Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banjir Luwu

21 Korban Banjir-Longsor Luwu Sulsel Dirawat di RSUD Batara Guru, Didominasi Anak-anak dan Lansia

Pasien korban bencana, masuk dalam prioritas penanganan RSUD Batara Guru sebagai rumah sakit pemerintah.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/MUH SAUKI MAULANA
Korban banjir-longsor dirawat di RSUD Batara Guru, Kota Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Rabu (8/5/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Pasien korban banjir-longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan yang dirawat di RSUD Batara Guru, Kota Belopa terus bertambah.

Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Perawat dr Syahrul Saleh menerangkan saat ini ada 21 warga dirawat.

Data pasien masih fluktuatif dan jumlahnya terus bertambah setiap harinya.

"Ada 17 orang yang dirawat. Dan hari ini jumlah itu akan terus bertambah. Tercatat adalagi masuk 4 orang. Jumlah ini pasti akan terus bertambah karena terus dilakukan evakuasi. Yang jelas, kami sudah siap untuk menerima korban banjir dan longsor," akunya, Rabu (8/5/2024).

Pasien korban bencana, masuk dalam prioritas penanganan RSUD Batara Guru.

Baca juga: Intake Air Baku Pakebangan Jebol Pasca Banjir Bandang Luwu Sulsel, 4.800 Rumah Krisis Air Bersih

"Karena ini merupakan rumah sakit pemerintah. Jadi akan menjadi pelayanan prioritas. Dan sudah ditetapkan sebagai daerah bencana. Otomatis kami siap, bagaimana segera menangani korban," bebernya.

"Kami sudah melakukan koordinasi secara internal untuk sarana infrastruktur bagaimana kami bisa mem-back up korban bencana Luwu," tambahnya.

"Pihak rumah sakit sudah berkoordinasi termasuk direktur dan staf kami. Karena menurut arahan pimpinan daerah RS Batara Guru jadi rumpuan utama rujukan," tambahnya.

Menurut dr Syahrul, pasien yang dirawat kebanyakan anak-anak dan lansia.

Baca juga: Trauma, Ibu Hamil Korban Banjir Latimojong Luwu Dievakuasi Pakai Heli Polda Sulsel

Salah satu penyebab mereka terserang penyakit lantaran perubahan cuaca yang terjadi.

"Kalau anak-anak karena faktor cuaca mereka terkena demam. Sedangkan untuk lansia terkena penyakit sistemik. Termasuj ada  kelumpuhan," jelasnya.

Terakhir, kata dia, pihak rumah sakit berfokus mendahulukan pemeriksaan pasien ketimbang urusan biaya.

"Biaya kita sudah berkoordinasi dengan Pemda. Prinsipnya kami rumah sakit pemerintah. Masalah pembiayaan itu sudah kami tidak permasalahkan. Jadi kami sudah instruksikan layani dulu pasien, administrasinya dibelakang," tutupnya.(*)

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved