Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kabinet Prabowo

Prediksi Pengamat Soal Hubungan PDIP dan Prabowo Usai Dilantik, Kehadiran Jokowi Jadi Penyebab

Ketua Umum PDIP Megawati  tidak akan mudah melupakan manuver Jokowi seolah menusuk dari belakang partai yang membesarkan namanya itu.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Megawati diyakni masih menjalin hubungan baik dengan Prabowo Subianto. Namun PDIP tidak lagi berhubungan baik dengan Jokowi. PDIP diduga akan bergabung dengan Prabowo setelah Jokowi lengser. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Keberadaan Presiden Joko Widodo disebut menjadi penghalang bergabungnya PDI Perjuangan ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

PDIP diprediksi baru mau bergabung ke pemerintahan jika hubungan Prabowo dan Jokowi renggang atau retak.

Ketua Umum PDIP Megawati  tidak akan mudah melupakan manuver Jokowi seolah menusuk dari belakang partai yang membesarkan namanya itu.

Jokowi membiarkan putranya Gibran yang juga merupakan kader PDIP berpasangan dengan Prabowo Subianto.

Padahal PDIP sudah mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam kontestasi Pilpres 2024.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menduga, PDIP tertarik jika diajak bekerja sama dalam pemerintahan oleh Prabowo-Gibran.

Pasalnya, sampai saat ini hubungan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo nyaris tidak ada masalah.

Ketua DPP PDIP sekaligus puter Megawati Puan Maharani bahkan sudah beberapa kali bertemu dan tampak mesra dengan Prabowo.

"Kalau saya melihat arah kecenderungan politik PDIP di masa yang akan datang tentu sangat tergantung dengan hubungan politik Jokowi dan Prabowo," kata Adi dikutip Kompas.com dari program Kompas Petang di Kompas TV, Senin (22/4/2024).

Menurut Adi, jika hubungan Jokowi dan Prabowo terus harmonis maka hal itu justru menjadi tembok psikologis bagi PDIP.

"Tapi kalau kemesraan, kebersamaan antara Prabowo dan Jokowi tidak lama, artinya setelah ada serah terima jabatan politik presiden tanggal 20 Oktober, hubungan Jokowi dan Prabowo tidak baik-baik saja, di situlah ada celah," ucap Adi.

Adi juga memperkirakan PDIP tak bakal menolak tawaran bergabung dengan koalisi pemerintah jika dirayu.

"Jika betul PDIP diajak kerja sama, bukan tidak mungkin PDIP juga akan tertarik menjadi bagian koalisi di dalamnya," ujar Adi.

Dinamika politik diperkirakan akan semakin dinamis setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan perkata sengketa hasil Pilpres 2024.

Mahkamah Konstitusi memutuskan menolak permohonan sengketa yang diajukan kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dalam sidang pembacaan putusan pada Senin (22/4/2024).

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved