Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun HIS

Fiyaz Muhammad Said Bocah 10 Tahun Asal Bone Taklukkan Gunung Berapi Tertinggi Kedua Indonesia

Di usia yang masih belia, Fiyaz telah menaklukkan dua puncak gunung sekaligus, Gunung Agung Bali dan Gunung Rinjani.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Hasriyani Latif
dok pribadi/fiyaz
Bocah 10 tahun asal Bone, Sulawesi Selatan Fiyaz Muhammad Said bersama kakak Fayyez Muhammad Said dan ibunya Sa'diah Lanre Said sukses taklukkan Gunung Rinjani. 

Cerita pemandangan, keindahan awan dari ketinggian, dingin di pendakian, semangat dan kekuatan mewujudkan sebuah keinginan memberikannya inspirasi untuk mencoba.

Baca juga: Cerita Sopir Bus Borlindo Terima Donasi Rp100 Juta dari Warganet Berkat Kebaikannya saat Idul Fitri

“Ayah tidak suka naik gunung, tapi Ayah mendukung kami semua. Bahkan alat-alat pendakian dan perlengkapanku, Ayah yang belikan," kata Fiyaz, mulai bercerita.

“Kami tidak mengajak Fiyaz untuk mendaki karena usianya yang masih dini, tapi justru dia memaksa untuk mencoba dan ternyata Fiyaz sangat pro dalam menangani medan terjal, bebatuan pasir dan ketinggian Rinjani,” tutur Sa'diah.

Rinjani Bukan Gunung Pertama

Pendakian Fiyaz ke puncak Rinjani bukanlah pendakian yang pertama karena sebelumnya telah mendaki Puncak Gunung Agung, gunung tertinggi di Pulau Bali. 

“Adik Fiyaz itu, seperti baterai yang tak pernah habis casnya. Saat lelah dan istirahat di pendakian, dia selalu membawakan cerita lucu, pantun hingga teka teki yang dibuatnya sendiri sehingga membuat kami tertawa. Tidak seru mendaki tanpa Adik Fiyaz, energizer team Eternal,"  kata Ferdi, salah satu Team Eternal yang mendampinginya hingga ke puncak.

Saat turun dari Gunung Rinjani dan turun dari Gunung Agung, Fiyaz harus didampingi guide khusus karena kesenangannya berlari disepanjang jalur turunan. 

“Fiyaz, harus saya pegang ketika turunan dan kanan kiri jurang, tapi saat turunan aman akan saya lepaskan karena dia cukup pintar mengontrol kakinya,” kata Bang Haka, guide yang khusus mendampingi Fiyaz selama pendakian.

Saat api unggun dinyalakan di shelter terakhir Torean, Fiyaz sempat melarang team untuk tidur dan meminta mereka menikmati malam terakhir pendakian di Gunung Rinjani

Ketika ditanya motivasi lainnya mendaki, dia berkata dengan bijak.

“Kata mamaku, Bumi dan langit, memiliki banyak pelajaran dari Allah, berjalanlah agar kamu mengetahui. Kalau saya berjalan di pendakian, mama selalu mengingatkan untuk mengucapkan Subhanallah dan shalawat Nabi, semoga perjalanan saya menjadi berkah dan mendapatkan ilmu bermanfaat," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved