bisa diakses lewat jalur darat baru Desa Kadundung. Kemudian hari ini, Desa Boneposi dan Rante Balla dibuka menggunakan alat berat," akunya.

Lewat bantuan helikopter milik TNI AU dan Polri, 2 ton solar didorong untuk alat berat yang membuka akses jalan.

"Pantauan udara aktivitas pembukaan jalan alat berat sudah bekerja. Membuka beberapa titik longsor yang berada di jalan untuk mempercepat proses akses jalan," bebernya.

Terpisah, Kepala Desa Ulusalu, Kecamatan Latimojong Kadarusman Samad (44) menceritakan kondisi warganya yang masih terisolir.

Kata Kadarusman, aktivitas warga terhambat akibat timbunan longsor yang memutus akses antar dusun.

"Sangat banyak yang masu dievakuasi. Karena memang di sana itu antar dusun saja sudah lumpuh total. Setengah mati kita mau lewat," ucapnya.

Dirinya menambahkan, warga lansia dan anak-anak masih trauma akibat bencana longsor yang merenggut delapan nyawa itu.

"Masih banyak yang sakit dan butuh evakuasi secepatnya ke kabupaten atau segera ke rumah sakit," jelasnya.

Suasana berubah ketika malam. Menurut Kadarusman, warga berbondong-bondong ke landasan pacu helikopter menanti untik dievakuasi.

Baca juga: 21 Korban Banjir-Longsor Luwu Sulsel Dirawat di RSUD Batara Guru, Didominasi Anak-anak dan Lansia

"Kalau malam gelap sekali, mana masyarakat sudah berbondong-bondong ke landasan pacu heli jadi semakin banyak di sana," bebernya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved