Banjir di Bone
Lansia Ditemukan Tewas Terjebak Banjir dalam Rumahnya di Bone
Anak korban berusaha menyelamatkan barang berharga yang tenggelam banjir tetapi tidak sengaja menyentuh sesuatu yang berada di air ternyata ibunya.
Penulis: Wahdaniar | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNBONE.COM, BONE - Banjir yang menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), timbulkan korban jiwa.
Seorang lansia bernama Nurbaya (65) ditemukan tewas terjebak banjir di rumahnya di Desa Sugiale, Kecamatan Barebbo, Rabu (24/4/2024).
Kapolsek Barebbo, Iptu Dodie mengatakan Nurbaya ditemukan pertama kali oleh anaknya sekitar pukul 09.30 Wita.
"Betul ada warga yang meninggal di dalam rumahnya akibat luapan banjir. Hal tersebut diakibatkan karena lokasi rumah korban bedekatan dengan aliran sungai, sekitar 7 meter jaraknya," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Kamis (25/04/2024).
Korban tinggal seorang diri di rumah.
Baca juga: Jadi Langganan Banjir, Warga Mare Minta Pemkab Cari Solusi
Korban juga membuka usaha campuran di rumahnya.
Kemarin, anak korban mendapatkan kabar dari kerabatnya kalau rumah orang tuanya terkena banjir.
Sang anak lantas ke rumah orang tuanya.
"Pada saat tiba, anak korban berusaha menyelamatkan barang berharga yang ikut tenggalam. Akan tetapi, dia tidak sengaja menyentuh sesuatu yang berada di dalam air, kemudian ia menariknya ternyata orang tuanya yang sudah tidak bernyawa," jelasnya.
Saat ditemukan telinga korban mengeluarkan darah.
Didua ada benturan benda keras sebelum korban tenggelam.
40 KK Terdampak banjir di Mare
Banjir menerjang empat desa di Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Rabu (24/4/2024).
Desa terdampak, yakni Desa Kedai, Desa Mario, Desa Tellu Boccoe, dan Desa Tellongeng.
Sekretaris Camat Mare Zainal Abidin mengatakan keempat desa tersebut memang langganan banjir jika musim hujan.
Total keseluruhan penduduk empat desa sebanyak 7.682 jiwa.
Rinciannya, Desa Kedai sebanyak 1.500 jiwa, Desa Mario 1.880 jiwa, Desa Tellu Boccoe 1.520 jiwa, dan Desa Tellongeng 2.782 penduduk.
Baca juga: 11 Desa Terendam Banjir di Mappedeceng Lutra, Satu Rumah Hanyut Terbawa Banjir
"Dari empat desa itu tidak semua dusun yang terdampak, hanya beberapa dusun saja. Sekitar 40 KK yang terdampak atau sekitar 150 orang dan yang paling parah itu Desa Kadai, Dusun Battiaju," tuturnya saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Rabu (24/4/2024).
Mantan lurah Apala ini juga mengungkapkan selain rumah, kebun warga juga terdampak.
Seperti Desa Tellongeng, diperkirakan sekitar 1 hektare.
"Cuma kan bukan satu orang saja yang punya, banyak orang. Dan untuk kerugiannya belum ada warga yang melaporkan," ujarnya.
Warga setempat menolak untuk dievakuasi dan lebih memilih tinggal dirumahnya menunggu air sungai surut.
"Kan memang banjir tahunan, dan kalau hujan dengan intentitas tinggi air sungai meluap masuklah empat desa ini karena kan memang berdekatan dengan sungai" ujarnya.(*)
Jadi Langganan Banjir, Warga Mare Minta Pemkab Cari Solusi |
![]() |
---|
40 KK Terdampak Banjir di Kecamatan Mare Bone, Warga Pilih Bertahan di Rumah |
![]() |
---|
Warga Buang Sampah Sembarangan Disebut Penyebab Banjir di Bone |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Banjir Rendam 15 Rumah di Bone, Ketinggian Air Selutut Orang Dewasa |
![]() |
---|
Banjir Rendam 236 Rumah di Desa Kampoti Bone, Warga Butuh Air Bersih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.