PNUP Makassar, Kemendikbudristek dan Konsorsium PTV Sultanbatara Bahas Future of Work
Hadir Direktur PNUP Ir Ilyas Mansur bersama para wakil direktur, Tenaga Ahli Utama Kedeputian Kantor Staf Presiden (KSP) Alan F Koropitan
Penulis: Rudi Salam | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) Makassar sukses menggelar diskusi terpumpun membahas Future of Works di Aula lantai 3 PNUP, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Selasa (7/5/2024).
Diskusi dilaksanakan bersama Kemendikbudristek, dan Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara (PTV Sultanbatara).
Diskusi ini dihadirkan dalam rangka mewujudkan pendidikan vokasi yang selaras dengan agenda Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), Direktorat Kemitraan dan Penyelerasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dit Mitras DUDI) Kemendikbudristek.
Hadir Direktur PNUP Ir Ilyas Mansur bersama para wakil direktur, Tenaga Ahli Utama Kedeputian Kantor Staf Presiden (KSP) Alan F Koropitan, dan para pimpinan mitra dunia usaha dan industri.
Direktur PNUP Ir Ilyas Mansur menjelaskan, diskusi Future of Works diadakan dalam rangka mewujudkan pendidikan vokasi yang selaras dengan dunia usaha dan industri.
Hasil dari diskusi ini nantinya bakal digunakan untuk kepentingan pengukuran kinerja kemitraan dan pengembangan kebijakan kemitraan antara pendidikan vokasi dengan DUDI.
“Dalam waktu dekat PNUP akan melakukan revisi kurikulum. Tentu kami selaku pimpinanan, para industri bisa berkontribusi dalam revisi kurikulum,” jelas Ilyas.
Ia menambahkan bahwa saat ini, PUPN Makassar membina 42 program studi (prodi), terdiri dari D3, S1, dan S2.
PNUP Makassar juga saat ini telah mempersiapkan untuk pembukaan program S3.
“Mudah-mudahan nanti PNUP Makassar ini menjadi politeknik yang ada S3-nya,” tambah Ilyas.
Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kedeputian Kantor Staf Presiden, Alan F Koropitan mengatakan, program ini bukan hanya gimik supaya ada kegiatan.
Sejak direktorat ini didirikan, kata dia, ditekankan keselarasan vokasi dan dunia usaha atau industri.
“Semakin ke sini semakin dibutuhkan. Kita mencari kebutuhan kerja itu bagaimana karena adanya perubahan,” katanya.
Alan menuturkan, program ini didesian agar program vokasi bisa menjadi pilihan dan menciptakan persepsi baik di publik.
“Univeritas yang basicnya akademik, itu sekarang mengarah vokasi. Karena mereka tahu betul jawaban ke depan lebih vokasi,” tutur Alan.
Jangan Abai! Ini Tanda Kampas Rem Motor Harus Segera Diganti |
![]() |
---|
BKN Perpanjang Pengisian DRH, 6.656 Honorer Pemkot Makassar Segera Jadi PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
Kandea Wilayah Rawan Konflik Makassar, Warga Siaga 24 Jam |
![]() |
---|
Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto Masuk Bursa Calon Kapolri, Akpol 94 'Penguasa' Ibu Kota |
![]() |
---|
Sambangi Makassar, Mendagri Tito 'Bakar' Semangat RT RW Gerakkan Siskamling |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.