Pilgub DKI Jakarta
Adu Kekuatan Sosok Potensial di Bursa Pilkada DKI: Erwin Aksa, Anies, Ahok, hingga Ridwan Kamil
Sejumlah sosok sudah dirumorkan masuk dalam bursa Pilgub DKI Jakarta. Diantaranya Erwin Aksa, Anies Baswedan, Ahok, Ridwan Kamil, dan Sahroni.
TRIBUN-TIMUR.COM - Pilkada 2024 akan digelar serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 27 November 2024.
Meski masih beberapa bulan lagi, gaungnya sudah menggema.
Sejumlah sosok sudah dirumorkan masuk dalam bursa Pilkada 2024, tak terkecuali di Pilgub DKI Jakarta.
Nama-nama yang mencuat diantaranya Erwin Aksa, Ridwan Kamil, dan Sahroni.
Ridwan Kamil dan Erwin Aksa didorong oleh Golkar, sementara Ahmad Sahroni didukung Partai NasDem.
Selain itu ada nama mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Lantas dari nama-nama tersebut siapakah yang paling cocok dan berpengalaman untuk maju ke Pilgub DKI Jakarta?
Simak rangkuman sepak terjang sosok-sosok yang masuk dalam bursa Pilgub DKI Jakarta:
1. Erwin Aksa
Erwin Aksa, keponakan dari Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), namanya mencuat setelah Pileg 2024.
Ia lolos ke DPR RI dari dapil Daerah Pemilihan DKI Jakarta III.
Hal itu berdasarkan hasil perhitungan suara tingkat kabupaten/kota.
Golkar mengumpulkan 313.632 suara partai.
Adapun Erwin Aksa mengumpulkan 186.894 suara.
Erwin mengungguli suara pribadi caleg lainnya.
Seperti caleg Nasdem Ahmad Sahroni 163.285, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo 52.950 ataupun Pasha Ungu 50.231.
Capres nomor urut 01, Anies Baswedan dianggap masih dapat maju di Pilgub DKI Jakarta jika dirinya kalah di Pilpres 2024.
Pernyataan itu disampaikan Pengamat Politik Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting.
Ginting menilai Anies cukup berhasil saat memimpin DKI Jakarta pada 2017-2022 lalu.
"Selain itu, indikatornya terlihat di mana pemenang pileg di Jakarta (versi real count sementara) adalah PKS yang merupakan partai pengusung Anies," kata Ginting, Senin (27/2/2024).
Ginting mengatakan, jika Anies akan mau kembali turun gelanggang di Jakarta, maka ia kemungkinan besar akan dicalonkan dari tiga parpol Koalisi Perubahan seperti pada Pilpres 2024.
3. Ahok
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merupakan pria kelahiran Manggar, Belitung Timur 29 Juni 1966.
Pria berdarah Tionghoa ini sebelumnya pernah menjabat sebagai Bupati Belitung Timur, dan juga menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Dia pernah menjadi wakil gubernur DKI Jakarta, saat Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Ahok dan Jokowi juga dikenal sebagai sahabat karib karena keduanya kemudian sama-sama bernaung di partai yang sama, yaitu PDIP.
Sebelum bergabung ke PDIP, Ahok adalah politisi Gerindra dan pernah pula menjadi kader Parta Golkar.
Ahok terjun ke dalam dunia politik semenjak tahun 2004. Kala itu ia menjadi sosok pemimpin DPC PIB (Partai Perhimpunan Indonesia).
Memang pada saat itu tujuan bergabung untuk bisa melanjutkan ke jenjang DPRD masa jabatan 2004-2009. Alhasil keinginannya tersebut tercapai.
Namun pada tahun 2005 ia mundur dari DPRD dan memilih untuk berkarir menjadi seorang pejabat Bupati Provinsi Bangka Belitung Timur masa jabatan 2005-2010.
Lalu beliau kembali berkiprah menduduki kursi DPR RI komisi II dengan masa menjabat 2009-2014.
Kemudian ia tidak berhenti sampai situ, melainkan melanjutkan lagi karir berpolitiknya dengan menjadi wakil gubernur DKI Jakarta periode 2012 sampai 2017.
Akan tetapi ketika Jokowi selaku gubernur menjadi Presiden, beliau naik jabatan pada tahun 2014.
Pada Pilkada DKI Jakarta Ahok mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Djarot Syaiful Hidayat.
Namun karena perolehan suara yang tidak mencapai 50 persen maka diadakan Pilkada DKI putaran kedua pada maret 2017 antara Ahok – Djarot dan Anies – Sandi.
Selain itu, Ahok sempat ditunjuk menjadi Komisaris Utama PT Pertamina pada tahun 2019.
Namun, Ahok menyatakan mundur dari jabatannya pada Jumat (2/2/2024).
Pria kelahiran 8 Agustus 1977 ini merupakan seorang politikus sekaligus seorang pengusaha.
Ahmad Sahroni terlahir dari keluarga yang sederhana, hingga akhirnya dirinya mendapatkan kesuksesan dengan jerih payahnya sendiri.
Roni tinggal di daerah yang kumuh dan miskin, mulai mencari pekerjaan di sekitar wilayah Pelabuhan Tanjung Priok.
Roni pernah menjadi sopir antar-jemput anak-anak sekolah, tukang cuci kuali raksasa di dapur kapal pesiar asing, pelayan restoran, serta karyawan di beberapa perusahaan.
Ia juga pernah menjadi sopir di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengisian bahan bakar minyak.
Hingga akhirnya waktu bergulir, jabatannya terus naik, banyak pengalaman didapatkan, melampaui banyak kesulitan, Roni pun akhirnya berhasil memiliki perusahaan PT Ekasamudera Lima dan PT Ruwanda Satya Abadi.
Dan memiliki beberapa kapal tongkang pengangkut BBM.
Ahmad Sahroni pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2014 - 2019 dari Partai Nasdem, sebelum dirinya menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI.
5. Ridwan Kamil
Pemilik nama lengkap Mochamad Ridwan Kamil ST MUd ini lahir di Bandung, 4 Oktober 1971.
Ia menikah dengan Dr Hj Atalia Praratya SIP MIKom atau biasa disapa Ibu Cinta pada 1996 dan dikaruniai dua anak.
Kedua anaknya yakni Emmeril Kahn Mumtadz (almarhum) dan Camillia Laetitia Azzahra.
Ridwan Kamil merupakan mantan Gubernur Jawa Barat yang santer dikabarkan juga berpeluang untuk maju Pilgub DKI Jakarta.
Selama menjadi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil telah menorehkan banyak prestasi dan penghargaan.
Setidaknya sudah ada 541 penghargaan yang diraih Provinsi Jawa Barat di berbagai bidang.
"Silakan dimonitor sebelum dan sesudahnya terjadi perubahan yang signifikan," sebut Kang Emil.
Pencapaian yang paling dibanggakan bagi Kang Emil adalah keberhasilan menghilangkan desa miskin dari seribuan lebih menjadi nol desa miskin selama 4 tahun.
Kemudian reformasi birokrasi di Pemda Provinsi Jabar menjadi yang terbaik se-Indonesia.
"Lain-lain di 540-an itu tapi dua terbesarnya itu dan juga menjaga ekonomi Jabar terbaik."
"Kalau infrastruktur Tol Cisumdawu yang 12 tahun menunggu selesai di era kami, kereta cepat juga Bandara Kertajati yang sudah bisa aktif," jelas Kang Emil.
Selain itu, tengah dan akan diresmikan beberapa objek seperti monumen Kujang Sepasang di Sumedang, persemian Situ Bagendit Garut, hingga peresmian operasional kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Joko Widodo.
Berikut Jadwal Tahapan Pilkada 2024:
27 Februari-16 November 2024: Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan;
24 April-31 Mei 2024: Penyerahan daftar penduduk potensial pemilih;
5 Mei-19 Agustus 2024: Pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan;
31 Mei-23 September 2024: Pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;
24-26 Agustus 2024: Pengumuman pendaftaran pasangan calon;
27-29 Agustus 2024: Pendaftaran pasangan calon;
27 Agustus-21 September 2024: Penelitian persyaratan calon;
22 September 2024: Penetapan pasangan calon;
25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye;
27 November 2024: pelaksanaan Pemungutan suara;
27 November-16 Desember 2024: Penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara.(*)
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Bambang Ismoyo/Jayanti TriUtami/Galuh Widya Wardani/Malvyandie Haryadi)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Adu Pengalaman Sosok Potensial di Bursa Pilkada DKI: Ada Ahok, Anies, Ridwan Kamil hingga Sahroni
Pilkada Jakarta Dua Putaran, Arief Rosyid Hasan : Masih Banyak Orang Muda Ragu Memilih |
![]() |
---|
Bersih-bersih Penghianat, Dalih PDIP Pecat Effendi Simbolon Usai Ridwan Kamil Kalah Pilgub DKI |
![]() |
---|
Viral Hasil Exit Poll Pilkada Jakarta 2024 Pramono dan Rano Unggul, Bagaimana Faktanya? |
![]() |
---|
Elektabilitas Cagub DKI: Ridwan - Pramono Saling Salip, Eks Jenderal Bintang 3 Tertinggal |
![]() |
---|
KIM Plus Bukan Jaminan, Elektabiltas RK-Suswono Dikalahkan Pramono-Rano Usungan PDIP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.