Pilgub DKI Jakarta
Bagaimana Jadinya Jika Anies dan Ahok Diduetkan di Pilkada DKI Jakarta 2024?
Anies Baswedandan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masuk dalam bursa Pilkada DKI Jakarta 2024atau Pilgub DKI Jakarta 2024. Bagaimana jika diduetkan?
TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah nama masuk dalam bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024atau Pilgub DKI Jakarta 2024.
Dua diantaranya mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedandan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Anies saat ini tengah diwacanakan untuk kembali maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Partai Nasdem bahkan telah menjadikan Anies sebagai prioritas utama yang akan diusung.
Sementara itu, nama Ahok masuk dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bersama sejumlah tokoh seperti Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.
Lantas bagaimana jika Anies dan Ahok diduetkan di Pilkada DKI Jakarta 2024?
Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga berbicara menilai Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berpeluang besar menang apabila diduetkan di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Jamiluddin beralasan, dua mantan gubernur DKI Jakarta itu sama-sama memiliki elektabilitas yang tinggi sehingga berpeluang besar memenangkan kontestasi Pilkada Jakarta jika berduet.
"Baik Anies maupun Ahok hingga saat ini masih memiliki elektabilitas tinggi. Karena itu, dua sosok ini berpeluang menang pada Pilgub Jakarta pada November 2024 relatif besar," kata Jamiluddin dalam keterangannya kepada Kompas.com, Jumat (3/5/2024).
Jamiluddin menilai, ada sejumlah hal positif apabila Anies-Ahok disatukan dalam Pilkada Jakarta 2024.
Pertama, duet Anies-Ahok dapat mencegah polarisasi tajam seperti yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu ketika keduanya berebut kursi gubernur.
"Kalau hal itu (duet Anies-Ahok) terwujud, Pilgub Jakarta 2024 akan relatif damai. Pesan-pesan politik yang kontradiksi dan memuat permusuhan dapat diminimalkan," jelas Jamiluddin.
Jamiluddin mengatakan, perpecahan di tengah masyarakat itu perlu dihindari karena Jakarta akan dijadikan sebagai kota jasa yang akan mudah berkembang dan maju bila warganya damai dan bersatu tanpa ada gejolak yang dapat merusak reputasi Jakarta.
Hal positif lainnya, menurut Jamiluddin, Pilkada Jakarta 2024 berpeluang cukup satu putaran apabila Anies diduetkan dengan Ahok.
"Sebab, bersatunya Anies-Ahok menjadi kekuatan yang akan sulit ditandingan pasangan lain. Anies-Ahok akan mudah menang, meskipun Ridwan Kamil maju di Pilgub Jakarta," kata dia.
Ia mengatakan, negara dapat menghemat anggaran jika Pilkada Jakarta 2024 hanya berlangsung satu putaran.
PDIP Gercep Jaring Sosok Potensial Jadi Cagub DKI Jakarta
Diberitakan sebelumnya, PDIP DKI Jakarta gerak cepat menjaring sosok potensial untuk menjadi calon gubernur (cagub) pada Pilgub DKI Jakarta 2024.
"Iya ini kita masih dalam proses penjaringan (untuk nama cagub DKI,)," ujar Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP DKI Jakarta, Pantas Nainggolan di kawasan Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/4/2024).
Pantas mengemukakan, ada beberapa nama-nama yang dianggap potensial untuk nantinya bertarung dalam kontestasi politik daerah di DKI.
Beberapa nama itu antara lain, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Menteri Tri Rismaharini, Abdullah Azwar Anas, Prasetyo Edi Marsudi, jenderal bintang 4 Andika Perkasa, dan Menteri Basuki Hadimuljono.
"Iya Pak Basuki (Hadimuljono) juga (masuk bursa calon). Kemudian termasuk Andika Perkasa. Ya (Basuki Tjahja Purnama) kader kita juga gitu," ucap Pantas.
Namun, untuk penetapan nama yang nantinya akan diusung maju dalam Pilkada DKI 2024, akan diputuskan berdasarkan beberapa hal.
"Tapi kan dalam mengambil keputusan pasti kita mempertimbangkan banyak hal," kata Pantas.
Pantas menambahkan, PDI-P juga akan menjaring beberapa nama untuk menjadi (cagub) DKI dari eksternal partai.
Hanya saja, PDI-P DKI akan mengutamakan kader internal yang potensial yang nanti untuk diusung dalam Pilkada 2024.
"Ya untuk utama sudah pasti kader menjadi prioritas. Tapi sekali lagi, kan itu yang perlu dilihat, elektabilitas itu juga menjadi sangat penting. Tetapi ada nilai-nilai dasar yang perlu diketahui," ucap Pantas.
Adu Kekuatan Anies dan Ahok
Capres nomor urut 01, Anies Baswedan dianggap masih dapat maju di Pilgub DKI Jakarta jika dirinya kalah di Pilpres 2024.
Pernyataan itu disampaikan Pengamat Politik Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting.
Ginting menilai Anies cukup berhasil saat memimpin DKI Jakarta pada 2017-2022 lalu.
"Selain itu, indikatornya terlihat di mana pemenang pileg di Jakarta (versi real count sementara) adalah PKS yang merupakan partai pengusung Anies," kata Ginting, Senin (27/2/2024).
Ginting mengatakan, jika Anies akan mau kembali turun gelanggang di Jakarta, maka ia kemungkinan besar akan dicalonkan dari tiga parpol Koalisi Perubahan seperti pada Pilpres 2024.
- Ahok
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merupakan pria kelahiran Manggar, Belitung Timur 29 Juni 1966.
Pria berdarah Tionghoa ini sebelumnya pernah menjabat sebagai Bupati Belitung Timur, dan juga menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Dia pernah menjadi wakil gubernur DKI Jakarta, saat Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Ahok dan Jokowi juga dikenal sebagai sahabat karib karena keduanya kemudian sama-sama bernaung di partai yang sama, yaitu PDIP.
Sebelum bergabung ke PDIP, Ahok adalah politisi Gerindra dan pernah pula menjadi kader Parta Golkar.
Ahok terjun ke dalam dunia politik semenjak tahun 2004. Kala itu ia menjadi sosok pemimpin DPC PIB (Partai Perhimpunan Indonesia).
Memang pada saat itu tujuan bergabung untuk bisa melanjutkan ke jenjang DPRD masa jabatan 2004-2009. Alhasil keinginannya tersebut tercapai.
Namun pada tahun 2005 ia mundur dari DPRD dan memilih untuk berkarir menjadi seorang pejabat Bupati Provinsi Bangka Belitung Timur masa jabatan 2005-2010.
Lalu beliau kembali berkiprah menduduki kursi DPR RI komisi II dengan masa menjabat 2009-2014.
Kemudian ia tidak berhenti sampai situ, melainkan melanjutkan lagi karir berpolitiknya dengan menjadi wakil gubernur DKI Jakarta periode 2012 sampai 2017.
Akan tetapi ketika Jokowi selaku gubernur menjadi Presiden, beliau naik jabatan pada tahun 2014.
Pada Pilkada DKI Jakarta Ahok mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Djarot Syaiful Hidayat.
Namun karena perolehan suara yang tidak mencapai 50 persen maka diadakan Pilkada DKI putaran kedua pada maret 2017 antara Ahok – Djarot dan Anies – Sandi.
Selain itu, Ahok sempat ditunjuk menjadi Komisaris Utama PT Pertamina pada tahun 2019.
Namun, Ahok menyatakan mundur dari jabatannya pada Jumat (2/2/2024). (Kompas.com/ Tribunnews.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024
Pilkada Jakarta Dua Putaran, Arief Rosyid Hasan : Masih Banyak Orang Muda Ragu Memilih |
![]() |
---|
Bersih-bersih Penghianat, Dalih PDIP Pecat Effendi Simbolon Usai Ridwan Kamil Kalah Pilgub DKI |
![]() |
---|
Viral Hasil Exit Poll Pilkada Jakarta 2024 Pramono dan Rano Unggul, Bagaimana Faktanya? |
![]() |
---|
Elektabilitas Cagub DKI: Ridwan - Pramono Saling Salip, Eks Jenderal Bintang 3 Tertinggal |
![]() |
---|
KIM Plus Bukan Jaminan, Elektabiltas RK-Suswono Dikalahkan Pramono-Rano Usungan PDIP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.