Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Jakarta

Bukan Takut Bersaing, Inilah Penyebab Risma Tak Berani Maju di Pilkada Jakarta Meski Diusung PDIP

Risma masuk dalam nama yang potensial dimajukan menjadi bakal calon Gubernur Jakarta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Editor: Sakinah Sudin
KOMPAS.com/JOY ANDRE T
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat berkunjung ke Departemen Sosial di Jalan Hm Djoyomartono, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (6/10/2022). Dalam kunjungannya menjelang Hari Kesehatan Jiwa Dunia 2022, Risma mengampanyekan Indonesia Bebas Pasung. 

TRIBUN-TIMUR.COM -  Pilkada Serentak 2024 akan berlangsung Rabu, 27 November 2024 di seluruh Indonesia, termasuk Jakarta.

Sejumlah nama mulai meramaikan bursa Pilkada DKI Jakarta.

Salah satu nama yang banyak dibicarakan yakni Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma.

Risma masuk dalam nama yang potensial dimajukan menjadi bakal calon Gubernur Jakarta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Menanggapi hal tersebut, Risma mengatakan dirinya tidak mau maju menjadi calon gubernur Jakarta lantaran tidak memiliki modal uang maupun keberanian.

Selain itu, Risma tidak berani maju dalam Pilkada Jakarta karena tanggung jawab yang besar sebagai kepala daerah.

"Yang pertama aku enggak punya uang, satu. Yang kedua itu tadi. Apa namanya? Aku enggak berani. Enggak berani aku ngomong," ujar Risma di kantor Kemensos, Jakarta, Jumat (26/4/2024).

"Bahkan, ngomong pengin kalau enggak berani, untuk menjadi pengin, itu aja enggak berani. Karena, ya itu tadi, risikonya berat. Berat sekali. Berat sekali. Teman-teman mungkin enggak percaya. Aku ngomong kok aneh ya?" jelasnya.

Risma mengatakan dulu dirinya juga sempat enggan saat dicalonkan menjadi Wali Kota Surabaya.

Menurut Risma, menjadi pemimpin di sebuah daerah bukanlah pekerjaan mudah karena memiliki tanggung jawab yang berat.

"Enggak ada. Saya harus ngulang berapa kali ya? Coba lihat. Saat saya awal jadi wali kota, jadi orang nomor satu di suatu daerah itu tidak mudah," kata Risma.

"Begitu disumpah, itu tanggung jawabnya bukan hanya di dunia. Kenapa? Saya tidak mau, kenapa? Ya saya tetap manusia punya kekurangan ya," lanjutnya.

Risma mengaku takut memiliki kekurangan saat menjadi seorang kepala daerah.

"Saya tidak mau, ternyata saya punya kekurangan, saya tidak bisa menyelesaikan masalah mereka," kata Risma.

"Itu yang saya takut. Karena itu saya tidak berani ngomong ya atau tidak," pungkas Risma.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved