Gerindra 'Girang' Kabinet Prabowo-Gibran Diisi 40 Menteri? Habiburokhman: Makin Banyak Makin Bagus
Meski belum secara resmi diumumkan namun nampaknya Partai Gerindra sebagai pengusung utama Prabowo-Gibran senang.
TRIBUN-TIMUR.COM - Bergulir isu jika Kabinet Pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka akan berisi 40 kementerian.
Ini artinya akan ada penambahan jumlah menteri yang sebelumnya di kabinet Jokowi saat ini berjumlah 34 orang akan ditambah lagi 6 orang di kabinet Prabowo mendatang.
Meski belum secara resmi diumumkan namun nampaknya Partai Gerindra sebagai pengusung utama Prabowo-Gibran senang.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, menanggapi isu tentang rencana Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk membentuk 40 kementerian dalam kabinet yang akan dipimpin olehnya.
Menurut Habiburokhman, pembentukan kabinet adalah hak prerogatif dari Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih.
"Secara substansi, baik konstitusi itu ada di Pak Prabowo, sebagai presiden elected. Apakah besar efektif, tidak efektif, dan lain sebagainya tentu pertimbangan beliau," kata Habiburokhman kepada awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).
Menurut Habiburokhman, tidak masalah jika kabinet Prabowo-Gibran nantinya membentuk banyak Kementerian.
Baca juga: Nasdem - PKB Dijatah 2 Menteri Padahal Lawan Prabowo, Demokrat Pasrah Putusan Presiden Terpilih
Hal ini disebabkan oleh skala besar Indonesia sebagai negara, serta memiliki tujuan dan cita-cita yang besar.
Dia menganggap bahwa dengan melibatkan banyak pihak, maka tujuan untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa dapat lebih mudah tercapai.
"Jadi kalau memang ingin melibatkan banyak orang, menurut saya juga tidak ada masalah. Justru semakin banyak semakin bagus kalau saya pribadi," kata dia.
Habiburokhman kemudian mengingatkan publik untuk tidak mengaitkan konsep "besar" itu dengan postur fisik seseorang.
Sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI, dia menyadari bahwa memiliki postur gemuk tidak selalu berarti seseorang sehat.
Dia menjelaskan bahwa postur gemuk dalam konteks jajaran kabinet tidak dapat disamakan dengan postur tubuh manusia.
Dalam urusan kenegaraan, menurutnya, melibatkan jumlah pihak yang lebih banyak dianggap lebih baik.
"Jadi kita tidak bicara kalau gemuk dalam konteks fisik seorang perorang itu kan tidak sehat, tapi dalam konteks negara jumlah yang banyak itu artinya besar, buat saya bagus, negara kita kan negara besar. Tantangan kita besar, target target kita besar," kata dia.
"Wajar kalau kita perlu mengumpulkan banyak orang, berkumpul dlm pemerintahan sehingga jadi besar," ucap Habiburokhman.
Nasdem - PKB Dijatah 2 Menteri ?
Tarik ulur posisi menteri di kabinet Prabowo-Gibran kian dinamis, terlebih Nasdem dan PKB menyatakan siap mendukung pemerintahan baru pemenang Pilpres 2024 ini.
Padahal pada Pilpres 2024, Nasdem dan PKS merupakan partai pengusung Anies-Muhaimin atau lawan dari Prabowo-Gibran.
Ketua Partai Nasdem Surya Paloh kabarnya sudah 2 kali bertemu dengan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.
Dalam pertemuan tersebut dikabarkan adanya pembahasan jatah menteri.
Begitupun dengan PKB juga sudah bertemu secara langsung dengan Prabowo setelah putusan sidang MK.
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang menyambut langsung Prabowo pada pertemuan tersebut.
Secara terang-terangan Cak imin menyatakan siap mendukung Pemerintahan Prabowo-Subianto.
Belakangan beredar kabar jika Prabowo bersedia menerima Nasdem dan PKB dalam koalisi.
Bahkan Prabowo disebut-sebut menyiapkan masing-masing jatah 2 menteri untuk PKB dan Nasdem.
Dengan disediakannya jatah menteri untuk PKB dan Nasdem tentunya akan mengurangi jatah dari Partai pengusung Prabowo-Subianto.
Sekedar diketahui partai pengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 yakni Gerindra, Golkar dan Demokrat serta partai pendukung (non parlemen) yakni PSI dan Gelora.
Lantas bagaimana sikap partai pengusung Prabowo-Gibran atas wacana pembagian jatah menteri kepada PKB dan Nasdem?
Partai Demokrat tak ingin berandai-andai perihal jumlah jatah kursi menteri yang akan didapat pada pemerintahan mendatang Prabowo Subiainto - Gibran Rakabumign Raka.
Partai Demokrat lebih memilih untuk menyerahkan sepenuhnya komposisi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran kepada Prabowo Subiainto dan Gibran Rakabumign Raka.
Hal itu diungkapkan Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, kepada Tribunnews.com, Minggu (5/5/2024).
"Terkait jumlah jatah menteri dan siapa-siapa saja yang menduduki setiap pos kementrian, ini menjadi hak prerogatif Pak Prabowo selaku presiden terpilih," kata Kamhar.
Kamhar mengatakan, Partai Demokrat meyakini Prabowo akan membentuk pemerintahan yang akan dibutuhkan untuk menjawab tantangan pada masa mendatang.
"Pak Prabowo adalah pemimpin transformatif yang telah teruji dan memiliki rekam jejak yang membanggakan, tahu apa yang dibutuhkan untuk pemerintahannya ke depan," ujarnya.
Lebih lanjut, Kamhar menyebut pertemuan para ketua umum partai politik yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju selaku partai politik pengusung pasangan Prabowo-Gibran pasca-penetapan hasil Pilpres oleh KPU menjadi sebuah keniscayaan politik.
Selanjutnya tentu yang menjadi pembahasan lebih lanjut selain struktur pemerintahan ke depan untuk optimalisasi implementasi visi, misi dan program aksi.
"Juga tentang siapa-siapa saja yang akan membantu Pak Prabowo dipemerintahan ke depan," pungkasnya.
Untuk diketahui, Komisi Pemilihan Umum RI (KPU) telah menetapkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
Penetapan itu dilakukan setelah Mahkamah Konstitusi RI (MK) membuat keputusan atas gugatan sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres.
Gugatan tersebut dilayangkan langsung oleh kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies-Muhaimin dan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.
Dalam putusannya, MK RI menolak gugatan tersebut dengan diwarnai dissenting opinion atau perbedaan pendapat oleh 3 dari 8 hakim konstitusi.
Dengan begitu, pasangan Prabowo-Gibran saat ini tinggal menunggu waktu untuk dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Nantinya, keduanya juga akan menyusun komposisi kabinet baik itu untuk posisi menteri maupun wakil menteri.
Calon Menteri Prabowo - Gibran Beredar
Beredar 35 nama calon anggota kabinet yang akan dipimpin Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Nama calon menteri beredar saat Prabowo-Gibran dikabarkan sedang menyusun kabinetnya.
Sebagian nama tersebut masih menjabat sebagai menteri atau kepala lembaga tinggi negara di Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin.
Berikut nama-namanya:
1. Yusril Ihza Mahendra, Menko Polhukam
2. Airlangga Hartarto Menko Perekonomian
3. Zulkifli Hasan, Menko PMK (Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)
4. Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurahman, Menko Marves
5. Ahmad Muzani, Mensesneg
6. Ronny F Sampie, Menkum HAM
7. Wishnu Warhdana, Menteri Keuangan
8. Nadiem Makarim, Mendikbud Ristek
9. Ponco Agus Praseja, Menteri Kesehatan
10.Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Dalam Negeri
11.Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama
12.Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan
13.Fadli Zon, Menteri Sekretaris Kabinet
14.Budisatrio Dwidandono, Menteri LHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)
15.Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi
16.Rosan Roeslani, Menteri Luar Negeri
17.Hadi Tjahjanto, Menteri Pertahanan
18.Dedi Mulyadi, Menteri Sosial
19.Ridwan Kamil, Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)
20.Erick Thohir, Meneg BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
21.Kartika Wirjoatmodjo, Menkop UKM (Usaha Kecil dan Menengah)
22. Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian
23.Hinca Panjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
24.TB Ace Hasan, Menteri Tenaga Kerja
25.Budi Arie Setiadi, Menkominfo
26.Grace Natalie, Menteri Perindustrian
27.Arief Prasetyo, Menteri Perdagangan
28.Budi Karya, Menteri Perhubungan
29.Dede Yusuf Macan, Menpan RB (Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi)
30.Raja Juli Antoni, Menteri ATR/BPN
31.Bima Arya, Menpora
32.Arif Yahhya, Menteri Desa PDTT (Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal)
33.Prof St Burhanuddin, Jaksa Agung
34.Jenderal Pol Listyo Sigit Kapolri
35.Jenderal TNI Agus Subianto, Panglima TNI
Belum diketahui siapa menyusun data ini.
Namun, Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, tak ada yang benar soal nama-nama menteri.
"Tidak ada satupun versi yang benar karena apa, karena penyusunan kabinet prosesnya belum dimulai," kata Dasco, pekan lalu.
Wakil Ketua DPR itu menyampaikan Presiden terpilih Pemilu 2024, Prabowo Subianto, masih rutin melakukan komunikasi dengan berbagai pihak.
Prabowo masih melihat portofolio sosok balal calon menteri yang ada. (*)
Kenapa Rocky Gerung Kritik Keras Presiden Prabowo Gara-gara Tunjuk M Qodari KSP? Singgung 3 Periode |
![]() |
---|
Sosok Dokter Lulusan Makassar Kena Reshuffle Kabinet Prabowo, Ipar Haji Isam |
![]() |
---|
Rekam Jejak Menko Polkam Djamari Chaniago, Dulu Sekretaris Dewan Kehormatan Perwira |
![]() |
---|
Ingat Pengawal Pribadi Presiden Prabowo Kapten Dali? Kini Pimpin Pasukan Elite Kopassus |
![]() |
---|
Puteri Komarudin Gagal Gantikan Dito, Prabowo Kurangi Jatah Menteri Golkar Kabinet Merah Putih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.