Pilkada Sumba Barat Daya
3 Sosok Calon Bupati Sumba Barat Daya NTT 2024, Pertarungan Guru Sekolah, Pengacara dan Anggota DPR
Meski datang berpasangan, DPC PDIP Sumba Barat Daya tetap memberlakukan pendaftaran perorangan sesuai keputusan partai.
SD Kadekap, dan SD Iceya Ndaha.
SMK Pancasila, SMK Iceya Ndaha, SMK Bukit Indah, SMK Kadekap, SMK Ndaha Kehe, SMK Rada Benak, meski yang lain masih dalam tahap pembangunan dan belum sebagus SMK Pancasila dan SMK Iceya Ndaha.
“Meski tidak seberapa, dari lembaga pendidikan yang ada ini teman-teman sepenanggungan bisa tertolong penghasilannya meski tidak memuaskan,” kata dia.
Setelah sekian tahun membina biduk rumah tangga dengan Margaritha Kaka Daha, sang pujaan yang mati-matian dicintainya, Aleks sudah dikaruniai dua putra dan dua putri.
Profil Yohanes
Yohanes Bulu Dappa adalah pria kelahiran Kampung Mawo,Desa Wee Paboba, Wewewa Utara,16 Juni 1962.
Dia alumni SD Katolik Palla Wewewa Utara, SMP Katolik Palla, SMA Andaluri.
Namun demikian, dirinya menuntaskan pendidikan Sekolah Menengah Atas(SMA) di SMA Swasta Manda Elu Weetebula.
Putra asli Wewewa itu, telah menamatkan Sarjana Hukum di fakultas hukum Universitas Mahasaraswati Mataram.
Serta Magister Hukum di Universitas Mataram.
Memulai karirnya di hukum sebagai ketua Persatuan Advokat Indonesia yang dilantik di propinsi Nusa Tenggara Barat-Mataram.
Selain itu, dirinya pernah menjadi Dosen fakultas hukum pembantu dekan II Universitas mahasaraswati mataram.
Skill yang dimilikinya Yohanes Bulu Dappa adalah Hukum Perdata, pidana, Hukum Tata Usaha Negara, Perizinan industri, hukum Ketenagakerjaan, korupsi.
Menurut Yohanes bahwa konsentrasi hukum yang dirinya tekuni sudah sangat lama.
Pria yang sudah berusia 59 tahun itu, menyebut dirinya cukup lama mengabdi di NTB dalam menangani berbagai jenis kasus.
Ketika dirinya melihat, mengamati, membaca situasi dan kondisi hukum di Pulau Sumba.
Khususnya Kabupaten Sumba Barat Daya, dirinya merasa terpanggil untuk harus kembali membangun tanah kelahirannya dari sisi hukum.
Sehingga, pada tahun 2012 yang silam, tepatnya bulan maret, dirinya bersama keluarga memutuskan untuk kembali ke bumi marapu.
Pada saat berada di kampung halamannya, Yohanes dipercayakan sebagai Ketua POS Bantuan Hukum Pengadilan Negeri Waikabubak sejak tahun 2013.
Dengan wilayah tugasnya di tiga kabupaten.
Diantaranya, Kabupaten Sumba Barat Daya, Sumba Barat dan Sumba Tengah.
Sedangkan kasus yang sudah ditanganinya kurang lebih ribuan kasus.
Menurut Yohanes Bulu Dappa,kasus yang paling banyak ditemukan ditangani adalah kasus kriminal.
Sehingga kehadiran dirinya sangat diharapkan untuk terus mengeluarkan semua kemampuan dalam melakukan dampingan-dampingan hukum guna menghindari pertumpahan darah.
Bantuan hukum yang dilakukannya sangat manusiawi. Pasalnya, dirinya sangat peduli memberikan perlindungan hukum terhadap masyarakat kecil.
Bahkan, dirinya melakukan pendampingan hukum tersebut tanpa pamrih.
Selama proses hukum yang ditekuninya berjalan, dirinya selalu memberikan edukasi hukum kepada masyarakat yang didampingi agar tidak segan-segan meminta bantuan hukum pada dirinya ketika mengalami persoalan yang melanggar UU.
Menurut Putra Wewewa Utara itu, perlindungan hukum di Negara ini berlaku kepada siapa saja.
Selain itu, dirinya juga berinisiatif untuk terus mensosialisasikan pentingnya hukum dalam kehidupan bersosial.
Jadi, Yohanes adalah pria yang tepat untuk menyadarkan masyarakat Sumba dengan ilmu yang dibidanginya.
Dengan demikian, masyarakat Sumba pada umumnya, khususnya masyarakat SBD dapat mentaati amanah UUD 1945 dalam memyelesaikan segala sesuatu permasalahan,”jelas Yohanes Bulu Dappa.
Profil Dominggus Dama
Profil biodata dan karier bakal calon Bupati Sumba Barat Daya (SBD) Dominggus Dama.
Saat ini Dama begitu disapa akrab merupakan anggota DPRD Provinsi NTT dapil Sumba.
Ia menjabat anggota DPRD Provinsi NTT setelah terpilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) periode 2019-2024.
D'Dama mewakili Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Saat ini, ia bertugas di Komisi IV Bidang Pembangunan. Sosok D'Dama yang dikenal begitu santun dan ramah serta dekat dengan semua kalangan, saat ini manjadi buah bibir masyarakat Kabupaten SBD.
D'Dama hangat diperbincangkan oleh masyarakat Kabupaten SBD lantaran ia dengan lantang menyatakan diri maju dalam kancah politik SBD 2024 nanti.
D'Dama layak dan patut diperhitungkan apabila maju calon Bupati SBD pasca kepemimpinan dr Kornelius Kodi Mete.
D'Dama lahir di Lombu, Kecamatan Wewewa Tengah (Weteng), Kabupaten SBD, Provinsi NTT, pada tanggal 27 November 1966.
Ia menjabat anggota DPRD Provinsi NTT 1 periode mewakili dapil III.
Ia mengenyam pendidikan formal pertama di SDM Mata Lombu dan melanjutkan di SMPN 2 Waikabubak.
Sesudah tamat, D'Dama menempuh pendidikan SMA Kristen Mandaelu.
Ia kemudian menyelesaikan D-3 Teknik Sipil di Akademi Teknik Kupang (ATK) dan tamat S-1 Sarjana Sains Terapan di Universitas Diponegoro (Undip).
Tak hanya sampai disitu, ternyata sosok D'Dama merupakan seseorang yang kurang puas akan dunia pendidikan, sehingga ia kemudian akhirnya meraih gelar Magister Teknik di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Diketahui, ia pernah menjadi penjabat fungsional di Departemen Pekerjaan Umum pada Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Provinsi NTT.
Selain itu, D'Dama juga saat ini sebagai Pembina Yayasan de'Dama serta Ketua Kelompok Arisan Ole Milla asal Sumba di Kota Kupang, Provinsi NTT.
Yayasan de'Dama merupakan salah satu yayasan di Kabupaten SBD yang bergerak di bidang pelayanan dan jasa berupa Jasa Ambulance, Jasa Tenda Jadi dan Jasa Kursi Plastik seraca gratis.
Walaupun pelayanan yayasan ini masih tergolong kecil, namun masyarakat Kabupaten SBD telah merasakan manfaatnya terkhususnya masyarakat kelas menengah ke bawah.
Yayasan ini ada dan melayani atas dasar niat baik dari hati yang tulus D'Dama demi membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.