Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Longsor Toraja

2 Kali Longsor Terjang Toraja Utara, Pencarian Korban Dilanjutkan Hari Ini

Kepala Kantor Basarnas Makassar Maxianus Bekabel mengatakan pihaknya telah meminta bantuan kepada pemerintah daerah setempat untuk menyiapkan buldozer

|
IST
Kondisi lokasi longsor di Dusun Tembamba, Kelurahan Tallang Sura', Kecamatan Buntao, Toraja Utara, Jumat (26/4/2024)     

TORAJA UTARA, TRIBUN - Rombongan pejalan kaki menjadi korban longsor di Salu Tanga, Kelurahan Tallang Sura, Kecamatan Buntao, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (26/4/2024) lalu.

Sembilan selamat, dua orang tewas, dan satu masih hilang.

Korban tewas bernama Martina Linting dan Margaretha Tandek.

Martina Linting sempat dilarikan ke Rumah Sakit Elim untuk mendapat perawatan usai ditemukan dalam timbunan longsor.

Namun, nyawanya tidak tertolong.

Sedangkan jasad Margaretha Tandes ditemukan pukul 16.15 Wita.

Pj Bupati Sinjai, TR Fahsul Falah saat meninjau lokasi longsor di Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Pj Bupati Sinjai, TR Fahsul Falah saat meninjau lokasi longsor di Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. (TRIBUN-TIMUR.COM/MUH AINUN TAQWA)

Longsor di jalan poros Salu Tembamba terjadi dua kali.

Longsor pertama pukul 05.30 Wita dan longsor kedua pada siang hari sekitar pukul 11.00 Wita

Ketua Krisis Center Gereja Toraja, Pdt Yusuf Paliling mengatakan korban longsor Buntao ini satu rumpun.

Mereka berasal dari wilayah Batua', Lembang Leatung Matallo, Sanggala Utara.

Mereka hendak ke Buntao untuk mengambil barang-barang yang selesai digunakan dalam upacara Rambu Solo.

Rombongan korban ini menumpang truk dan melintasi jalan poros Salu Tembaba.

Namun, melihat adanya longsor kecil yang menghalangi jalan membuat rombongan memilih berjalan kaki.

Saat rombongan melewati ruas jalan tersebut bencana longsor terjadi hingga menimpa mereka.

"Material longsor pertama menghalangi jalan. Mereka pun melewati material longsor, bahkan beberapa di antaranya saling membantu agar kendaraan bisa melewati material longsor tersebut," katanya.

"Saat itulah longsor kedua terjadi. Tidak diduga, tiba-tiba luruh lagi tanah dari tebing sekitar pukul 11.00 Wita dan menimbun warga yang ada di bawahnya," Yusuf Paliling menambahkan.

Sementara pencarian satu korban longsor dihentikan sementara.

Pasalnya, pencarian terkendala kurangnya penerangan.

Tim SAR Gabungan akan melanjutkan pencarian hari ini, Sabtu (27/4/2024).

Kepala Kantor Basarnas Makassar Maxianus Bekabel mengatakan pihaknya telah meminta bantuan kepada pemerintah daerah setempat untuk menyiapkan buldozer dan ekskavator.

Hal itu demi mempercepat proses pemindahan material longsor.

Kolase penampakan jalan beton di Desa Lembang, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, ambruk gegara tanah longsor, Senin (22/4/2024) malam.
Kolase penampakan jalan beton di Desa Lembang, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, ambruk gegara tanah longsor, Senin (22/4/2024) malam. (kolase Tribun Timur)

"Kami telah mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan dengan Dinas PUPR untuk bantuan alat berat untuk membuka akses jalan hingga dapat mempermudah proses pencarian korban yang masih tertimbun longsor," terangnya.

Krisis Center Dibentuk

Gereja Toraja membentuk Krisis Center di RS Elim Rantepao.

Selain itu, Krisis Center ini menjadi posko untuk bantuan bagi korban.

Krisis Center akan menyiapkan makanan kepada keluarga korban.

Petugas dan relawan juga menurunkan tim dokter dan barisan Siaga Bencana PPGT untuk menyiapkan sembako, tikar, dan kebutuhan penting untuk pengungsi lainnya.

Pdt Yusuf Paliling mengatakan, pihak Krisis Center Gereja Toraja membantu menyediakan peti jenazah untuk korban.

"Pihak Krisis Center Gereja Toraja sebagai bentuk rasa turut berduka cita akan menyediakan peti jenazah untuk korban," katanya.

"Kami segenap dari Gereja Toraja menyampaikan turut berduka cita atas kejadian ini," tuturnya.

Relokasi Rumah Korban Longsor Tana Toraja

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pastikan relokasi untuk warga terdampak longsor di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Hal itu di ungkap Sekretaris Utama BNPB Rustian saat meninjau lokasi longsor di Dusun Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Jumat (19/4/2024).

Ia hadir bersama Menko PMK Muhadjir Effendy, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Fajar Setiawan, Anggota DPD RI Lily Amelia Salurapa dan juga Kepala BPDB Sulsel Amson Padolo.

Kondisi rumah warga Bonto Katute, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) usai tertimpa longsor, Selasa (16/4/2024).
Kondisi rumah warga Bonto Katute, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) usai tertimpa longsor, Selasa (16/4/2024). (TRIBUN-TIMUR.COM/MUH AINUN TAQWA)

Rustian mengatakan, untuk relokasi saat ini BNPB bersama Pemda Tana Toraja sedang mencari lokasi strategis dan tidak rawan terjadi bencana longsor.

"Untuk hunian sementara kita akan cari tempat dulu untuk kita akan membiayai bantuan," katanya.

Lalu di lokasi aman tersebut nanti akan dibuatkan bangunan untuk hunian masyarakat dan sepenuhnya akan ditanggung BNPB bersama Pemda Tana Toraja.

"Itu juga sambil menunggu tempat yang sudah disiapkan lokasinya,untuk bangunannya nanti kita bangun dari BNPB," ungkapnya.

Proses pembangunan hunian nantinya, kata Rustian, tak memakan waktu lama, kurang lebih hanya memakan waktu satu bulan.

Olehnya, ia meminta masyarakat agar menunggu dengan tenang sembari Pemda Tana Toraja dan BNPB mencari lokasi pasti.

"Pembangunan relokasi ini tidak lama, waktunya satu bulan paling lama sudah selesai semua, paling utama itu lokasinya dulu," ujarnya.

Lanjut Rustian, masyarakat terdampak tak usah khawatir, pasalnya BNPB sudah menyiapkan tenda pengungsian untuk setiap keluarga.

"Tenda keluarga sudah kita siapkan untuk masing-masing keluarga," jelasnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved