Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kabinet Prabowo

Alasan Luhut Pandjaitan Minta Prabowo Tak Rekrut Orang Toxic di Pemerintahan, Yakin Ada Rencana Lain

Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi mengungkapkan sosok orang toxic yang dimaksud Luhut.

|
Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang melarang Prabowo rekrut orang toxic jadi pembahasan. 

Namun demikian, Budi Arie menekankan bahwa penyusunan kabinet pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih hasil Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Ia mengatakan, Jokowi juga sudah menyatakan tak ingin ikut campur dalam penyusunan kabinet jika tak dimintai saran oleh Prabowo.

"Pak Jokowi sudah bilang tidak mau ikut campur kecuali beliau dimintai saran. Publik atau siapapun boleh mengajukan saran. Walau keputusan tetap menjadi hak nya Pak Prabowo," ujar Budi.

PAN Setuju saran Luhut

Sama halnya dengan Partai Amanat Nasional (PAN), merasa setuju dengan saran Luhut tersebut.

Melalui Ketua DPP PAN. Saleh Partaonan Daulay, memahami pesan Luhut itu sebagai bukti dukungan terhadap Prabowo.

Menurutnya, Luhut berharap Prabowo bisa lancar memimpin pemerintahan Indonesia ke depan usai resmi dilantik menjadi presiden.

"Karena apa yang disampaikan Pak Luhut ini sebetulnya adalah nasihat umum saja diberikan kepada siapapun calon pemimpin, sebab apa yang disampaikan itu saya kira sangat mudah untuk dipahami," kata Saleh kepada wartawan, Jumat (3/5/2024).

Menurutnya, orang-orang dengan berbagai latar belakang itu tidak semua memiliki track record bagus di masa lalunya.

Oleh sebab itu, Saleh mendukung Prabowo untuk tidak membawa orang-orang toxic ke pemerintahan mendatang agar tidak mengganggu jalannya pemerintahan.

"Jadi mungkin itu yang diingatkan oleh Pak Luhut kepada Pak Prabowo.

Sehingga orang-orang yang bermasalah seperti itu, atau dia menyebutnya orang toxic tidak menjadi beban di dalam pemerintahan ke depan," ucap Saleh.

"Kalau misalnya ada orang seperti itu justru yang paling runyam itu bukan melaksanakan program yang diprioritaskan oleh Pak Prabowo,

malah justru orang ini mencoba bagaimana menyelesaikan persoalan dirinya ataupun bagaimana mengobati toxicnya tersebut.

Nah itu tentu akan mengganggu jalannya pemerintahan ke depan," jelasnya kemudian.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved