Pilgub Jatim
PKB Tak Boleh Egois Jika Ingin Menang di Pilgub Jatim, Anak Buah Jokowi Jadi Kunci Kalahkan Khofifah
PKB harus legowo mengusung kader PDIP di Pilgub Jawa Timur meskipun partai Muhaimin Iskandar pemenang Pemilu.
TRIBUN-TIMUR.COM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berpeluang membentuk koalisi gemuk jika ingin melawan Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jawa Timur.
Koalisi gemuk yaitu gabungan PDIP, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
PKB harus legowo mengusung kader PDIP di Pilgub Jawa Timur meskipun partai Muhaimin Iskandar pemenang Pemilu.
Anak buah Jokowi, Tri Rismaharini satu-satunya figur dianggap bisa melawan Khofifah Indar Parawansa di Jawa Timur.
Jika PDIP, PKB, dan PKS bersatu maka total 53 kursi.
Baca juga: Ogah Jadi Menteri Prabowo, Ternyata Ini Alasan Khofifah Ingin Duet Emil Dardak di Pilgub Jatim
Koalisi ini lebih besar dibanding koalisi Khofifah Indar Parawansa terdiri dari Gerindra, Demokrat, Golkar, dan PAN.
Empat partai ini hanya mengontrol 52 kursi di DPRD Jawa Timur.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Budi Sulistyono mengungkapkan, ada dua opsi dipikirkan PDIP di Pilgub Jatim.
Pada opsi pertama, PDIP tak merasa khawatir jika harus memunculkan kader sebagai calon penantang Khofifah Indar Parawansa.
Sebab PDIP Jatim mengklaim punya stok kader internal yang potensial.
Salah satu nama yang ditimang adalah Tri Rismaharini atau Risma.
"Sampai sekarang kader yang peluang dimunculkan adalah Bu Risma sambil kita jajaki terus ke struktural kita dulu," kata Kanang saat dihubungi, Senin (29/4/2024).
Risma merupakan politisi PDIP yang saat ini menjabat sebagai Menteri Sosial sejak tahun 2020.
Sebelumnya, Risma adalah Wali Kota perempuan pertama di Surabaya yang memimpin kota pahlawan hingga dua periode.
Yakni mulai tahun 2010-2015 kemudian berlanjut pada 2015-2020.
Alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) itu juga merupakan salah satu pengurus di tingkat DPP PDI Perjuangan dan dikenal dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Dalam penjaringan yang dilakukan PDIP Jatim, nama Risma dianggap punya peluang.
Menurut Kanang, peluang Risma cukup besar.
Baca juga: Dua Rising Star Batal Maju di Pilgub DKI! Ridwan Kamil ke Jawa Barat, Risma Lawan Khofifah di Jatim?
Meski demikian, Kanang mengakui jika belum berkomunikasi secara langsung kepada Risma maupun DPP PDIP mengenai kemungkinan didorong di Pilgub Jatim 2024.
PDIP Jatim menegaskan juga akan mengukur tingkat elektabilitas Risma.
Dari sejumlah hasil survei terkait Pilgub beberapa waktu lalu, nama Risma kerap masuk di bursa calon gubernur.
"Nanti kan tergantung DPP. Kami masih menggodok dibawah belum terlalu komunikasi aktif dengan Bu Risma dan DPP. Tapi, nama Bu Risma memang terjaring sebagai salah satu nama yang potensial dicalonkan," kata Kanang.
Selain menimang kader internal sebagai calon gubernur, PDIP Jatim juga memiliki opsi lain.
Yakni juga akan realistis seandainya harus merapat ke kubu Khofifah dan mendapat porsi calon wakil gubernur.
Apalagi, PDIP sebelumnya secara terbuka mengaku tengah menjajaki peluang kerjasama dengan Khofifah yang merupakan petahana.
Menurut Kanang, seandainya bergabung ke Khofifah, PDIP Jatim memiliki sejumlah nama kader yang layak didorong sebagai kandidat calon wakil gubernur.
Misalnya, nama politisi muda PDIP yang saat ini duduk sebagai kepala daerah.
Seperti nama Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin atau Mas Ipin.
Lalu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito.
Sebetulnya juga ada nama Eri Cahyadi yang merupakan Wali Kota Surabaya.
Namun, belakangan Eri lebih didorong untuk kembali maju pada Pilwali Surabaya 2024.
PKS Ingin Koalisi PKB
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendapat kekuatan baru jika ingin melawan Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jawa Timur.
Kekuatan baru PKB setelah mendapatkan dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
PKB merupakan partai pemenang di Jawa Timur.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Sekjen PKS Habib Aboe juga telah menemui Muhaimin Iskandar.
Pertemuan elit PKS dan PKB berlangsung di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2024) malam.
Dalam pertemuan itu, PKB dan PKS siap bekerja sama menghadapi Pilkada Serentak yang akan digelar November 2024.
"Yang cepat sudah putus adalah kolaborasi Pilkada ya, saya tawarkan PKB kalau ingin ambil jadi gubernur kita tawarkan," kata Habib Aboe, usai pertemuan tersebut.
Habib Aboe mengungkapkan, PKS juga siap membantu PKB memenangkan Pilkada yang merupakan bagian dari basis suara partai pimpinan Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Misalnya, di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Kita siap dan kita akan bekerjasama di banyak daerah khusus di Jawa Timur, Jawa Tengah markas-markasnya PKB kita siap membantu ya, dan selanjutnya kita akan coba ke depan membangun kerja sama di parlemen," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menambahkan, pertemuan pada malam ini untuk menyamakan presepsi berbagai pengalaman bersama-sama dalam Koalisi Perubahan.
Cak Imin berharap kedepannya PKB dan PKS bisa meneruskan kerja sama, baik pada tingkat legislatif maupun eksekutif.
"Kalau tidak di eksekutif pusat, ya eksekutif daerah. Sebelum eksekutif, ada koalisi di tingkat Pilkada. Insyaallah kita nanti kita cari jalan agar kita bisa berkoalisi," pungkas Cak Imin.
Perolehan Suara Jawa Timur
1. PKB 4.517.228 suara (27 kursi)
2. PDI-P 3.735.865 suara (21 kursi)
3. Partai Gerindra 3.589.052 suara (21 kursi)
4. Partai Golkar 2.314.685 suara (15 kursi)
5. Partai Demokrat 1.872.353 suara (11 kursi)
6. Partai Nasdem 1.820.211 suara (10 kursi)
7. PAN 1.319.563 suara (5 kursi)
8. PKS 1.307.657 suara (5 kursi)
9. PPP 978.008 suara (4 kursi)
10. PSI 551.051 suara. (1 kursi)
Berikut jadwal tahapan Pilkada 2024:
27 Februari-16 November 2024: Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan;
24 April-31 Mei 2024: Penyerahan daftar penduduk potensial pemilih;
5 Mei-19 Agustus 2024: Pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan;
31 Mei-23 September 2024: Pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;
24-26 Agustus 2024: Pengumuman pendaftaran pasangan calon;
27-29 Agustus 2024: Pendaftaran pasangan calon;
27 Agustus-21 September 2024: Penelitian persyaratan calon;
22 September 2024: Penetapan pasangan calon;
25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye;
27 November 2024: pelaksanaan Pemungutan suara;
27 November-16 Desember 2024: Penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul PDIP Siapkan Calon Penantang Potensial Khofifah Indar Parawansa, Tingkat Elektabilitas akan Diukur
Survei Terbaru Pilgub Jatim: Meski Bersatu, Risma dan Luluk Tak Mampu Kejar Khofifah Indar Parawansa |
![]() |
---|
Survey Terbaru Pilgub Jatim: Luluk Nur Hamidah 'Kehabisan Bensin' Kejar Khofifah, Risma Belum Aman |
![]() |
---|
Hasil Survey Terbaru Pilgub Jatim: Risma Ngos-ngosan Kejar Khofifah, Luluk Tertinggal Jauh |
![]() |
---|
Hasil Survei Terbaru Pilgub Jatim: Kekuatan Khofifah Tak Sebanding Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah |
![]() |
---|
Survei Terbaru Pilgub Jatim: Risma Diuntungkan Duel Kader Nahdlatul Ulama Khofifah vs Luluk Hamidah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.