Pemuda Muhamadiyah
Hasil Muswil PM Sulsel Disorot, Kader Bulukumba Bongkar Pimpinan Terpilih Ternyata Pengurus Parpol
Basri Lampe, yang juga merupakan calon formatur, menekankan pentingnya hak untuk dipilih bagi mereka yang ditetapkan sebagai calon formatur.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wakil Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Bulukumba, Basri Lampe persoalkan proses Musyawarah Wilayah (Muswil) Pemuda Muhammadiyah (PM) Sulsel.
Basri Lampe mengkritik karena Steering Committee langsung menetapkan formatur tanpa melakukan pemilihan.
Dia menilai langkah tersebut tidak sesuai dengan prosedur dan melanggar konstitusi organisasi.
Basri Lampe, yang juga merupakan calon formatur, menekankan pentingnya hak untuk dipilih bagi mereka yang ditetapkan sebagai calon formatur.
Hal ini sebagai bentuk penghormatan terhadap para peserta Muswil PM Muhammadiyah Sulsel.
Menurutnya, mereka seharusnya memiliki hak untuk dipilih, baik dengan banyak memilihnya atau tidak sama sekali.
"Saya tahu ada musyawarah mufakat, namun bagaimana hak selaku calon formatur yang ditetapkan oleh PW Muhammadiyah Sulsel," kata dia, Minggu (28/4/2024).
"Tentu selaku calon formatur yang ditetapkan, maka punya hak untuk dipilih apakah itu banyak memilihnya atau tidak ada," tambah Basri Lampe.
Lebih lanjut, Basri Lampe menekankan pentingnya menghormati dan menghargai pilihan para peserta muswil.
Meskipun dia sendiri tidak memiliki harapan besar untuk terpilih.
Di samping itu, Pemuda Muhammadiyah harus memberikan contoh yang baik dan tidak mempolitisasi proses.
Utamanya karena organisasi tersebut bukanlah organisasi politik.
"Untuk itu, kami berharap kepada PW Muhammadiyah Sulsel, agar mengambil sikap yang tegas atas hasil Musywil Pemuda Muhammadiyah ini," ujarnya.
Kalaupun PW Muhammadiyah Sulsel mengakui hasil yang di luar harapan ini, maka tidak layak dikatakan formatur terpilih, tapi formatur terdaftar.
"Secara tegas saya sampaikan bahwa 11 daftar Formatur itu lahir prematur, dalam lahir tidak sesuai yang kami harapkan," tegas Basri.
Bahkan jika di luar harapan mereka, 11 formatur yang ditetapkan semestinya hanya sebagai formatur terdaftar, bukan formatur terpilih.
Dia juga menyoroti bahwa forum Rapimwil tidak memiliki kewenangan untuk mengabaikan sejumlah formatur dan hanya menetapkan 11 formatur.
Mengingat kewajiban forum tersebut adalah menetapkan sejumlah formatur yang direkomendasikan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel.
Dalam konteks ini, Steering Committee (SC) mengungkapkan bahwa Muswil kali ini mencatat sejarah baru.
Di mana pemilihan formatur dilakukan melalui pembacaan daftar nama dengan dalih musyawarah mufakat.
Padahal proses musyawarah yang sesungguhnya tidak terjadi.
Selain itu, mantan Ketua PM Sulsel, Elly Oschar menyatakan bahwa penetapan tersebut dilakukan secara musyawarah mufakat atau tanpa pemilihan setelah 11 formatur terpilih memilih pimpinan umum.
Ketiga nama yang ditetapkan sebagai pimpinan umum adalah politisi terkemuka: Heriwawan, Ahmad, dan A Ardiatma.
Heriwawan saat ini menjabat sebagai Ketua Partai Demokrat Sinjai dan anggota DPRD Sulsel terpilih 2024-2029.
Ahmad merupakan politisi PAN dan Tenaga Ahli anggota DPR RI Ashabul Kahfi.
Sementara Ardiatma menjabat sebagai Ketua Partai Demokrat Barru.
Diketahui, Musyawarah Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sulsel, berlangsung pada 26-27 April 2024.
Muswil dilakukan secara mufakat dan menetapkan 11 Formatur. Para formatur tersebut adalah Heriwawan, Ahmad, Ardiatma, Ilham Riyadi.
Lalu, Irfan, Sarifuddin, Arifuddin Abbas, Muh Nasir, Yusran, Muhammad Iqbal, dan Abdurrahman.
Kesebelas formatur tersebut menyepakati Heriwawan sebagai Ketua, Ahmad sebagai Sekretaris, dan Ardiatma sebagai Bendahara PM Sulsel.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Prof KH Mustari Bosra menyampaikan apresiasinya atas permusyawaratan yang telah berlangsung dengan penuh keteladanan.
Sementara itu, Heriwawan menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dari seluruh Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah se-Sulsel.
"Ini sejarah baru telah kita buat dalam perhelatan Musyawarah Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sulsel," katanya.
"Dengan mengedepankan mufakat, bagaimana proses ini menjadi ikhtiar kita untuk mengharmonisasikan dan kolaborasi gerakan demi kemajuan organisasi kita,” tambahnya.
Acara pembukaan Muswil tersebut juga dihadiri oleh Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Jayadi.
Ketua Komisi VIII DPR RI Dr. Ashabul Kahfi, dan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Dr Muhammad Syaiful Saleh.(*)
Swiss-Belhotel Makassar Gelar Aksi Bersih-bersih di Klenteng Vihara Ibu Agung Bahari |
![]() |
---|
Profil AKBP Didid Imawan Kapolres Selayar, Markasnya Didatangi Puluhan Prajurit TNI |
![]() |
---|
Lawan Prof JJ di 'Pilrek Jilid 2', Alasan Utama Prof Budu Terkuak ke Publik |
![]() |
---|
Kehidupan Silvia Istri Immanuel Ebenezer Curi Perhatian, Dulu Istri Driver Ojol |
![]() |
---|
LPM Profesi UNM HUT ke-49 Tahun, Tempat Belajar dan Kontribusi untuk Masa Depan Bangsa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.