Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2024

Mengapa Andi Sudirman Dinilai Lebih Pilih Fatmawati Rusdi di Pilgub Sulsel 2024?

Namun sejauh ini, baru ada dua bakal calon yang sudah memperkenalkan diri meski kesannya masih malu-malu kucing.

|
WhatsApp
Andi Sudirman Sulaiman - Fatmawati Rusdi. Keduanya disebut akan berpasangan di Pilgub Sulsel. 

Berdasarkan relasi-kuasa yang masih dimiliki saat ini selaku perwira tinggi Polri, tak sulit baginya untuk mendapatkan parpol pengusung.

Dengan pendekatan “Selatan-Selatan” saja, misalnya, Fadil diyakini mampu mendapatkan PPP dan PAN melalui akses Amir Uskara, Wakil Ketua Umum DPP PPP dan Ashabul Kahfi, Ketua DPW PAN Sulsel.

Jika itu terjadi, maka Jenderal Polisi bintang tiga itu, sudah mengantongi 12 kursi.

Untuk memenuhi syarat minimal 17 kursi, Fadil tinggal berusaha mendapatkan salah satu dari tiga partai, yaitu, Demokrat, PKB, dan PKS.

Hanya saja, jika masing-masing partai tersebut menawarkan kadernya untuk mendampingi Fadil, maka yang paling mungkin dan potensial  adalah Ni’matullah, Ketua DPD Demokrat Sulsel.

Baca juga: Relawan Pro Jokowi Muda Dorong Andi Iwan Aras Maju Calon Gubernur Sulsel

Mengapa Ni’matullah? Pertama, untuk mendapatkan Demokrat, tidak perlu negosiasi yang ribet dan bertele-tele.

Sebab, sebagai sosok yang termasuk paling dipercaya AHY, Ketua Umum DPP Demokrat, Ni’matullah bersama Demokrat Sulsel tampaknya diberi “kebebasan” terkait kebijakan Pilkada di Sulsel.

Kondisi semacam ini, rasa-rasanya tak ditemukan di PKB dan PKS.

Kedua, faktor pengalaman Ni’matullah sendiri di pentas politik Sulsel, dinilai sudah cukup mumpuni.

Tiga periode di DPRD Sulsel dan dua periode menjadi pimpinan, adalah bukti konkrit  kalau mantan Ketua Senat Fak Ekonomi Unhas itu, sangat paham persoalan Sulawesi Selatan.

Ketiga adalah faktor geopolitik yang selalu menjadi pertimbangan di dalam penentuan bakal paslon.

Fadil dari Selatan sedangkan Ni’matullah dari Tengah. Sehingga kombinasi keduanya dinilai cocok karena mereprensentasikan wilayah Selatan dan Tengah.

Tentu saja ada yang pesimis karena Ni’matullah gagal di Pileg 2024 lalu.

Tetapi jangan lupa jikalau Pileg dan Pilgub adalah dua “medan perang” yang berbeda.

Di Pileg, saudara, sepupu, paman, dan sahabat, kerap menjadi lawan.

Sedangkan di Pilgub sebaliknya, semua bisa menyatu karena pilihannya terbatas.

Oleh karena itu, hemat penulis, duet Fadil Imran -Ni’matullah cukup menarik sebagai alternatif bagi rakyat Sulsel.(*)

Oleh:
Yarifai Mappeaty
Pemerhati Sosial Politik

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved